Dewasa ini, umur sepertinya sudah tidak bisa jadi patokan bagi seorang gamer atau bahkan atlet profesional. Contoh nyatanya adalah Kosasih yang menjadi peserta Main Event Piala Presiden Esports 2021. Di usianya yang tak lagi muda, Kosasih masih memiliki taji yang membuatnya bisa sampai ke tahap akhir ini.
Secara kapasitas pun sudah jelas, Kosasih merupakan satu dari empat pemain terhebat yang sukses mengalahkan ratusan kontestan lainnya selama fase kualifikasi. Hal ini membuktikan kalau lelaki usia 49 tahun tersebut punya kemampuan yang mumpuni. Untuk seorang gamer, Kosasih masih mampu bersaing dengan peserta lain yang jauh lebih muda.
Di samping itu, Kosasih punya cita-cita yang cukup bijaksana jika dirinya menang. Dari hasil interview eksklusif KINCIR bersama Kosasih, dirinya mengakui kalau ada banyak hal yang mempengaruhi dirinya hingga tercectus cita-cita tersebut yang akan dibahas dala profil kali ini.
Penasaran? Simak artikel berikut ini.
1. Sosok Ayah dari Keluarga Sederhana
Kosasih merupakan lelaki paruh baya yang punya gaya sederhana. Perawakannya yang tinggi nan murah senyum menggambarkan dirinya seperti ayah yang lembut bagi keluarganya. Bersama dengan istri dan dua orang anak, Kosasih membangun keluarga kecilnya di bilangan Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
Memasuki daerah perumahan Kosasih seperti mengulang kembali masa kecil ketika sekeliling kita lebih didominasi tanah lapang dan pepohonan. Tidak seperti di daerah kota-kota besar yang dipenuhi Gedung-gedung tinggi.
Entah mengapa, daerah tempatnya tinggal begitu menyokong kepribadian Kosasih yang sederhana nan lembut. Sepanjang wawancara, lelaki 49 tahun ini sangat murah senyum dan agak sedikit bercanda untuk mencairkan suasana.
“Setiap pagi sebelum berangkat ke tempat mengajar saya selalu adakan interaksi dengan keluarga. Sebelum anak-anak berangkat sekolah, begitu. Habis itu paling saya latihan catur di game (MPL),” jelas Kosasih.
2. Guru Les Musik
Berbicara soal latar belakang para peserta di cabang Speed Chess ini cukup beragam. Pasalnya mayoritas peserta berasal dari kalangan publik. Ada yang bekerja di kantor pajak seperti Leo Lucki, ada juga yang berprofesi sebagai pengajar seperti Kosasih.
Lelaki mahir catur ini memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai seorang instruktur musik di sebuah yayasan musik yaitu Maladi Music dan Profee Music. Lokasinya tidak jauh, hanya dua sampai tiga kilometer dari tempatnya tinggal. Di sinilah Kosasih meyalurkan bakat bermusiknya. Keahliannya adalah alat musik gitar dan telah mengajar selama kurang lebih 21 tahun.
“Awal saya mengajar music itu tahun 2001 sampai sekarang. Dulu di Petro Piano House dan sekarang di Maladi Music dan Profee Music. Bidang keahlian saya di gitar, kalau phsycology lebih ke piano,” jelas Kosasih.
3. Menggemari Catur Sedari Dini
Sepertinya untuk catur ini memang tipikal permainan bapak-bapak lokal. Kosasih menuturkan kalau sejak lama dirinya menggemari permainan catur ini dan sering main bersama dengan teman-teman di sekitaran rumahnya. Aktivitas ini jadi seperti langganan kegiatan luangnya di tengah-tengah kesibukan mengajar di yayasan musik.
Sayangnya ketika pandemi melanda Indonesia, aktivitasnya main catur jadi terhalang. Dirinya mengatakan kalau tahun ini bahkan hampir tidak pernah main catur bersama tetangga. Mau tidak mau hal ini dilakukan oleh Kosasih demi mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.
Sekali dua kali dirinya bermain bersama keponakan yang kadang mampir ke rumahnya. Itupun sesekali dan tidak sering seperti sebelum masa pandemi.
4. Beralih ke Online Mulai Menemukan Peluang di Speed Chess
Akhirnya Kosasih menemukan Chess.com dan mulai rajin main di platform tersebut. Dari pengakuannya, awal Mei 2021 jadi momentum pertama kali Kosasih menjajal main catur di Chess.com dan mulai ketagihan.
Hitung-hitung mengganti kesempatan tatap muka bersama tetangganya karena PPKM, dirinya jadi rajin main Chess.com. Kegemarannya main catur bisa tersalurkan di platform ini dan akhirnya ditekuni hingga akhirnya menemui informasi soal adanya turnamen Piala Presiden Esports 2021 yang membawa game Speed Chess dari MPL.
Kesempatan ini tidak dibuang sia-sia, Kosasih mendaftarkan diri dan mengikuti fase kualifikasi. Dalam prosesnya terbilang cukup mudah menurutnya, poin yang diperoleh terus bertambah hingga akhirnya lolos ke delapan besar.
Langkahnya tidak berhenti sampai di situ, Kosasih tetap tampil prima di fase delapan besar hingga tersaring ke Main Event Piala Presiden Esports 2021. Meskipun terhitung baru, kapasitasnya bermain catur tidak bisa dianggap remeh, bahkan Leo Lucki yang merupakan pesaingnya mengakui kalau yang paling dia waspadai adalah Kosasih.
5. Ingin Bangun Yayasan Catur Jika Menang Piala Presiden Esports 2021
Melihat kejagoan Kosasih di Speed Chess, KINCIR iseng bertanya kalau menang nanti uang hadiahnya akan dipakai untuk apa? Dengan lemah lembut Kosasih menjawab ingin membangun yayasan catur yang dimulai dari lingkungan rumahnya.
Menurut Kosasih, banyak orang yang hobi main catur namun belum mendapatkan wadah untuk menyalurkan bakat tersebut. Dari sinilah motivasinya muncul sebagai bentuk balas budi terhadap olahraga catur yang telah membawanya sampai titik ini.
“Jika menang nanti, saya mau buat yayasan catur sendiri. Soalnya banyak pemain catur yang jago tapi tidak bisa menyalurkan bakatnya. Intinya saya ingin berbuat lebih untuk percaturan di Indonesia karena saya dapat rezeki dari sini,” tegas Kosasih.
Cita-cita bijaksana ini tentu tidak mudah bagi Kosasih. Di fase Main Event Piala Presiden Esports 2021 nanti dirinya akan bertanding melawan tiga kontestan terkuat.
***
Kalau kalian ingin lihat perjuangan Kosasih bertanding demi cita-citanya di Piala Presiden Esports 2021, kalian bisa menyaksikan siaran langsungnya di kanal Youtube KINCIR Esports atau kunjungi situs resmi Piala Presiden Esports 2021.
Jangan lupa juga untuk pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lainnya.