Meski biaya produksinya lebih kecil ketimbang film pada umumnya, deretan film horor ini justru berhasil meraup keuntungan yang sangat besar.
Produksi sebuah film Hollywood umumnya memakan biaya yang terbilang cukup besar, termasuk yang mengusung genre horor sekalipun. Soalnya, dengan bujet yang cukup besar, sebuah film horor bisa memanfaatkan berbagai macam teknologi dan efek berkualitas buat menakuti penontonnya. Harapannya, hal tersebut juga membuat filmnya bisa balik modal atau bahkan mendapat keuntungan lebih besar.
Namun, ada juga beberapa film horor yang hanya memerlukan bujet produksi yang kecil untuk menciptakan rasa ngeri terhadap penontonnya. Hebatnya lagi, dengan biaya produksi yang kecil tersebut, deretan film horor ini berhasil meraup keuntungan yang sangat besar dan tak bahkan mendapat predikat sebagai salah satu film klasik.
Penasaran apa saja film horor bujet kecil yang berhasil untung besar? Langsung saja kamu simak pembahasan KINCIR berikut ini!
Film horor bujet kecil yang untung besar
1. Night of the Living Dead (1968)
Night of the Living Dead menjadi salah satu film bertema zombie yang klasik. Film yang mengisahkan perjuangan Barbara (Judith O Dhea) dalam menghadapi serangan zombie ganas ini sukses meraih skor 97% pada Rotten Tomatoes. Tak cuma itu, film ini juga mampu meraup keuntungan sebesar 30 juta dolar (sekitar Rp467,6 miliar).
Padahal, bujet produksi film ini hanya berkisar 114 ribu dolar (sekitar Rp1,7 miliar). Minimnya bujet inilah yang membuat George A. Romero selaku sutradaranya memilih menggunakan konsep hitam-putih pada filmnya agar tak mengeluarkan biaya lebih lagi untuk proses color grading.
Bahkan, modal produksi itu sebenarnya jauh lebih kecil lagi sebelum Romero menemukan investor, yaitu hanya 6 ribu dolar (sekitar Rp93 juta). Menariknya, modal 6 ribu dolar tersebut merupakan hasil ‘patungan’ dari 10 anggota rumah produksi Image Ten yang didirikan oleh Romero untuk menggarap film Night of the Living Dead.
2. Halloween (1978)
Saat menjadi sutradara film Halloween, John Carpenter hanya mendapat bujet sebesar 325 ribu dolar saja (sekitar Rp5 miliar). Imbasnya, seluruh pihak yang terlibat dalam film ini harus rela mendapatkan bayaran yang terbilang murah saat proses produksi, termasuk para pemainnya yang berisi jajaran aktor baru hingga aktor papan bawah.
Selain itu, urusan kostum dan properti lainnya juga hanya menggunakan barang yang murah hingga buatan tangan alias handmade. Makanya, sosok Michael Myers yang jadi antagonis film ini hanya tampil memakai topeng kulit serta baju jumpsuit dengan senjata yang berwujud pisau dapur.
Namun, Halloween justru mengalami kesuksesan secara Box Office dengan meraup pendapatan sebesar 70 juta dolar (sekitar Rp1 triliun). Kesuksesan ini juga menjadi awal dari berlanjutnya Halloween sebagai salah satu franchise film horor yang sangat populer serta ikonis sepanjang masa.
3. The Evil Dead (1981)
The Evil Dead menjadi film komersial pertama yang digarap oleh Sam Raimi. Ketika mendapat kepercayaan untuk menjadi sutradara film ini, pihak studio hanya memberikan bujet produksi sekitar 400 ribu dolar kepadanya (sekitar Rp6,2 miliar).
Dengan bujet tersebut, Raimi tentunya harus menghemat biaya produksi sehingga tak bisa seenaknya menggunakan riasan yang mewah atau teknologi canggih buat menakuti penonton. Hal inilah yang membuat adegan yang melibatkan mata ‘iblis’ dari aktris Betsy Baker harus menggunakan sebuah kontak lensa setebal kaca gelas untuk menghadirkan kesan mengerikan, bukan pakai CGI.
Usaha Sam Raimi dalam membuat film horor dengan bujet kecil pun enggak sia-sia. Soalnya, The Evil Dead berhasil balik modal dengan pendapatan sebesar 29,2 juta dolar (sekitar Rp455 miliar). Apalagi, film yang membuat nama Sam Raimi terkenal ini juga berhasil meraih penghargaan “Best Low-Budget Film” pada ajang Academy of Science Fiction, Fantasy & Horror Films 1983.
4. The Blair Witch Project (1999)
The Blair Witch Project adalah film dengan konsep found footage, yang membuat filmnya seolah merupakan rekaman kejadian sungguhan dari pemeran utamanya. Bahkan, sutradara Daniel Myrick dan Eduardo Sanchez sampai memakai aktor tak terkenal untuk film ini.
Penggunaan aktor yang enggak terkenal ini sebenarnya bukan hanya agar penonton jadi menganggap kalau kejadian dalam filmnya adalah kejadian sungguhan karena tak kenal dengan pemainnya. Namun, juga karena keterbatasan bujet yang hanya mencapai 60 ribu dolar (sekitar Rp934 juta) sehingga tak sanggup menggaet aktor ternama.
Terlepas dari minimnya bujet produksi, The Blair Witch Project sukses menjadi salah satu film horor terbaik. Buktinya, dari modal kecil tersebut Blair Witch Project mampu meraup keuntungan sebesar 249 juta dolar (sekitar Rp3,8 triliun). Keuntungan ini berhasil diraih berkat promosi unik dengan cara menyebar hoaks kalau kejadian pada filmnya merupakan peristiwa nyata.
5. Paranormal Activity (2007)
Paranormal Activity awalnya adalah sebuah film horor independen yang ingin membangkitkan rasa ‘kepercayaan’ terhadap makhluk tak kasat mata. Untuk mewujudkan hal ini, sutradara Oren Peli enggak menghadirkan unsur gore sama sekali, bahkan mungkin hanya beberapa kali menghadirkan suara aneh saja.
Selain itu, proses pembuatan film ini hanya menggunakan kamera CCTV rumah saja, bukan kamera profesional seperti produksi film pada umumnya. Makanya, enggak mengherankan kalau proses awal produksi film ini cuma memerlukan modal sebesar 15 ribu dolar (sekitar Rp233,7 juta).
Hebatnya, dengan konsep produksi yang minimalis serta bujet yang kecil tersebut, Paranormal Activity mampu meraup keuntungan yang sangat besar, tepatnya sejumlah 193,4 juta dolar (sekitar Rp3 triliun). Enggak cuma itu, Paranormal Activity juga dinobatkan sebagai “Film Horor Terpilih” pada ajang Teen Choice Awards 2010 dan masih memiliki franchise yang berlanjut.
6. Annabelle (2014)
Annabelle merupakan film yang menjadi bagian dari The Conjuring Universe yang merupakan franchise horor terlaris sepanjang masa. Namun, Annabelle menjadi film dengan biaya produksi paling kecil dari franchise tersebut, yaitu hanya 6,5 juta dolar (sekitar Rp101 miliar). Bujet ini juga termasuk sangat kecil untuk sebuah film Hollywood produksi 2014.
Film ini pun sebenarnya mendapatkan ulasan yang cukup negatif dari kritikus serta penonton karena kurang mencekam ketimbang The Conjuring (2013). Meski begitu, Annabelle masih mengalami kesuksesan besar pada Box Office global dengan meraup keuntungan sebesar 257,5 juta dolar (sekitar Rp4 triliun). Hal ini pun membuat Annabelle jadi film terlaris kelima pada The Conjuring Universe.
7. M3GAN (2023)
M3GAN adalah film horor yang rilis pada awal 2023. Film ini berkisah tentang kreator mainan bernama Gemma yang suatu hari jadi wali keponakannyasetelah orang tua sang anak meninggal. Gemma yang tak punya pengalaman sebagai orang tua pun mengandalkan robot mainan AI ciptaannya, yaitu M3GAN buat menjaga keponakannya Namun, malapetaka terjadi ketika sang robot jadi terlalu overprotektif.
Selain horor, film ini juga mengusung genre fiksi ilmiah karena membahas tentang dunia teknologi AI. Logikanya, film ini tentunya seharusnya memiliki biaya produksi yang cukup besar. Namun, kenyataannya M3GAN hanya memiliki bujet produksi sejumlah 12 juta dolar (sekitar Rp187 miliar) yang terbilang sangat kecil untuk produksi setelah era pandemi.
Film ini sempat diduga akan gagal pada Box Office karena trailernya yang terlihat cringe. Namun, hebatnya film ini justru berhasil mendapat ulasan yang sangat positif dari kritikus dan langsung untung besar pada weekend pertamanya dengan pendapatan global lebih dari 45 juta dolar (sekitar Rp701 miliar). Pendapatan tersebut pun masih bisa bertambah, karena M3GAN baru rilis sepekan saat artikel ini ditulis.
***
Nah, itulah sejumlah film horor dengan bujet kecil yang untung besar. Dari sejumlah film tersebut, manakah yang menjadi favorit kamu? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk artikel lainnya, ya!