– Sinetron Indonesia di bawah ini memiliki episode terpendek.
– Berbagai alasan melatarbelakangi “bungkusnya” acara tersebut, termasuk rating yang jelek.
Sinetron Indonesia terkenal dengan episode yang panjang. Salah satu contohnya, saat artikel ini dirilis, Ikatan Cinta menuju episode 200. Entah sampai berapa episode sinetron yang dibintangi Arya Saloka dan Amanda Manopo tersebut berakhir.
Bahkan, dari awal pembuatan, biasanya sinetron ini enggak direncanakan kapan berakhirnya dan berapa episode yang bakal berlangsung. Ini tentu berbeda dengan serial Hollywood atau Korea yang biasa kita lihat di platform streaming.
Uniknya, ada beberapa sinetron Indonesia cuma tayang dalam episode singkat! Apa saja sinetron tersebut dan mengapa episode mereka dibuat pendek? Mari simak di sini:
7. Manohara (2009) – 27 Episode
Terpengaruh oleh kisah Manohara di negeri Jiran bersama Pangeran Kelantan, sinetron berjudul Manohara pun dibuat. Siapa pemeran utamanya? Siapa lagi kalau bukan Manohara sendiri.
Namun, berbeda dari harapan dan dari hype waktu trailer-nya tayang, sinetron ini justru lesu karena akting Manohara yang masih kaku. Akhirnya, sinetron ini dihentikan dengan kisah meninggalnya Manohara.
Dibandingkan sinetron-sinetron sebelumnya, Manohara punya episode yang cukup banyak yakni 27 episode. Sayangnya, episode ini termasuk pendek untuk ukuran sinetron Indonesia.
6. Cantik-cantik Magic (2015) – 19 Episode
Dibintangi oleh Michelle Ziudith, sinetron Cantik-cantik Magic bercerita tentang Gigi, anak pengusaha sukses yang mengalami kecelakaan bersama orangtuanya. Dia selamat terapi orangtuanya meninggal dunia. Nah, sinetron ini sebetulnya bertujuan buat mengungkap siapa dalang di balik hal tersebut.
Premisnya menarik banget, bintang-bintang mudanya juga berkualitas. Sayang sinetron ini cuma bertahan selama 19 episode. Alasannya adalah karena rating yang anjlok.
5. ISkul Musikal (2012) – 13 Episode
Apakah kalian enggak asing lagi dengan judul yang satu ini? Tentu saja, karena sinetron yang dibintangi sama Tamara Tyasmara ini bercerita tentang sekolah musik, layaknya High School Musical.
ISkul Musikal sebetulnya adalah sinetron Indonesia yang beda dan berkualitas. Mengingat konsepnya musikal, ada banyak lagu Indonesia yang dinyanyikan di sela-sela penampilan para aktor dan aktris, lagu-lagu Budi Doremi misalnya. Namun, sayang banget sinetron ini hanya bertahan selama 13 episode saja karena lagi-lagi, ratingnya enggak cukup untuk mengangkatnya.
4. Cahaya Gemilang (2012) – 12 Episode
Dibintangi oleh Yuki Kato dan Adipati Dolken, Cahaya Gemilang menjadi sinetron yang digadang-gadang bakal laris manis. Nyatanya, sinetron yang satu ini malah flop dan hanya bertahan selama 12 episode. Hal tersebut dipengaruhi sama rating yang lagi-lagi enggak tinggi.
Sinetron ini bercerita tentang Cahaya, anak yang lahir dari hubungan gelap dan dirawat orang lain. Dia menjadi tukang ojek buat memenuhi kebutuhannya. Sementara itu, Gemilang adalah seorang anak pengusaha kaya yang mau menikah. Suatu hari, sebuah kejadian mempertemukan mereka dan di situlah kisah bermula.
3. Kisah Rama Shinta (2012) – 10 Episode
Sinetron Kisah Rama Shinta tergolong unik karena mengambil kisah legendaris Rama Shinta yang lekat banget dengan budaya Jawa. Dibintangi oleh Ali Syakieb, Sandra Dewi, dan Evan Sanders, awalnya sinetron ini dibuat dengan optimisme tinggi. Apa daya ternyata share-nya rendah sehingga ia harus dibungkus di episode ke-10.
Sebetulnya, akting pemain enggak buruk, kok. Ceritanya juga enggak lebay bahkan bisa dibilang lebih berkualitas daripada kebanyakan sinetron Indonesia. Namun, rating adalah keberlangsungan dari sebuah tayangan di mana saja, termasuk di Indonesia.
2. Abu Nawas dan Paman Jin (2012) – 7 Episode
Sinetron yang dibintangi oleh Rony Dozer sebagai jin ini sebetulnya cukup asyik ditonton. Abu Nawas dan Paman Jin berkisah tentang Paman Jin yang ditemukan oleh Abu Nawas dalam sebuah botol. Ceritanya seolah bikin kita bernostalgia sama kisah Jin dan Jun, sinetron fantasi legendaris kesukaan anak era 1990-an.
Sayangnya, nih, Abu Nawas dan Paman Jin hadir di waktu yang salah. Enggak banyak orang yang tertarik menontonnya sehingga ia harus berakhir di episode ke-7. Mungkin, kalau tayangnya di tahun 1990-an atau 2000-an, sinetron ini bakal laris, ya.
1. Ajari Aku Karate (2012) – 7 Episode
Sebetulnya, Indonesia membutuhkan sinetron-sinetron yang ramah anak dan enggak cuma berkisah tentang cinta, tetapi juga passion dan impian. Ajari Aku Karate berpotensi menjadi tontonan ramah anak yang berkualitas. Sayangnya, nih, sinetron yang satu ini hanya selamat tayang di TV sebanyak tujuh episode aja.
Rating yang rendah menjadi alasan kenapa sinetron ini dibungkus. Namun, hal tersebut enggak terjadi karena kualitas akting yang buruk, melainkan karena serial itu tayang bersamaan dengan sinetron laris lain yang udah punya tempat di hati masyarakat seperti Tendangan si Madun dan Putri Bidadari.
***
Sangat disayangkan bahwa beberapa dari sinetron pendek di atas punya kisah berkualitas dan harus berakhir karena rendahnya minat penonton. Tentu saja dengan maraknya platform video-on-demand, hal itu dapat membuat banyak sineas berani buat bikin sinetron berkualitas tinggi dengan raupan penonton yang semakin banyak.