(REVIEW) Sonic the Hedgehog (2020)

Sonic the Hedgehog
Genre
  • komedi
  • petualangan
Actors
  • Ben Schwartz
  • James Marsden
  • Jim Carrey
Director
  • Jeff Fowler
Release Date
  • 26 February 2020
Rating
3.5 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Sonic the Hedgehog yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian yang belum nonton.

Membuat sebuah film adaptasi game bukanlah perkara yang mudah. Sebuah rumah produksi harus mampu menyajikan kisah menarik yang berhasil memuaskan penonton dan penggemar gamenya. Bisa jadi itulah salah satu alasan mengapa Hollywood butuh waktu lama untuk membawa salah satu karakter game ikonis, yaitu Sonic the Hedgehog, ke layar lebar.

Kenyataannya, Hollywood telah berencana mengembangkan film Sonic the Hedgehog sejak 1993. Bahkan, hak cipta filmnya pun telah beberapa kali berpindah tangan hingga akhirnya dipegang oleh Paramount Pictures. Masalah pun enggak berhenti sampai di situ. Paramount Pictures juga sempat dihujat habis-habisan karena desain karakter yang berbeda dengan gamenya.

Film yang disutradarai oleh Jeff Fowler ini berkisah tentang Sonic, alien berbentuk landak biru yang terpaksa ke Bumi untuk menyelamatkan diri. Pada suatu hari, dia kembali terancam di Bumi karena enggak sengaja mengeluarkan kekuatannya. Sonic pun menjadi incaran Dr. Robotnik yang menginginkan kekuatannya.

Nah, KINCIR akan mengulas lebih dalam seputar film adaptasi game ini. Yuk, simak ulasannya!

Perkenalan Sonic yang Ramah untuk Semua Orang

Dok. Paramount Pictures

Karakter maupun game Sonic the Hedgehog pastinya cukup familier buat kalian yang lahir di era ’80-an hingga ’90-an. Sayangnya, sebagian besar generasi Z mungkin enggak begitu mengenal atau pernah memainkan game tersebut. Itulah sebabnya, Paramount Pictures punya tugas besar untuk mengenalkan Sonic the Hedgehog kepada generasi yang lebih muda.

Sebagai film live action pertamanya Sonic the Hedgehog, Paramount Pictures benar-benar menggunakan kesempatannya untuk mengenalkan karakter landak biru ini di film mereka. Enggak hanya sekadar mengenalkan, film ini juga menceritakan asal-usul Sonic hingga akhirnya dia bisa tiba di Bumi. Kalian yang belum pernah main gamenya pun enggak perlu khawatir bakal enggak mengerti jalan film ini.

Dok. Paramount Pictures

Penceritaan Sonic the Hedgehog terbilang cukup detail. Berbagai hal yang ada di film enggak terjadi secara kebetulan dan dilengkapi dengan latar belakang. Penonton enggak akan dibuat bertanya-tanya tentang hal yang ada di film. Pemain gamenya pun bakal dipuaskan dengan kisah baru yang belum pernah mereka temukan di gamenya.

Enggak hanya ramah untuk penonton yang main dan yang enggak main gamenya, Sonic the Hedgehog juga menghadirkan kisah yang bisa dinikmati oleh penonton segala umur. Film ini menghadirkan kisah yang ringan, namun tetap menghibur dan berkesan untuk para penontonnya. Belum lagi unsur nostalgianya yang menjadi daya tarik untuk para penonton dewasa.

Berbagai Aspek di Game Enggak Luput di Filmnya

Dok. Paramount Pictures

Apa salah satu kunci sukses untuk sebuah film adaptasi game? Jangan hilangkan berbagai aspek penting yang ada di gamenya. Nah, sutradara Sonic the Hedgehog, yaitu Jeff Fowler, terlihat cukup paham dengan poin tersebut. Fowler tetap membawa berbagai aspek yang ada di game ke filmnya, namun dalam kemasan yang berbeda.

Salah satu langkah berani Fowler dalam menghormati gamenya adalah dia dan tim produksi rela mendesain ulang karakter utama setelah dikritik habis-habisan oleh para penggemarnya. Desain terbaru Sonic pun benar-benar disesuaikan dengan desain karakter di gamenya. Selain itu, kalian juga bisa menemukan Green Hill, cincin emas, dan hal-hal lain yang membuat kalian bernostalgia dengan gamenya.

Uniknya, Green Hill dikemas dalam dua bentuk yang berbeda di film. Seperti di gamenya, Sonic juga bakal mengejar cincin emas tapi cara mendapatkannya dibuat berbeda. Fowler pun berhasil membuat berbagai aspek di gamenya jadi terlihat masuk akal untuk diterapkan di film. Hal-hal penting yang ada di game enggak terasa dipaksakan untuk bisa muncul di film.

Jim Carrey Seakan Kembali ke Masa Kejayaannya

Dok. Paramount Pictures

Akting Jim Carrey sebagai Dr. Robotnik bisa dibilang menjadi salah satu nilai plus di Sonic the Hedgehog. Jika kalian telusuri filmografinya, perannya sebagai Dr. Robotnik tentunya bukan hal yang sulit bagi Carrey. Aktor berusia 58 tahun ini mampu menghidupkan kegilaan serta obsesi Dr. Robotnik terhadap Sonic ke dalam filmnya.

Kalian seakan dibawa kembali ke masa kejayaan Carrey di era 1990-an saat melihat aktingnya di Sonic the Hedgehog. Aktingnya di film ini bakal mengingatkan kalian dengan aktingnya di film-film terdahulu, seperti Ace Ventura, The Mask (1994), Batman Forever (1995), atau How the Grinch Stole Christmas (2000).

Berbagai ekspresi wajah aneh ala Carrey bakal kalian temukan kembali di Sonic the Hedgehog. Carrey pun enggak lupa menampilkan berbagai gerak-gerik khas dengan tubuh lenturnya di film ini. Kemunculannya di film ini terbukti menjadi comeback yang manis buat Carrey setelah sekian lama enggak mendapatkan film yang membuat namanya tetap bersinar.

Pesona Sonic Membayangi Karakter Lainnya

Dok. Paramount Pictures

Sebagai karakter utama di filmnya sendiri, enggak heran jika Sonic mendapatkan porsi yang sangat besar di film ini. Satu-satunya karakter yang bisa menyaingi pesona Sonic di film ini adalah Dr. Robotnik. Sebenarnya, fokus film ini kepada kedua karakter tersebut benar-benar sesuai menggambarkan gamenya. Sayangnya, karakter lain jadi terasa hanya sebagai pemanis.

Selain Sonic dan Dr. Robotnik, karakter yang diperankan oleh James Marsden, yaitu Tom Wachowski, seharusnya mempunyai peran yang cukup penting di film ini. Namun pada akhirnya, Tom benar-benar terlihat seperti seorang sidekick buat Sonic. Jika film ini bakal berlanjut, semoga saja hubungan Sonic dengan Tom dapat digali lebih dalam di sekuelnya.

***

Sonic the Hedgehog menjadi bukti lain bahwa Hollywood masih bisa membuat film adaptasi game sesuai dengan harapan para penggemarnya. Semoga saja semakin banyak film adaptasi game yang sukses ke depannya. Film ini dapat disaksikan oleh penonton semua umur dan tayang mulai 26 Februari 2020. Nah, jika kalian telah menonton filmnya pada 26 Februari nanti, jangan lupa bagikan review kalian di kolom yang ada di awal artikel ini, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.