Berbagai adegan medis di dalam sinetron Indonesia kerap kurang riset sehingga berlawanan dengan kenyataan. Jangan dipercaya!
Film atau sinetron enggak cuma sekadar bisa menjadi penghibur. Keduanya juga bisa menjadi sumber inspirasi dan ilmu. Itulah alasan kenapa karya-karya ini harus tepat sasaran dan dibuat seberkualitas mungkin.
Salah satu informasi yang bisa kita pelajari dari film dan serial adalah informasi medis. Serial kriminal kayak CSI misalnya, mengajarkan kita seluk-beluk pemeriksaan jejak kejahatan. Serial tentang rumah sakit kayak Grey’s Anatomy juga mengajarkan kita tentang kehidupan tenaga medis.
Namun, bukan berarti semua hal di serial atau sinetron bisa kita ambil pelajarannya, nih. Nyatanya, ada banyak adegan medis yang enggak sesuai kenyataan. Adegan-adegan ini bahkan cenderung menyesatkan. Mana aja, nih, adegan medis yang enggak logis di dalam berbagai sinetron Indonesia? Pelajari dan jangan dipercaya, ya!
1. Selang Pernapasan Terbalik
Adegan selang terbalik ini memang adegan yang paling sering muncul dalam berbagai sinetron, termasuk Ikatan Cinta. Nah, pihak kru mungkin menyangka kalau kebanyakan penonton awam memang enggak menyadari pemasangan masker bantu pernapasan yang betul. Hal itu diungkapkan sama dokter Anton Tanjung di media sosialnya.
Bisa jadi, mereka malah justru enggak tahu bagaimana pemasangan selang yang benar, sehingga adegan itu lolos aja tanpa retake. Pemasangan selang pernapasan yang salah ini berbahaya dan bisa bikin nyawa pasien enggak tertolong, lho!
2. Infus Jadi Selang Oksigen
Nah, kesalahan fatal lagi, nih, yang terjadi dengan menggunakan selang oksigen. Dalam beberapa adegan sinetron dan FTV, tanpa kita sadari karakter yang digambarkan kritis bukannya pakai selang oksigen, tetapi infus!
Sekilas, buat orang awam, sih, mungkin enggak kelihatan, ya. Namun, ini jelas bukan edukasi yang baik. Penggunaan selang infus ke organ pernapasan enggak berguna dan berbahaya.
Kesengajaan ini mungkin disebabkan beberapa hal kayak sistem kejar tayang yang bikin sibuk, kurangnya properti, atau sengaja karena merasa penonton enggak paham. Atau malah ada yang mau viral? Entahlah!
3. Bantuan Pernapasan yang Ngaco
Setiap orang dianjurkan bisa mempelajari berbagai cara untuk melakukan pertolongan pertama. Misalnya untuk orang yang mendapatkan serangan jantung, pertolongan pertama buat orang yang tersedak, tenggelam, ayan, dan sebagainya.
Namun, salah mempelajari hal-hal itu justru berbahaya buat nyawa. Salah satunya, seperti apa yang diperlihatkan oleh tokoh Leo dalam Badai Pasti Berlalu ini. Ngasih napas buatan, sih, memang tindakan yang keren. Namun, menindihi korban tentu malah bikin kondisinya enggak tertolong. Well, jangan ditiru, ya! Adegan ini mungkin dibuat supaya sinetron menjadi lebih dramatis.
4. Perban atau Ikat Kepala?
Fungsi perban adalah untuk membuat luka terhindar dari infeksi bakteri dan debu serta menyumbatnya. Namun, sayang penggunaan perban di sinetron-sinetron Indonesia kerap kali terlalu didramatisir bahkan salah penggunaan!
Salah satunya, nih, dalam gambar sebuah adegan sinetron yang dikutip oleh dokter mata @ferdiriva. Entah mengapa perban yang dipakai oleh tokoh sinetron ini makin naik ke atas! Yap, entah apa fungsi dari perban ini, mungkin fungsinya adalah sebagai bandana buat mempercantik rambut.
5. Penggunaan Oximeter buat Mengukur Kadar Gula Darah
Pandemi memberikan pengetahuan baru kepada banyak orang, salah satunya adalah bahwa di dunia ini terdapat alat bernama oximeter yang berfungsi untuk mengukur kadar oksigen di dalam tubuh.
Namun, alih-alih dipakai buat mengukur kadar oksigen, dalam sinetron Ikatan Cinta, Oximeter malah dipakai buat mengukur kadar gula darah! Hmm, mungkin Oximeter-nya mendeteksi kadar manis pada wajah para aktor!
Bonus: Kesalahan Mekanisme Hukum
Nah, ini nih kesalahan spesial yang bikin Ikatan Cinta makin viral. Meskipun enggak ada hubungannya sama medis, tetapi pendapat ini cukup menarik karena langsung diutarakan oleh Mahfud MD, Menkopolhukam.
Menurut Mahfud MD, penangkapan Sarah itu enggak sesuai hukum pidana karena buktinya enggak kuat. Mama Sarah enggak bisa melindungi Elsa hanya dengan asal ngaku. Well, mungkin Mama Sarah bisa didakwa karena menghalangi penyelidikan, tetapi tentu polisi Indonesia enggak akan sebodoh itu untuk percaya sama pengakuan Mama Sarah.
***
Nah, buat penggemar sinetron, jangan asal percaya sama berbagai adegan, ya. Kalian harus kritis dan rajin mencari tahu, karena enggak semua yang kalian lihat di sinetron sesuai kenyataan.