Digadang-gadang sebagai salah satu terobosan sinetron Indonesia, Ikatan Cinta makin lama justru terjebak pada beberapa penyakit khas sinetron Indonesia.
Salah satu ‘penyakit’ dari sinetron Indonesia di layar kaca adalah terbuai dengan ketenaran dan rating yang tinggi. Beberapa sinetron yang awalnya bagus, lama-kelamaan jadi ngaco demi menuruti keinginan penonton untuk enggak berpisah dengan tayangan kesayangan.
Kalau format episode sinetron enggak bersambung seperti Bajaj Bajuri atau Tetangga Masa Gitu, mungkin penonton enggak akan bosan. Sayangnya, sinetron-sinetron prime time ceritanya bersambung dan konflik pun berlarut-larut sampai puluhan bahkan ratusan episode.
Beberapa hal yang muncul di dalam sinetron Ikatan Cinta udah mulai klise dan lama-lama bisa berpotensi merusak plot yang udah kuat. Apakah kamu udah mulai jengah sama hal-hal ini? Berikut kejanggalan dalam sinetron Ikatan Cinta yang berpotensi merusak plot. Yuk, simak!
1. Pemasangan Selang Oksigen yang Salah
Ikatan Cinta melakukan kesalahan fatal yang bikin ia menjadi bulan-bulanan seperti kebanyakan FTV: enggak melakukan riset medis. Beberapa waktu lalu, Aldebaran mengalami kecelakaan yang mengharuskannya dipasangi masker oksigen. Nah, masker yang dipasang ini rupanya terbalik! Hal itu diungkapkan sama dokter Anton Tanjung di media sosialnya.
Sayangnya, nih, beberapa fans fanatik malah menyerang dokter Anton Tanjung dan mengatainya pansos. Padahal, apa yang ia lakukan hanya mengedukasi. Amanda Manopo selaku pemeran Andin pun udah mengakui kesalahan tersebut.
Well, sesibuk apa pun proses pembuatan sinetron, riset itu memang penting, sih. Kesalahan medis yang lagi-lagi terulang seolah mengindikasikan bahwa Ikatan Cinta memang kejar tayang alias mulai mengutamakan masalah rating belaka.
2. Kehadiran Tokoh Antagonis Baru
Kehadiran Ricky sebagai tokoh antagonis baru yang bekerja sama dengan Elsa sekaligus menyerang Elsa sebetulnya bikin cerita makin rumit. Sehingga, alih-alih berfokus sama pembunuhan Roy, cerita malah berputar-putar enggak karuan.
Seharusnya, sih, sinetron Ikatan Cinta berfokus pada kejahatan Elsa dulu. Kemudian, kalau mau bikin konflik baru, bakal lebih bijak jika dibuat musim tayang kedua. Konflik yang berlarut-larut begini hanya membuat penonton bosan, seperti apa yang belum lama ini diserukan pengguna Instagram dalam kolom komentar akun resmi Instagram Ikatan Cinta.
3. Cerita yang Berputar-putar
Konflik yang bergulir dengan cepat dan intens di awal menjadi alasan kenapa Ikatan Cinta banjir pujian. Mulai dari pemaparan background keluarga Andin, pembunuhan Roy, sampai dengan hukuman Andin, semuanya berlangsung cepat tanpa berbelit-belit. Cerita padat ini bikin Ikatan Cinta enak buat diikutin.
Sayangnya, nih, lama-kelamaan Ikatan Cinta kehilangan sentuhan itu. Cerita makin enggak karuan, bahkan memunculkan masalah-masalah yang udah out of context seperti masalah Rayna, dugaan Elsa hamil, dan sebagainya.
Pada Maret lalu, bahkan Amanda Manopo pernah curcol di Instagramnya. Dia berterima kasih kepada penulis karena “Andin is back”. Sebelumnya, dia merasa jalan cerita terlalu monoton dan hanya dipanjang-panjangin. Memang, sih, cerita sempat membaik, tetapi dalam beberapa titik, ceritanya jadi agak monoton lagi karena mau enggak mau, episode-episode harus terus dibuat.
4. Perkembangan Karakter yang Makin Enggak Jelas
Karakter-karakter yang kuat dan perkembangannya yang realistis awalnya adalah salah satu kekuatan dari Ikatan Cinta. Perubahan karakter Andin dari Ibu dosen yang baik hati dan hidup layak, menjadi narapidana, menjadi OB, sampai istri Aldebaran, semuanya diatur dengan baik.
Bahkan, Andin bukan tipikal “tokoh utama” pada umumnya yang kerap menempatkan diri dalam derita. Aldebaran, walaupun nyebelin, kelihatan banget kalau dia punya dendam yang besar karena kematian sang adik.
Sayangnya, nih, lama-kelamaan pembangunan karakter jadi berantakan banget. Aldebaran jadi terlihat labil bahkan mudah diperdaya sama tokoh antagonis model Elsa doang. Kejahatan Ricky makin enggak logis, terlebih saat dia menculik mama Sarah.
5. Lokasi yang Monoton
Penggemar Ikatan Cinta mungkin udah mulai menyadari bahwa makin lama, latar lokasi Ikatan Cinta semakin monoton. Cerita hanya berpusat pada ping pong konflik dan juga bagaimana si baik melawan si jahat yang selalu selangkah di depan. Sebelumnya, lokasi-lokasi Ikatan Cinta terbilang cukup bagus dan enggak membosankan layaknya cerita sinetron Indonesia pada umumnya.
Beberapa waktu yang lalu, hal ini pernah dikritik oleh beberapa penggemar. Mereka menyebutkan bahwa villa yang dipesan oleh Aldebaran “biasa banget”, enggak sesuai sama kekayaan Aldebaran. Atas kritik ini, pihak admin Instagram RCTI mengatakan bahwa hal itu dikondisikan karena sedang “pandemi”
Bonus: Penempatan Barcode
Masalah penempatan barcode yang norak juga terjadi pada Ikatan Cinta, bikin penonton terganggu. Salah satu penyakit dari sinetron Indonesia adalah penempatan pengumuman/iklan dari pihak channel TV yang ngawur. Nah, adanya barcode ini enggak cuma mengganggu, tetapi bikin penonton bingung.
***
Nah, itulah beberapa hal yang mulai ngaco dari sinetron Ikatan Cinta. Ke depannya kita berharap semoga Ikatan Cinta bisa berbenah dan enggak kena penyakit akut layaknya sinetron prime-time lain.