Film-Film Horor yang Bikin Parno Sama Teknologi

Ada banyak hal yang bisa menjadi elemen mengerikan dari sebuah film horor, bahkan hal-hal yang secara umum dianggap jauh dari nuansa menakutkan. Salah satunya adalah teknologi. 

Tema teknologi biasanya menjadikan film terlihat futuristik dan juga penuh semangat. Namun, kreativitas para sineas yang hampir tidak ada batasnya mampu meramu teknologi menjadi sesuatu yang bukan lagi dark, tetapi benar-benar horor.

Bahkan, belum lama ini, ada ramuan teknologi AI yang diterjemahkan menjadi teror yang disturbing melalui film bertajuk M3GAN. M3GAN sendiri menjadikan robot dan kecerdasan buatan sebagai monster sekelas boneka kerasukan seperti Chucky dan Annabelle. 

Berani tonton film-film horor yang mampu mengubah pandanganmu soal teknologi futuristik? Bukan cuma M3GAN, ini dia karya-karya gila lain tentang “hantu” teknologi.

Film horor yang bikin parno sama teknologi

Searching (2018)

Via Istimewa

Film yang penuh dengan plot twist ini memberikan nuansa horor lewat anonimitas dalam Internet. Seorang ayah bernama David Kim kehilangan anak perempuannya dan menemukan jejak komunikasi dengan sebuah akun di Internet.

Bersama dengan polisi, pencariannya pun dimulai. Namun, kasus ini lebih rumit daripada  perempuan yang kepincut lelaki anonim atau revenge porn. Awalnya, Maggot pun bahkan sebetulnya berniat baik di Internet –walaupun caranya salah–.

Film yang berakhir dengan baik ini memang bikin deg-degan sepanjang waktu. Layaknya Internet, di dalam film ini seolah semua fakta berlapis dan banyak orang yang sulit dipercaya. Meskipun membingungkan dan traumatis, tetapi film ini memberikan pelajaran bahwa sebaik apa pun niat kamu, sebaiknya enggak usah terlalu naif apalagi membawa apa yang kamu lakukan dan temukan di Internet ke dunia nyata

Feardotcom (2002)

Via Istimewa

Pada masa ketika dotcom alias situs top level domain begitu banyak hingga menjadi bubble, pembuat film seolah enggak mau ketinggalan tren dengan bikin karya bertemakan situs. Fear.com, sesuai dengan judulnya, adalah “situs keramat”. Seorang polisi New York bernama Mike Reilly, menyelidiki beberapa kematian tragis dan menyadari bahwa setiap orang yang telah meninggal melihat situs yang sama sebelumnya.

Rupanya, Feardotcom adalah situs yang dibuat oleh arwah penasaran. Sebelumnya, arwah itu adalah seorang gadis yang disiksa selama 48 jam oleh psikopat kemudian meminta dibunuh karena udah enggak kuat. Setelahnya, ia membuat situs itu, menjadikan siapa saja yang menontonnya mengalami halusinasi gila selama 48 jam kemudian mati.

Feardotcom bukan film box office, bukan pula film berkelas. Ratingnya cuma F, menunjukkan bahwa film ini banyak cacatnya, mulai dari segi plot, akting, hingga efek. Namun, film ini kerap dianggap cult movie di Reddit yang so bad it is good.

Setan Facebook (2010)

Via Istimewa

Pada masa ketika Facebook sedang jaya-jayanya, orang getol update status, dan The Social Network ditonton banyak orang, ada film horor Indonesia yang terinspirasi dari salah giant techs ini. Film Setan Facebook dimulai dengan sesosok perempuan bernama Farah yang saking narsisnya, hampir setiap waktu update status dan foto di Facebook.

Semuanya berjalan normal sampai suatu saat, ada permintaan pertemanan dari sebuah akun bernama Mira Anindhita. Semua temannya yang menerima permintaan itu mati mengenaskan. Farah yang kalut pun meminta bantuan seorang peretas untuk melakukan penyelidikan.

Dari segi premis, film ini memang cukup menjanjikan. Sayang, akting dan eksekusi plot-nya sedikit kentang.

Host (2020)

Via Istimewa

Bagaimana jika kamu adalah sekumpulan anak muda yang sedang jenuh dengan lockdown awal pandemi, punya serangkaian teknologi yang bisa membantumu mengusir kebosanan, tetapi justru malah punya ide gila untuk melakukan sesuatu yang primitif? Itulah yang akan kamu temukan dalam film Host

Film yang dirilis pada masa-masa awal pandemi ini bercerita tentang sekelompok anak muda yang memutuskan untuk melakukan ritual pemanggilan arwah menggunakan Zoom. 

Ritual yang sebetulnya bisa menjadi aman karena awalnya ada pawangnya, justru berbuah malapetaka lantaran para anggota kebanyakan bercanda dan menganggap remeh roh. Roh jahat yang datang, satu per satu mengancam nyawa mereka, dan yang tersisa dilanda ketakutan serta kecemasan, menanti nasib buruk yang akan datang menimpa mereka.

Film berbujet rendah ini, kendati dinilai biasa di IMDb, tetapi mendapatkan skor nyaris sempurna dari kritikus di RottenTomatoes. Kengerian yang ditampilkan enggak frontal, tetapi meneror. Misalnya, kilasan gambar mayat, penampakan, dan kejadian aneh yang mengagetkan. Selain itu, penggunaan aplikasi dan aktivitas yang memang lagi marak dilakukan semua orang di dunia pada saat itu juga cukup sebagai modal untuk mengganggu batin.

Deadly Friend (1986)

Via Istimewa

Tahun 1986, pada saat world wide web belum ditemukan, bahkan ponsel dan komputer masih menjadi sebuah kemewahan, sudah ada film horor yang menggunakan teknologi sebagai teror. Film bertajuk Deadly Friend ini konsepnya sedikit agak mirip M3GAN, tentu saja dengan eksekusi dan objek berbeda.

Deadly Friend berkisah tentang persahabatan Paul, seorang mahasiswa yang mempelajari kecerdasan buatan, Tom, penjual koran, dan Samantha, perempuan yang mendapatkan kekerasan dari sang ayah. Samantha, yang disiksa sampai sekarat oleh sang ayah, kemudian dirawat di rumah sakit dan didiagnosis enggak akan berumur panjang.

Pada saat itulah, Paul punya ide gila: meletakkan otak kecerdasan buatan BB, robot buatannya, ke tubuh Samantha. Pada akhirnya, Samantha pun memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan membunuh yang canggih. Ia enggak cuma membalas dendam, tetapi membunuh banyak orang yang dianggap jahat.

Pendapat penonton tentang film ini terbagi dua. Ada yang menganggap kisah dan teknologinya mentah banget. Sementara itu, penggemarnya juga banyak, menganggap bahwa film ini adalah cult yang brilian.

*** 

Dengan objek dan latar belakang yang berbeda-beda, ada satu pesan penting yang sama-sama disampaikan oleh film-film ini: teknologi bakal membantu kita, asal kita enggak diperbudak olehnya. Setuju?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.