Menginginkan rekomendasi tontonan ajaib nan mind-blowing yang bisa membuat kalian merasa bahwa dunia ini ternyata baik-baik saja? Sinetron Indonesia jawabannya.
Bagi penonton setia serial luar negeri, sah-sah saja kalau kalian kesal kala menyaksikan Daenerys Targaryen jadi “Mad Queen” atau Bran Stark jadi raja di episode terakhir Game of Thrones. Namun, kekesalan kalian itu cuma sepersekian persen dengan apa yang kalian dapat saat menyaksikan plot dan perkembangan tokoh di sinetron kekinian.
Yap, dalam hal ini, serial sekaliber Game of Thrones jadi “enggak ada apa-apanya” dibandingkan dengan sinetron Indonesia. Saking kompleksnya, banyak segmen cerita dalam sinetron yang kelewat “kreatif” dan membuat penontonnya ternganga. Simak saja di sini rangkumannya. Siapa tahu bisa jadi inspirasi buat kalian berkarya atau menyukuri hidup.
1. Suami Istri Bercerai lalu Menikahi Kakak Beradik
Dalam FTV, sering kali kita disajikan cerita tentang seorang pria atau wanita yang pasangannya meninggal kemudian mereka menikahi adik atau kakak dari pasangannya. Aneh? Enggak, kok. Hal semacam itu masih bisa terjadi di dunia nyata.
Ada satu kejadian yang bahkan dunia nyata pun mungkin enggak bakal terima. Apa lagi kalau bukan alur dari sinetron Cinta Suci? Ceritanya, Suci adalah istri dari Aditya. Namun, pria lain bernama Marcel mendekati Suci. Hubungan mereka berlanjut intim sehingga Suci terpaksa meninggalkan Aditya lalu menikahi Marcel.
Uniknya, Marcel jadi protagonis andalan dan mendapatkan cinta dari Suci. Aditya justru menikahi adik Marcel. Sementara itu, anak Suci dari pernikahan dengan Aditya dirawat bersama dengan anak Marcel hasil pernikahan sebelumnya.
Masih belum puas? Mantan istri Marcel sempat jadi asisten rumah tangga di keluarga mereka karena utang budi dan, beberapa puluh episode setelahnya, menikahi Aditya. Intinya, cerita beputar-putar saja di situ, memaksakan seluruh tokoh bahagia dan bisa lebaran di satu rumah yang sama. Kalau kata Jarjit, temannya Upin-Ipin, “Marvelous!!!”
2. Selingkuhan Jadi Bawahan, Bukan Pasangan Sah
Sebenarnya, Orang Ketiga punya potensi jadi sinetron yang menarik dengan tokoh-tokoh utama yang punya sifat abu-abu. Premis dasarnya: Afifah, seorang ibu rumah tangga yang insecure menemukan bahwa suaminya, Aris, justru selingkuh dengan Yuni, rekan kerjanya yang berstatus janda.
Masalahnya, seperti sinetron Indonesia pada umumnya, cerita Orang Ketiga berkembang ke mana-mana, meluber enggak karuan, lalu hilang fokus karena adanya tokoh dan plot baru. Setelah Afifah menemukan lelaki lain dan bercerai, (harapannya, sih) Aris dan Yuni menikah. Namun, Yuni justru menikahi Putra, CEO perusahaan, sehingga jadi atasan Aris.
Belum selesai kalian mencerna plot, mereka berdua dikisahkan terjebak di sebuah pulau karena harus menjalankan sebuah tugas. Jadi, enggak salah kalau kita berpikir sebenarnya mereka bekerja sebagai pencari harta karun.
Hmm, kenapa Yuni enggak langsung jadi istri pemimpin perusahaan dari awal? Kenapa dia harus jadi selingkuhan dulu? Kalau cerita berjalan semudah itu, stasiun TV dan rumah produksi terkait enggak akan menikmati pundi-pundi rupiah dari rating tinggi.
3. Tinggal Serumah dengan Mantan Gebetan yang Sudah Menikah
Irish Bella memang enggak henti-hentinya mengejutkan kita. Bukan karena dia manis dan bertalenta, tetapi karena mayoritas sinetron yang dibintanginya punya plot ajaib yang bisa saja bikin J.K. Rowling bertekuk lutut kalau menontonnya.
Sebelum Cinta Suci, artis keturunan Belgia-Indonesia ini pernah membintangi sebuah sinetron berjudul Anugerah Cinta. Sinetron ini bertabur bintang cantik nan ganteng. Sayangnya, sih, potensi-potensi ini enggak dibarengi dengan pemikiran para pemodal yang waras.
Irish Bella berperan sebagai Naura, sesosok perempuan baik hati yang enggak akan melawan meski hampir dibunuh. Naura saling jatuh cinta dengan Arka, seorang pria kaya yang sebenarnya sudah dijodohkan dengan Kinta oleh ibunya.
Setelah cerita ngalor-ngidul, Naura menikah dengan Arka. Namun, entah kenapa, Kinta masih tinggal di rumah yang sama dengan mereka. Ada yang bisa menjelaskan kenapa Naura dan Arka enggak mengontrak rumah atau apartemen tipe studio saja sekalian?
4. Hello Kitty Direbus
Apa yang kalian persiapkan untuk lebaran? Opor ayam atau rendang? Kalau bosan dengan dua menu tersebut, silakan coba sajian unik yang tiada duanya: Hello Kitty rebus.
Ya, adegan Hello Kitty direbus nyata adanya dalam sinetron Surga yang Kedua. Di suatu waktu, seorang istri salihah bernama Sabrina terkejut melihat boneka Hello Kitty direbus di rumahnya. Sabrina pun memanggil Doni, sang suami, untuk melihat perbuatan keji di rumah tersebut. Lalu, seluruh penghuni rumah turut menyaksikannya dan enggak bisa berbuat apa-apa.
Hello Kitty direbus. Hanya ada di sinetron Indonesia. pic.twitter.com/nQZMYBIrov
— Remotivi (@remotivi) 10 November 2016
Menurut kalian, apa perasaan Ikuko Shimizu, desainer pertama Hello Kitty, saat dia melihat ciptaannya diperlakukan sedemikian rupa? Di saat Hello Kitty dijadikan tema restoran, pesawat terbang, hingga museum, entah kenapa rumah produksi Surga yang Kedua malah menjadikannya bak santapan pagi.
5. Mobil Sulit Direm dalam Kecepatan Nol
Dalam membuat sebuah karya, sungguh yang namanya logika harus diperhatikan sedetail mungkin. Untuk sinetron Indonesia, enggak muluk-muluk, kita cukup berharap supaya para sineas sedikit menggunakan akalnya buat menutupi hal-hal enggak lazim yang bisa dilakukan dengan mudah.
Sudah menurunkan kadar ekspektasi hingga level batita pun, kalian bisa saja berang saat menyaksikan salah satu episode sinetron Azab dengan judul “Jenazah Suami Berbau Busuk karena Dosanya, Jenazah Istri Berbau Harum karena Amalnya”.
Salah satu hal yang enggak bakal bisa diterima adalah adegan mobil mengebut dan remnya blong. Padahal, spidometernya menunjukkan angka nol. Kenapa spidometernya direkam oleh kamerawan, ditampilkan oleh editor, dan disetujui sutradara? Yah, mungkin para kru sudah lelah karena harus kejar tayang.
***
Lima segmen di atas hanyalah segelintir dari sekian banyaknya “keajaiban” dalam sinetron Indonesia. Barangkali, mengharapkan sinetron di beberapa stasiun televisi berkualitas bak serial Netflix sama absurdnya dengan mendoakan kalau mantan yang sudah menikah balikan lagi sama kita. Namun, kita enggak boleh lupa dengan serial-serial kekinian dalam negeri yang berkualitas (yang sayangnya hanya bisa ditemukan di situs atau aplikasi streaming).
Menurut kalian, apakah suatu saat sinetron Indonesia bisa menyaingi serial-serial luar negeri?