5 Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial

Para tokoh sinetron Indonesia ini melepas pemeran utama yang jadi ikon ketika serialnya tengah berjaya. Ada yang diganti, ada juga yang tak lagi dimunculkan sama sekali.


Sudah sejak lama, sinetron Indonesia berbagai genre silih berganti menemani masyarakat Indonesia. Beberapa dari sinetron tersebut menemui kesuksesan besar. Pemerannya mendapatkan ketenaran yang berlipat. Nah, salah satu kunci berhasilnya sinetron adalah hadirnya karakter utama yang kuat dan diperankan oleh aktor yang tepat.

Namun, beberapa sinetron di bawah ini justru melepas pemeran utama yang jadi ikon ketika serialnya tengah berjaya. Ada yang diganti, ada juga yang tak lagi dimunculkan sama sekali. Inilah beberapa aktor yang jadi ikon sebuah sinetron, tapi justru diganti saat rating sinetron tengah tinggi-tingginya.

Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial

1. Haji Sulam – Tukang Bubur Naik Haji

Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial
Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial Via Istimewa.

Berawal dari sebuah FTV yang begitu sukses, Tukang Bubur Naik Haji kemudian diangkat jadi sebuah sinetron yang tayang sejak 2012. Siapa sangka, sinetronnya pun jadi salah satu sinetron yang paling sukses. Bahkan, memecahkan rekor sebagai sinetron dengan episode terbanyak.

Tokoh utama sinetron ini adalah Haji Sulam. Dia adalah tukang bubur yang murah hati. Haji Sulam diperankan oleh Mat Solar. Namun semakin tinggi ratingnya, sosok Haji Sulam justru makin tenggelam dan tak pernah muncul.

Ternyata, Mat Solar yang memerankan Haji Sulam mengalami kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan untuk lanjut syuting. Nah, di sinetron ini diceritakan bahwa Haji Sulam membuka warung bubur di Arab Saudi dan sukses besar hingga akhirnya meninggal dunia di Tanah Suci.

2. Ibu Peri – Bidadari

Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial
Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial Via Istimewa.

Di awal tahun 2000, sinetron Bidadari begitu booming. Semua orang menyaksikan sinetron ini dan jadi bahan perbincangan di mana-mana. Kita jadi mengenal sosok Lala, Bombom, dan Ibu Peri. Nah, sosok ibu peri awalnya diperankan oleh Ayu Azhari dengan begitu sempurna, dan melekat pada diri Ayu.

Namun entah mengapa pada episode 82, sosok Ibu Peri tiba-tiba digantikan oleh Marini Zumarnis. Bertahun-tahun tidak ada yang tahu alasan Ayu Azhari digantikan. Usut punya usut, Ayu Azhari merasa bosan dengan peran Ibu Peri.

Beruntung, Marini Zumarnis melakukan pekerjaannya dengan baik. Selain sosok Ibu Peri, sosok Lala yang begitu melekat pada Marshanda pun akhirnya digantikan oleh Angel Karamoy.

 

3. Indah – Tersanjung

Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial
Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial Via Istimewa.

Sinetron Tersanjung punya karakter utama yang kuat. Dia adalah sosok Indah yang setiap episode serasa memiliki kisah hidup yang haru. Peran Indah diperankan dengan baik oleh Lulu Tobing. Karakternya begitu kuat dan berhasil membawa Tersanjung menjadi sinetron yang paling digemari di zamannya.

Sampai-sampai, karakter Indah ini melekat pada diri Lulu Tobing bahkan sampai sekarang. Namun, karakter Indah yang dimainkan Lulu Tobing itu diganti oleh Jihan Fahira tanpa ada alasan yang tidak pasti hingga kini.

4. Manohara – Manohara

Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial
Tokoh Ikonis Sinetron yang Aktornya Berhenti di Tengah Serial Via Istimewa.

Nama Manohara melejit setelah sebuah kasus yang menimpa dirinya pada 2009. Sejak saat itu, Manohara makin dikenal publik. Hingga dirinya ditawari bermain sinetron yang menggunakan namanya sebagai judul.

Sinetron itu berlangsung hingga 67 episode. Namun, ratingnya tak terlalu bagus. Nyatanya ketenaran Manohara tak berhasil mendongkrak rating. Akhirnya dengan sangat terpaksa, karakter Manohara dibuat meninggal dunia.

Sebelum meninggal dunia, Manohara berpesan pada karakter pasangannya untuk mencari pengganti dirinya. Alhasil sinetron Manohara pun berlanjut dengan tanpa Manohara sebagai pemeran utama. Seiring menghilangnya Manohara, sinetronnya pun berganti judul menjadi Doa dan Karunia.

 

5. Zahra – Suara Hati Istri

Suara Hati Istri
Suara Hati Istri Via Istimewa.

Kasusnya masih hangat di ingatan. Ketika Lea Ciarachel yang memerankan peran Zahra dirasa tidak cocok karena usianya yang masih terbilang muda. Apalagi di sinetron tersebut ada beberapa adegan yang terbilang cukup dewasa untuk dimainkan aktris semuda Lea.

Sinetron ini pun viral dan atas desakan publik. Akhirnya, peran Lea pun diganti oleh Hanna Kirana dengan sebuah adegan Zahra kecelakaan dan harus operasi plastik. Sinetronnya pun tetap dilanjutkan. Padahal, rating sinetron ini cukup tinggi ketika peran Zara masih dimainkan oleh Lea.

***

Nah, itulah lima karakter utama dalam sinetron Indonesia, tapi justru tak melanjutkan perannya padahal telah jadi sosok ikonis. Jadi, dari lima karakter di atas, mana yang menurutmu paling disayangkan karena sosoknya tak muncul lagi?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.