Beberapa sensor TV agak kurang tepat sasaran. Nah, inilah adegan sinetron Indonesia dan acara TV yang lebih cocok disensor.
Kalau kamu rajin nonton televisi, niscaya udah enggak asing lagi, dong, sama berbagai penyensoran “aneh” yang ada di televisi kita, mulai dari “Sandy” yang berbaju renang, putri duyung di dalam Doraemon, sampai Shizuka yang sedang pakai bikini. Censorship kayak begini ini, memang aneh dan enggak tepat sasaran. Kalau dipikir-pikir lagi, masih ada banyak hal di dalam televisi Indonesia yang lebih layak disensor daripada hal-hal konyol di atas.
Entah karena enggak teliti atau punya standar berbeda, adegan-adegan di sinetron ini bisa melenggang begitu saja di televisi. Kebanyakan pada akhirnya ditegur KPI, tetapi ada saja yang kemudian berulang di masa depan.
Mana saja adegan di sinetron Indonesia yang sebetulnya lebih layak disensor daripada adegan-adegan televisi di atas? Simak di sini, ya.
1. Adegan Ranjang di Samudera Cinta
Pada suatu hari, sinetron Samudera Cinta menampilkan adegan pria dan wanita yang berguling-guling di ranjang dan saling bertindihan. Jika ditayangkan di platform video on demand dengan peringatan 18+, tentu hal ini sama sekali bukan masalah besar. Masalahnya, acara ini ditayangkan pada jam prime time di mana anak-anak belum tidur. Jadi, wajar, deh, kalau pada akhirnya disemprot KPI.
2. Pembakaran Rumah di Anak Langit
Sama-sama ditayangkan pada jam ketika anak-anak belum tidur dan bisa diakses siapa saja, sinetron Anak Langit pernah menampilkan adegan saat seorang wanita melempar korek api ke rumah hingga terbakar. Enggak cuma disensor, adegan kayak gini memang seharusnya enggak pernah ditayangkan karena bisa dengan mudahnya ditiru anak kecil.
3. Adegan Kasar di Sinetron Muallaf
Indosiar memang cukup banyak menayangkan sinetron dan FTV kontroversial, salah satunya adalah sinetron berjudul Muallaf. Alih-alih menayangkan adegan yang adem, sinetron ini justru menampilkan banyak kekerasan.
Salah satu adegannya, yakni menempelkan tangan orang enggak berdaya ke knalpot dan menjatuhkan orang dari kursi roda. Enggak heran, sih, kalau mendapatkan teguran dari KPI.
4. Adegan Ciuman di Jendela Dunia
Acara Jendela Dunia dalam channel TVRI adalah acara edukatif tentang berbagai hal di dunia. Namun, pernah ada adegan ciuman yang enggak sengaja muncul, kemungkinan karena lupa disunting. Hal ini pun membuat KPI langsung memberikan teguran keras pada acara ini.
5. Malam Pertama di Sinetron Zahra
Adegan menjelang malam pertama Zahra memang bikin kontroversi. Selain karena pemeran Zahra pada saat itu adalah anak di bawah umur, adegan ini dianggap meromantisasi pemerkosaan, sesuatu yang tentu enggak dibenarkan oleh norma mana pun. Untungnya, pemeran Zahra udah diganti.
6. Jennifer Dunn Dilabrak
Pada 2017, semua infotainment menayangkan video Shafa Haris yang melabrak Jennifer Dunn di mal, kebanyakan tanpa sensor. Hal tersebut terjadi karena Shafa sakit hati akibat sang ayah berselingkuh dengan selebritas yang terkenal lewat iklan pasta gigi itu. Insiden labrak-melabrak ini memang enggak selayaknya tayang di televisi, karena terlalu kasar buat anak di bawah umur dan melanggengkan budaya main hakim sendiri.
7. Nikita Mirzani Melabrak Elza Syarief
Pada 2019, Nikita Mirzani pernah melabrak Elza Syarief dalam acara Hotman Paris Show. Adegan itu cukup intens dan sangat kental akan muatan kemarahan, kepanikan, dan perkataan-perkataan bernada tinggi. Walaupun mungkin hal itu terjadi secara spontan, tetapi sebetulnya pihak produksi bisa memotong adegan itu supaya enggak disiarkan ke seluruh Indonesia.
***
Kebijakan sensor pada televisi mestinya harus melihat norma yang berlaku di tengah masyarakat, perkembangan anak, dan juga enggak berat sebelah. Setuju?