*Spoiler Alert: Review film Boss Level mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Kamu yang suka nonton film aksi pastinya enggak asing dengan salah satu aktor laga Hollywood, yaitu Frank Grillo. Dia juga berperan sebagai Brock Rumlow atau Crossbones di Marvel Cinematic Universe (MCU). Ada kabar baik buat kamu yang sudah melihat penampilan Grillo di berbagai film. Soalnya, bioskop Indonesia akan menayangkan salah satu film Grillo yang berjudul Boss Level.
Boss Level digarap oleh Joe Carnahan, sosok yang juga menyutradarai Stretch (2014) dan The Grey (2011). Walau baru dirilis di Indonesia pada 2022, Boss Level sebenarnya sudah tayang di Amerika Serikat pada Maret 2021. Selain Grillo, film aksi ini dimeriahkan deretan aktor ternama, di antaranya Mel Gibson, Naomi Watts, Ken Jeong, dan Michelle Yeoh.
Boss Level berkisah tentang veteran Delta Force, bernama Roy Pulver, yang terjebak dalam time loop selama ratusan hari. Setiap Roy tewas, dia harus mengulang hari yang sama terus-menerus. Namun semakin banyak Roy menjalani hari yang sama, dia selalu menemukan hal baru untuk bisa menghentikan time loop tersebut.
Review film Boss Level
Film bertema time loop yang bernuansa seperti video game
Saya menonton Boss Level dalam keadaan tidak menonton trailernya. Jadi, saya sempat berpikir bahwa Boss Level adalah film action pada umumnya dan memasang ekspektasi rendah terhadap film ini. Dugaan saya ternyata salah. Boss Level ternyata adalah film aksi berbumbu fiksi ilmiah dengan menggunakan konsep time loop sebagai tema utama ceritanya.
Film aksi bertema time loop memang bukan sesuatu yang baru. Namun, yang membuat Boss Level jadi menarik karena konsep time loop-nya dibuat seakan-akan kita sedang menonton video game yang mana pemainnya stuck pada satu level yang begitu sulit. Ditambah lagi, filmnya juga dipenuhi dengan berbagai aksi yang membuat nuansa gamenya jadi semakin terasa.
Berhubung Boss Level adalah film bertema time loop, kamu pastinya bakal menemukan adegan yang diulang berkali-kali dalam satu film. Namun, kamu enggak bakal bosan dengan pengulangannya karena karakter utamanya pasti selalu menemukan cara yang berbeda untuk bertahan hidup lebih lama di setiap pengulangan harinya.
Selain aksinya yang enggak bikin bosan, hal lainnya yang membuat Boss Level jadi menarik karena film ini juga memasukkan unsur komedi serta drama tentang hubungan ayah dan anak. Jadi, kamu bisa menemukan berbagai momen lucu di tengah usaha Roy untuk menyelesaikan masalah time loop-nya. Lalu, elemen drama juga membuat kamu bisa merasakan simpati dengan karakter utamanya.
Tampilkan pembangunan karakter yang membangun simpati
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Roy harus mengalami pengulangan hari yang sama selama ratusan kali. Walau selalu mengalami hari yang sama, kita bisa melihat pembangunan karakter yang begitu signifikan pada Roy. Kita bisa melihat bagaimana Roy berusaha untuk terus mempelajari hal baru yang membuatnya bisa memecahkan masalah time loop-nya.
Pembelajaran yang dialami oleh Roy juga terbilang kompleks. Dia enggak hanya sekadar belajar tentang cara menghadapi para pembunuh bayaran yang mengejarnya. Dia juga belajar tentang memecahkan teka-teki yang ditinggalkan mantan kekasihnya yang membuat dia terjebak dalam time loop. Selain itu, kita juga bisa melihat bagaimana Roy belajar untuk memperbaiki hubungannya dengan anaknya.
Dari banyaknya hal yang terus diperbaiki oleh Roy, penonton pelan-pelan dibuat semakin bersimpatik dengan karakter utama film aksi ini. Soalnya, Roy enggak hanya dibuat sebagai jagoan aksi yang sempurna dari awal. Penampilan Frank Grillo yang memerankan Roy juga perlu diapresiasi karena dia berhasil membuat Roy menjadi karakter yang bisa disukai.
Rating dewasa bikin aksinya jadi tidak nanggung
Sajian aksi berlimpah yang ditampilkan Boss Level membuat film ini jadi terasa seperti menonton video game. Apalagi, Boss Level diberikan rating untuk penonton usia 18 tahun ke atas sehingga aksi yang ditampilkan di film aksi ini pun sama sekali enggak nanggung. Film ini enggak ragu memperlihatkan adegan kepala terpenggal, badan yang dilindas truk, dan beberapa adegan lain yang mungkin bikin sedikit ngilu.
Berhubung Boss Level juga dikemas dengan elemen komedi, adegan-adegan sadis yang ditampilkan di film ini malah dibuat seakan menjadi slapstick. Benar, sih, mungkin bikin ngilu, tetapi kamu malah mungkin dibuat tertawa pada beberapa adegan sadisnya. Apalagi, kita bakal tahu bahwa orang-orang yang mati tersebut bakal hidup lagi karena pengaruh time loop.
***
Boss Level bisa dibilang sebagai film aksi underrated yang enggak disangka-sangka menampilkan jalan cerita yang cukup seru. Bumbu komedi dan drama yang ditambahkan juga membuat film ini semakin berwarna, ditambah lagi dengan aksinya yang berani brutal. Penampilan Frank Grillo sebagai pemeran utama di film ini juga berhasil mencuri perhatian.
Setelah baca review film Boss Level, apakah kamu jadi tertarik menonton film aksi ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!