Review Film A Man Called Otto (2023)

A Man Called Otto
Genre
  • drama
  • komedi
Actors
  • Cameron Britton
  • Manuel Garcia-Rulfo
  • Mariana Trevino
  • Tom Hanks
Director
  • Marc Forster
Release Date
  • 13 January 2023
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Review film A Man Called Otto mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Selama 2022, Tom Hanks tampil di dua film besar, yaitu Elvis (2022) dan Pinocchio (2022). Penampilan Hanks di kedua film tersebut tentunya enggak perlu diragukan lagi, apalagi Elvis juga diterima dengan sangat baik. Nah, di awal 2023 ini, Hanks kembali lagi memeriahkan layar lebar lewat film drama komedi terbaru yang berjudul A Man Called Otto.

A Man Called Otto ternyata adalah film kedua yang diadaptasi dari novel A Man Called Ove, karya penulis Swedia bernama Fredrik Backman. Sebelumnya, sineas Swedia terlebih dulu merilis film adaptasi A Man Called Ove pada 2015. Disutradarai oleh Marc Foster, A Man Called Otto dibintangi oleh Tom Hanks, Mariana Trevino, Manuel Garcia-Rulfo, dan aktor lainnya.

A Man Called Otto berkisah tentang laki-laki tua pemarah bernama Otto Anderson. Pada suatu hari, Otto kedatangan tetangga baru, yaitu keluarga yang berasal dari Meksiko. Otto yang gila terhadap ketertiban dan ketenangan mulai merasa terganggu dengan kehadiran keluarga ini. Di sisi lain, tetangga barunya tetap berusaha akrab kepada Otto.

Review film A Man Called Otto

Hadirkan cerita simpel yang begitu menghangatkan hati

Review film A Man Called Otto
Review film A Man Called Otto Via Istimewa.

A Man Called Otto menghadirkan kisah yang simpel tetapi begitu relate dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Tom Hanks berperan sebagai Otto, seorang laki-laki lansia yang hidup seorang diri setelah istrinya meninggal. Akibat sifatnya yang pemarah dan perfeksionis, Otto hadir sebagai tetangga yang menyebalkan di perumahannya. Namun, keadaan mulai berubah ketika Marisol dan Tommy hadir sebagai tetangga barunya Otto.

Berbanding terbalik dengan Otto, Marisol dan Tommy memiliki kepribadian yang hangat dan ceria. Interaksi antara Otto yang pemarah dengan Marisol yang begitu ramah berhasil menciptakan elemen komedi yang begitu hangat dan natural untuk filmnya. Ditambah lagi, kamu juga bisa bertemu tetangga lama Otto lainnya, yaitu Jimmy, yang juga enggak kalah kocak.

Selain komedi, A Man Called Otto juga menampilkan elemen drama yang cukup kuat. Di balik interaksi Marisol dan Otto yang lucu, perbedaan sifat keduanya akhirnya menimbulkan konflik, yang mana akhirnya mengungkapkan kisah masa lalu Otto yang begitu sedih. Proses pembangunan hubungan Otto dengan para tetangganya benar-benar dibangun dengan cara yang begitu menghangatkan hati bagi siapa pun yang menontonnya.

Film bertema kehilangan yang mampu menguras air mata

Review film A Man Called Otto
Review film A Man Called Otto Via Istimewa.

Jika kamu hanya sekadar melihat trailer A Man Called Otto, kamu mungkin berpikir bahwa film ini hanyalah film drama komedi pada umumnya yang bertema keluarga. Kenyataannya, film ini menghadirkan tema yang jauh lebih gelap dan lebih depresif dari apa yang kamu lihat di trailer, yaitu tentang bagaimana seseorang yang tidak siap dalam menghadapi kehilangan.

Otto yang begitu mencintai istrinya jelas begitu terpukul dengan kematian istrinya. Otto pun jadi semakin pemarah, semakin menyebalkan, dan kehilangan semangat hidup karena dia belum bisa move on dari kematian istrinya. Akibat sikapnya yang semakin menjengkelkan, orang-orang di sekitar Otto jadi tidak menyadari bahwa Otto sudah dalam tahap depresi dan punya niat yang kuat untuk bunuh diri.

Hanya dengan modal menonton trailernya, tanpa menonton film versi Swedianya dan tidak membaca novelnya, saya cukup terkejut bahwa A Man Called Otto ternyata menghadirkan tema yang sangat depresif. Bahkan penonton bakal melihat bagaimana Otto melakukan empat kali percobaan bunuh diri di sepanjang filmnya.

Lewat tema depresif tersebut, A Man Called Otto sebenarnya punya pesan mendalam tentang bagaimana orang harus saling peduli satu sama lain untuk bisa menyelamatkan seseorang yang sudah kehilangan semangat hidup. Karakter Marisol hadir sebagai perwujudan rasa peduli yang seharusnya ada di kehidupan bersosialisasi. Jika Marisol tidak hadir sebagai tetangga yang begitu peduli, mungkin hidup Otto bakal berakhir tragis.

Kolaborasi Tom Hanks dan Mariana Trevino yang begitu apik

Review film A Man Called Otto
Review film A Man Called Otto Via Istimewa.

Karakter Otto Anderson diperankan oleh salah satu aktor Hollywood terbaik, yaitu Tom Hanks. Aktingnya Hanks di A Man Called Otto jelas enggak perlu diragukan. Dia berhasil membuat penonton bisa merasakan kesedihan mendalamnya Otto atas kematian istrinya, walaupun karakternya begitu menyebalkan kepada karakter lainnya.

Namun, ada aktor lain yang penampilannya patut diapresiasi di film ini, yaitu Mariana Trevino, yang berperan sebagai Marisol. Aktris asal Meksiko tersebut berhasil membuat Marisol menjadi karakter yang begitu mudah dicintai oleh penonton. Trevino juga berhasil membangun chemistry yang begitu baik dengan Hanks, sehingga membuat setiap interaksi antara Otto dan Marisol terlihat begitu menyenangkan dan begitu mengharukan.

***

Dengan cerita yang simpel sekaligus heartwarming tentang bagaimana pentingnya kepedulian terhadap sesama, A Man Called Otto hadir dengan pesan yang kuat dan seharusnya mampu menyentil sanubari siapa pun yang menontonnya. Kebaikan yang mungkin terlihat sederhana ternyata bisa punya dampak besar kepada kehidupan orang lain. Perlu diingat, sebaiknya kamu menyiapkan tisu terlebih dulu sebelum menonton film ini!

Setelah baca review film A Man Called Otto, apakah kamu jadi tertarik menonton film drama komedi ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.