7 Film DCEU dengan Pendapatan Terendah, Film Mana yang Paling Rugi?

Salah satu film DCEU rilisan 2023 bahkan menjadi film DCEU yang paling rugi!


2023 bisa dibilang sebagai tahun terakhirnya DC Extended Universe (DCEU) karena petinggi baru DC Studios, yaitu James Gunn dan Peter Safran, bakal meluncurkan DC Universe (DCU) baru. Sudah ada empat film DCEU yang dijadwalkan rilis pada 2023. Hingga saat ini, Warner Bros. telah merilis dua film DCEU rilisan 2023, yaitu Shazam! Fury of the Gods (2023) dan The Flash (2023).

Total sudah ada 13 film DCEU yang dirilis Warner Bros. hingga saat ini. Sayangnya, film-film DCEU yang dirilis dalam beberapa tahun belakangan malah cukup lesu dari segi Box Office. Di antara ke-13 film DCEU yang telah dirilis, film apa saja yang pendapatannya paling rendah bahkan bisa dibilang gagal secara Box Office?

Nah, KINCIR bakal memaparkan film DCEU apa saja yang pendapatan Box Office-nya terendah!

Film DCEU dengan pendapatan terendah

7. Black Adam (2022) – pendapatan: Rp5,9 triliun

Film DCEU dengan pendapatan terendah
Film DCEU dengan pendapatan terendah Via Istimewa.

Dwayne Johnson sebenarnya telah terpilih sebagai pemeran Black Adam sejak 2014. Namun, Johnson baru memperlihatkan aksinya sebagai Black Adam setelah delapan tahun diumumkan sebagai pemeran antihero tersebut. Berulang kali tertunda karena pandemi, Warner Bros. akhirnya merilis Black Adam pada Oktober 2022.

Sebelum Black Adam dirilis, Johnson begitu percaya diri dengan kesuksesan filmnya, bahkan sampai mengajak Henry Cavill untuk kembali memerankan Superman. Sayangnya, kembalinya Cavill tidak banyak membantu mendongkrak jumlah penonton film ini. Buktinya, Black Adam hanya mendapatkan 394 juta dolar (sekitar Rp5,9 triliun) dari bujet mencapai 260 juta dolar (sekitar Rp3,8 triliun).

6. Shazam! (2019) – pendapatan: Rp5,5 triliun

Film DCEU dengan pendapatan terendah
Film DCEU dengan pendapatan terendah Via Istimewa.

Penggemar DC pastinya tahu bahwa Black Adam merupakan musuh bebuyutannya Shazam. Nah, tiga tahun sebelum perilisan Black Adam, Warner Bros. lebih dulu merilis film Shazam!. Film yang disutradarai oleh David F. Sandberg ini fokus dalam menceritakan origin story bagaimana seorang remaja bernama Billy Batson dapat bertransformasi menjadi superhero dewasa hanya dengan mengucapkan kata “Shazam!”.

Sebagai informasi, Shazam atau yang dulu dikenal sebagai Captain Marvel adalah superhero pertama dalam sejarah yang kisahnya diangkat ke film live action. Sayangnya, nilai sejarah dari karakter Shazam ternyata enggak mampu menarik banyak penonton. Film ini hanya mendapatkan 368 juta dolar (sekitar Rp5,5 triliun). Berhubung bujetnya hanya 100 juta dolar (sekitar Rp1,4 triliun), Shazam! masih terbilang cukup untung dari segi Box Office.

5. The Flash (2023) – pendapatan: Rp3,6 triliun

Film DCEU dengan pendapatan terendah
Film DCEU dengan pendapatan terendah Via Istimewa.

The Flash merupakan film DCEU yang perilisannya penuh kontroversi. Pemeran The Flash, yaitu Ezra Miller, diketahui melakukan beberapa kasus setelah proses syuting filmnya telah rampung. Setelah melalui berbagai pertimbangan, Warner Bros. memutuskan untuk tetap merilis The Flash pada Juni 2023. Sebelum filmnya dirilis, James Gunn dan Tom Cruise bahkan sampai memberikan pujian besar untuk The Flash.

Warner Bros. juga sampai membuat screening khusus The Flash pada CinemaCon 2023, yang mana para pesertanya memberikan reaksi positif untuk film tersebut. Sayangnya, usaha Warner Bros. untuk menarik penonton sama sekali enggak berhasil. The Flash hanya mendapatkan 246 juta dolar (sekitar Rp3,6 triliun). Berhubung bujet The Flash sangat besar mencapai 220 juta dolar (sekitar Rp3,3 triliun), film ini sudah dipastikan mengalami kerugian besar.

4. Birds of Prey (2020) – pendapatan: Rp3,09 triliun

Film DCEU dengan pendapatan terendah
Film DCEU dengan pendapatan terendah Via Istimewa.

Sebagian dari kamu pastinya setuju bahwa Harley Quinn jadi sosok yang paling mencuri perhatian di Suicide Squad (2016). Enggak heran Warner Bros. percaya diri menggarap film yang fokus pada kisahnya Harley, yaitu Birds of Prey. Film ini menceritakan kisah Harley setelah putus dari Joker, yang mana dia bekerja sama dengan Huntress, Black Canary, dan Renee Montoya untuk mengalahkan Black Mask.

Film ini sebenarnya menjadi dasar terbentuknya tim superhero Birds of Prey di DCEU. Sayangnya, kehadiran Harley Quinn di film ini tidak mampu membuat banyak orang tertarik menontonnya. Birds of Prey hanya mendapatkan 206 juta dolar (sekitar Rp3,09 triliun) dari bujet 100 juta dolar (sekitar Rp1,5 triliun). Padahal, film ini mendapatkan penilaian yang cukup positif dari kritikus.

3. Wonder Woman 1984 (2020) – pendapatan: Rp2,54 triliun

Film DCEU dengan pendapatan terendah
Film DCEU dengan pendapatan terendah Via Istimewa.

Setelah kesuksesan besar film pertama Wonder Woman (2017), Warner Bros. jelas percaya diri menggarap sekuelnya yang diberi judul Wonder Woman 1984. Jika film pertamanya berlatar waktu pada Perang Dunia I, sekuelnya mengambil latar waktu pada 1984 ketika terjadi Perang Dingin. Wonder Woman 1984 hadir dengan nuansa yang lebih terang dari film pertamanya.

Sayangnya, konsep terang yang ditawarkan Wonder Woman 1984 tidak berhasil membuat banyak penonton tertarik menontonnya. Film ini hanya mendapatkan 170 juta dolar (sekitar Rp2,54 triliun) dari bujet 200 juta dolar (sekitar Rp2,9 triliun).

Alasan besar yang membuat pendapatan Wonder Woman 1984 begitu kecil karena film ini ditayangkan saat masih banyak bioskop mengalami penutupan karena pandemi. Walau begitu, Wonder Woman 1984 menjadi film rilisan 2020 yang paling banyak ditonton di layanan streaming karena film ini ditayangkan secara bersamaan di bioskop dan HBO Max.

2. The Suicide Squad (2021) – pendapatan: Rp2,53 triliun

Via Istimewa

Sebelum James Gunn resmi menjadi petinggi DC Studios, sutradara tersebut terlebih dulu bergabung ke DC dengan menggarap The Suicide Squad, yang merupakan standalone sequel untuk Suicide Squad (2016). Berhubung standalone sequel, cerita The Suicide Squad tidak memiliki hubungan langsung dengan film pertamanya, tetapi berlangsung di semesta yang sama dengan film pertamanya.

Keterlibatan Gunn sebagai sutradara The Suicide Squad jelas menjadi nilai jual terbesar dari film ini. Sayangnya, film ini dirilis ketika banyak bioskop belum dibuka secara merata karena pandemi. Alhasil, The Suicide Squad hanya mendapatkan 169 juta dolar (sekitar Rp2,53 triliun) dari bujet 185 juta dolar (sekitar Rp2,7 triliun). Untungnya, The Suicide Squad menjadi film DCEU yang paling banyak ditonton di HBO Max karena dirilis bersamaan di bioskop dan HBO Max.

1. Shazam! Fury of the Gods (2023) – pendapatan: Rp2 triliun

Via Istimewa

Berhubung film pertama Shazam! masih dianggap menguntungkan, Warner Bros. pun enggak ragu membuat sekuelnya yang diberi judul Shazam! Fury of the Gods. Film ini memperlihatkan kehidupan Billy Batson yang masih kesulitan menyeimbangkan kehidupan superheronya bersama saudara-saudaranya yang juga mendapatkan kekuatan Shazam.

Sungguh disayangkan, Shazam! Fury of the Gods tidak mampu menyamai kesuksesan film pertamanya. Film ini hanya mendapatkan 134 juta dolar (sekitar Rp2 triliun) dari bujet 125 juta dolar (sekitar Rp1,8 triliun). Dengan angka tersebut, Shazam! Fury of the Gods resmi menjadi film DCEU dengan pendapatan terendah.

***

Itulah deretan film DCEU dengan pendapatan terendah, bahkan bisa dibilang gagal secara Box Office. Di antara ketujuh film di atas, manakah yang menurut kamu seharusnya mendapatkan pendapatan lebih tinggi?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.