Review Serial The Rings of Power Episode 5: Kisah yang Mulai Menjanjikan

Review The Rings of Power Episode 5: Kisah yang Mulai Menjanjikan
Genre
  • fantasi
  • Fantasy
Actors
  • Morfydd Clark
  • Robert Aramayo
Director
  • J.A. Bayona
Release Date
  • 23 September 2022
Rating
3.5 / 5

Review serial KINCIR kali ini akan membahas soal The Rings of Power episode 5. Pada episode kali ini, akhirnya Númenor mulai terbuka dengan keberadaan Galadriel dan mengirimkan kapal ke Bumi Tengah. Apakah keadaan akan menjadi lebih baik? Semoga, soalnya, ceritanya memang jadi membaik.

Dalam episode kali ini, ada beberapa hal yang membuat arah cerita menjadi lebih jelas. Contohnya, bagaiman ArPharazôn nantinya akan menjadi salah satu ancaman besar, Mithril, dan juga kisah para Hobbit yang lebih mencekam.

Sebaik apa episode ini? Simak terlebih dahulu apa saja yang terjadi dalam episode The Rings of Power bertajuk Partings ini.

Review serial The Rings of Power Episode 5

Sinopsis The Rings of Power episode 5

Para peri membutuhkan Mithril demi keberlangsungan hidup mereka. Mithril memiliki kualitas layaknya pohon Valinor yang padam karena Morgoth dan Ungoliant. Ia memancarkan cahaya dari dalam, menghidupkan cahaya yang notabene penting bagi nyawa para Elf. 

Keadaan enggak menjadi baik bagi penduduk Southlands (Selatan). Karena, mereka dipaksa untuk menuruti Adar. Siapa itu Adar? Tentu saja, ia berada di pihak yang jahat, pihak yang menjadi cikal-bakal Sauron.

Arah cerita mulai jelas

Sebetulnya, masalah utama dari serial ini mungkin adalah kesengajaan para kreatornya untuk memanjangkan cerita. Maka, alih-alih padat, cerita sempat membingungkan di beberapa episode awal. Selain itu, dialognya juga kurang kuat dan bertele-tele.

Salah satu hal yang agak disayangkan dari serial ini secara keseluruhan adalah ritmenya yang lamban. Selain itu, jalinan ceritanya enggak dijahit secara halus.

Dalam trilogi LOTR, kita melihat bahwa cerita terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan siapa yang menjalankan petualangan itu: Tim Frodo-Samwise, Tim Aragon-Legolas-Gimli, Tim Arwen-Lord Elrond, dan Tim Merry-Pippin.

Namun, semuanya tersambung secara rapi. Ini kurang bisa kita temui pada The Rings of Power, terutama dua episode awal. Bahkan, menyambungkan kisah Nori, Galadriel, dan Elrond menjadi agak sulit, mungkin karena ritme terlalu lamban dan seperti hubungan, kita enggak tahu mau dibawa ke mana.

Via Istimewa

Namun, episode kali ini membawa perubahan yang lebih baik, meskipun belum cukup signifikan.

Dari sisi Galadriel, ia tentu masih berkutat dengan kerajaan Númenor. Sosok Ar-Pharazon, yang kelak akan membawa petaka pada Númenor mulai disorot. Namun, pada episode kali ini, Númenor mau mengirim pasukan sesuai dengan ekspektasi Galadriel. Bersyukurnya, minggu depan mungkin kita enggak perlu bosan dengan drama penolakan Galadriel di Númenor.

Sementara itu, marabahaya mulai mengancam para Hobbit yang bermigrasi. Ada serangan dari tiga serigala di tengah perjalanan. Namun, tenang saja, pria misterius siap membantu mereka.

Dari sisi Bronwyn, tentu ia masih menjadi leader wanna be yang memperkuat para manusia lemah hati dan gugup ini. Meski begitu, perjuangannya enggak mudah! Para manusia ini memang pikirannya cupet dan pengecut –walaupun memang argumentasi mereka agak realistis–.

Musuh yang akan mereka lawan adalah kekuatan jahat yang terlalu besar. Jadi, kenapa harus bertarung kalau bisa berlutut dan tetap hidup?

Di sisi lain, cerita Elrond-Durin menjadi lebih jelas. Dalam sebuah pertemuan yang juga dihadiri ayah Durin dan Gil-Galad, pada akhirnya tujuan Elrond menemui Durin terlihat.

“Kadang, untuk menemukan cahaya kamu harus menembus kegelapan.” – Gandalf the White

Kekuatan dari The Hobbit dan The Lord of the Rings garapan sutradara Peter Jackson adalah bahwa ia mampu memvisualisasikan buku buatan Tolkien dengan cara dramatis, mencampurkannya dengan dialog dan scoring yang pas serta padat.

Pada dasarnya, buku-buku Tolkien sangat panjang dan terlalu banyak yang bisa diceritakan di sana. Namun, sutradara yang bagus tentu akan tahu mana yang menyenangkan untuk divisualisasikan, mana yang harus disisihkan.

Serial The Rings of Power enggak harus dibuat dalam episode panjang hanya untuk menggelegar. Beberapa bagian sebetulnya bisa dipotong dan dipadatkan. Penokohan bisa diperkuat dan dialog bisa dibuat lebih kuat.

Semoga, setelah episode kelima ini, serial berangsur menjadi lebih baik dan juga menjadi lebih kuat. Kita tahu bahwa setiap ras punya cerita, tetapi kita menginginkan kisah dan pertarungan yang lebih dramatis, alih-alih ceramah kemanusiaan dan kepahlawanan untuk melawan kejahatan. Karena, yang mampu menggerakkan orang-orang yang takut untuk bertarung bukan sekadar paparan fakta, tetapi nilai emosional yang kuat.

                                                                        ***

Dari segi jalinan cerita, kualitasnya meningkat. Hal yang sama juga terjadi pada dialog. Minimal, dialog dari sisi Galadriel lebih baik. Ia meyakinkan Halbrand, yang entah masih galau atau justru menyembunyikan hal lain yang lebih gelap, untuk bertarung bersama. Ia bahkan mengutip perkataan kakaknya.

Nilai yang membuat mereka mau mengubah hidup, seperti halnya Bilbo Baggins dalam The Hobbit yang tergerak untuk melakukan petualangan usai pertemuan semalaman yang hangat, yang menyentuh harinya yang sepi.

Untuk mengetahui review serial lainnya, kamu wajib kunjungi KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.