Di tengah proses produksi Justice League (2017), sutradara Zack Snyder memutuskan mundur dan posisinya digantikan oleh Joss Whedon, sutradara dua film pertama Avengers. Saat dipegang Whedon, sutradara tersebut memutuskan untuk melakukan syuting ulang besar-besaran yang dilakukan dalam jarak empat bulan sebelum perilisan Justice League.
Lalu pada Juli 2020, pemeran Cyborg, yaitu Ray Fisher, akhirnya buka suara tentang perlakuan buruk yang dilakukan Whedon kepada para aktor selama syuting ulang Justice League. Setelah sekian lama, pemeran Batman, yaitu Ben Affleck, kini mulai berani blak-blakan tentang pengalaman buruknya saat syuting Justice League. Bahkan belum lama ini, Affleck berani menyindir Whedon atas pengalaman buruknya.
Dilansir The Hollywood Reporter, Affleck berkata, “Saya seharusnya menyutradarai film Batman, tetapi Justice League membuat saya berkata, ‘Saya keluar. Saya tidak ingin melakukan ini lagi. Saya tidak cocok.’ Itu adalah pengalaman terburuk yang pernah saya lihat dalam bisnis yang penuh pengalaman buruk ini. Ini menghancurkan hati saya.”
“Ada ide seseorang (Joss Whedon) masuk seperti, ‘Saya akan menyelamatkan kalian dan kita akan melakukan syuting selama 60 hari dan saya akan menulis semuanya tentang apa yang akan kalian lakukan. Saya punya kiatnya.’ Ternyata, itu bukan kiatnya. Itu berlangsung sulit dan saya mulai minum alkohol terlalu banyak,” ujar Affleck.
Affleck mengakui dia merasa tidak terpuaskan secara kreatif selama menjalani proses syuting ulang Justice League. Pengalaman inilah yang menjadi salah satu faktor Affleck sempat menjadi pecandu alkohol dan dia tidak bersemangat melanjutkan perannya sebagai sutradara film Batman.
Untungnya, Ben Affleck bersedia untuk kembali memerankan Batman di The Flash dan mendapatkan pengalaman yang jauh lebih baik daripada Justice League. Apa pendapat kamu tentang pernyataan terbarunya Affleck? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!