Apakah kamu setuju nomor 1 pantas untuk mendapatkan predikat film DCEU dengan rating terendah?
Warner Bros. awalnya merilis semesta film DC, yang diberi nama DC Extended Universe (DCEU), yang dimulai dengan perilisan Man of Steel (2013). Namun seiring berjalannya waktu, terlalu banyak konflik yang terjadi dalam proses pembangunan DCEU hingga akhirnya memengaruhi kualitas filmnya.
2023 bisa dibilang sebagai tahun terakhirnya DCEU sebelum James Gunn dan Peter Safran (duo petinggi DC Studios) meluncurkan DC Universe (DCU) baru mereka. Belum lama ini, Warner Bros. merilis Shazam! Fury of the Gods (2023). Sayangnya, film tersebut mendapatkan respons yang kurang baik dari kritikus. Dengan kehadiran Fury of the Gods, kini urutan film DCEU yang mendapatkan skor “Busuk” dari Rotten Tomatoes pun mengalami perubahan.
Nah, film DCEU apa saja yang mendapatkan rating terburuk?
Film DCEU dengan rating terburuk
7. Wonder Woman 1984 – skor: 58%
Sebagian dari kamu pastinya setuju bahwa film pertama Wonder Woman (2017) merupakan salah satu film superhero terbaik, bahkan Wonder Woman menjadi film DCEU dengan rating terbaik di Rotten Tomatoes, yaitu 93%. Enggak heran Warner Bros. dan sutradara Patty Jenkins percaya diri menggarap sekuelnya, yang diberi judul Wonder Woman 1984 (2020). Film ini dirilis ketika bioskop sedang mengalami masa buka-tutup di tengah pandemi.
Sayangnya, Wonder Woman 1984 tidak mampu mengulang kesuksesan film pertamanya. Selain kurang sukses secara pendapatan, film ini juga mendapatkan banyak kritikan dengan mendapatkan skor 58% di Rotten Tomatoes. Wonder Woman 1984 dikritik karena hadir sebagai sekuel yang tidak memiliki kesinambungan dengan film pertama dan Batman v Superman: Dawn of Justice (2016). Ditambah lagi, kisah tentang jiwa Steve Rogers yang menguasai tubuh orang lain dianggap problematik.
6. Man of Steel – skor: 56%
Siapa sangka, film yang membuka DCEU, yaitu Man of Steel, malah mendapatkan penilaian yang kurang memuaskan dari kritikus dengan skor 56% di Rotten Tomatoes. Kritikus menganggap Man of Steel terlalu gelap, yang jelas jauh berbeda dari film-film Superman sebelumnya. Di sisi lain, penggemar malah menyukai konsep gelapnya Man of Steel yang ditawarkan sutradara Zack Snyder.
Berbanding terbalik dari skornya kritikus yang hanya 56%, skor audiens untuk Man of Steel mencapai 75%. Film ini juga mendapatkan skor cukup positif di IMDb, yaitu 7,1. Saking banyaknya penggemar yang jatuh hati dengan Man of Steel dan pembawaan Henry Cavill sebagai Superman, banyak penggemar yang tidak rela ketika James Gunn memutuskan untuk mencari aktor baru dalam memerankan Superman.
5. Shazam! Fury of the Gods – skor: 51%
Fury of the Gods merupakan film DCEU terbaru yang dirilis belum lama ini. Jika kita kilas balik ke film pertamanya, Shazam! (2019) diterima dengan baik oleh para kritikus dengan skor 90% di Rotten Tomatoes. Itulah sebabnya, Warner Bros. dan sutradara David F. Sandberg memutuskan untuk membuat sekuelnya yang dirilis dalam jarak empat tahun setelah perilisan film pertamanya.
Seperti yang terjadi pada Wonder Woman 1984, Fury of the Gods ternyata enggak mampu mengulang kesuksesan film pertamanya. Kritikus menganggap cerita yang disajikan Fury of the Gods tidak sefokus dan tidak memuaskan seperti film pertamanya. Di sisi lain, banyak penggemar yang puas dengan apa yang disajikan Fury of the Gods. Enggak heran film ini mendapatkan skor audiens sebesar 87%.
4. Justice League – skor: 39%
Justice League (2017) bisa dibilang sebagai film dengan proses produksi yang penuh dengan prahara. Zack Snyder memutuskan mundur dari posisi sutradara di tengah proses produksi filmnya karena salah satu anaknya meninggal dan dia juga tidak tahan menerima tekanan dari Warner Bros. yang ingin melakukan banyak perubahan untuk Justice League. Posisi Snyder kemudian digantikan oleh Joss Whedon, yang merupakan sutradara dua film pertama Avengers.
Whedon kemudian melakukan syuting ulang dan melakukan perombakan besar-besaran, padahal Snyder telah menyelesaikan proses syuting Justice League. Permasalahan di balik layar akhirnya berimbas pada kualitasnya Justice League. Film ini hanya mendapatkan skor 39% di Rotten Tomatoes. Penggemar yang kecewa dengan Justice League akhirnya membuat kampanye supaya Warner Bros. merilis Snyder Cut.
3. Black Adam – skor: 39%
Dwayne Johnson akhirnya debut di DCEU lewat film Black Adam (2022) dan berperan sebagai sang antihero. Sebagai aktor utama sekaligus produser, Johnson bisa dibilang sangat aktif dan ambisius dalam mempromosikan Black Adam. Bahkan berkat Johnson, Superman versi Henry Cavill akhirnya bisa muncul lagi di adegan mid credit film ini.
Sayangnya, usaha kerasnya Johnson tidak berhasil memuaskan kritikus. Film ini hanya mendapatkan skor 39% di Rotten Tomatoes. Di sisi lain, penggemar dibuat puas dengan film ini, apalagi dengan kemunculan Cavill sebagai Superman. Alhasil, skor audiens Black Adam berhasil mencapai 88%. Walau begitu, film ini bisa dibilang gagal dari sisi Box Office dan James Gunn belum ada rencana untuk meneruskan kisah Black Adam di DCU.
2. Batman v Superman: Dawn of Justice – skor: 29%
Tiga tahun setelah perilisan Man of Steel, Warner Bros. akhirnya merilis film DCEU kedua, yaitu Batman v Superman: Dawn of Justice. Film yang juga disutradarai oleh Zack Snyder ini memperkenalkan Batman versi Ben Affleck dan Wonder Woman versi Gal Gadot. Judul “Batman v Superman” berhasil membuat banyak penggemar menantikan film ini. Namun begitu filmnya dirilis, Dawn of Justice malah mendapatkan banyak penilaian negatif dari kritikus.
Dawn of Justice mendapatkan skor 29% di Rotten Tomatoes. Seperti Man of Steel, Dawn of Justice mendapatkan kritikan karena filmnya dianggap terlalu gelap. Pada Juli 2016, Warner Bros. merilis Batman v Superman: Dawn of Justice Ultimate Edition, yang hadir dengan durasi lebih panjang dan mendapatkan rating “R”. Versi Ultimate Edition yang dirilis untuk Blu-ray dan digital dianggap menjadi upgrade besar-besaran untuk film ini.
1. Suicide Squad – skor: 26%
Selain Batman v Superman: Dawn of Justice, Warner Bros. juga merilis film DCEU lainnya pada 2016, yaitu Suicide Squad (2016). Dengan menghadirkan konsep tim supervillain yang diutus untuk menyelamatkan dunia, Suicide Squad menjadi salah satu film yang dinantikan oleh penggemar. Ditambah lagi, film ini bakal menghadirkan banyak villain ikonisnya DC dalam satu film.
Begitu dirilis, Suicide Squad malah mengecewakan penggemar dan kritikus. Film ini hanya mendapatkan skor 26% di Rotten Tomatoes. Yap, Suicide Squad adalah film DCEU dengan skor terendah di Rotten Tomatoes. Beberapa lama setelah filmnya dirilis, sutradara David Ayer mengungkapkan bahwa Suicide Squad juga mengalami banyak perombakan oleh Warner Bros., yang akhirnya memengaruhi kualitas filmnya.
***
Itulah deretan film DCEU dengan rating terburuk di Rotten Tomatoes. Sayangnya, Shazam! Fury of the Gods yang baru dirilis pun ikut masuk ke dalam daftar ini. Di antara ketujuh film DCEU di atas, manakah yang menurut kamu seharusnya tidak masuk ke dalam daftar ini?