Seorang cowok yang punya hobi bermain sepak bola, mencoba peruntungannya di Piala Presiden Esports 2021 pada cabang Speed Chess, MPL.
Di tahun ini, Piala Presiden Esports 2021 kembali mempertandingan salah satu game casual yang ada di Mobile Premier League (MPL), yaitu Speed Chess. Lewat game catur yang dikenal dekat dengan masyarakat ini mampu menarik perhatian dari berbagai kalangan masyarakat.
Setelah berjuang di babak Kualifikasi, Taufik merupakan pemain termuda yang sukses menembus babak Main Event. KINCIR berkesempatan untuk berbincang dan mengobrol tentang profil sang pemain. Yuk simak profil Taufik, pecatur muda yang siap bersaing di Grand Final Piala Presiden Esports 2021!
Seorang Pemain Bola yang Hobi Bermain Game
Bisa dibilang, bermain game untuk di zaman sekarang bukan hanya sekadar hobi atau kegiatan di kalah waktu sengang. Aktivitas ini pun kini sudah bisa menjadi salah satu kegiatan untuk mencari pundi-pundi rupiah ataupun jalan karier.
Mampu jadi salah satu pemain yang tembus ke Main Event Piala Presiden Esports 2021 dari cabang MPL, Speed Chess, Taufik merupakan seorang pemuda yang punya hobi bermain sepak bola. Di samping hobinya tersebut, cowok ini juga merupakan seorang gamers yang game MOBA mobile.
“Untuk sekarang, saya main Mobile Legends sama MPL. Kenal MPL juga dari teman, setelah mencoba dan bisa menghasilkan uang, ya saya terusin main game yang ada di sana. Ya, bisa buat tambahan pemasukan untuk saya.”
Mengenal MPL dari teman, Taufik pun jadi menaruh ketertarikan dengan platform game kasual ini. Bisa memberikannya peluang untuk mendapatkan rejeki lewat bermain game. Awalnya, Taufik justru bukan bermain Speed Chess, melainkan Fruit Dart yang di tahun lalu jadi salah satu game yang dipertandingkan di Piala Presiden Esports 2020.
Daftar Piala Presiden Esports 2021 untuk Bantu Orang Tua
Sukses jadi salah satu pemain yang akan berangkat ke Bali untuk memperebutkan gelar juara PPE 2021 cabang MPL, Speed Chess, sebenarnya Taufik enggak menyangka bisa tembus hingga babak Main Event dari tiga pemain lainnya.
Dari babak kualifikasi hingga delapan besar, cowok yang hobi bermain bola ini justru belum memberi tahu orang tuanya mengikuti turnamen besutan pemerintah ini. Mampu tembus babak delapan besar, keluarganya pun juga sempat mempertanyakan tentang gelar Piala Presiden Esports 2021.
Saat pergi ke Jakarta untuk mengikuti babak delapan besar, Taufik mendapatkan restu dan doa dari kedua orang tuanya. Bahkan, mereka menyaksikan pertandingan cowok asal Bandung ini berjuang. Setelah selesai bertanding, dia pun mendapatkan beberapa masukan untuk orang nyanya.
Enggak menyangka bisa tembus ke babak empat besar, sebenarnya Taufik mengalami masalah ketika H-1 sebelum bertanding di kualifikasi. Pasalnya, akunya sempat ke banned saat itu. Beruntungnya, dia masih bisa berjuang untuk bisa membawa gelar juara.
“Sebelum daftar itu sempat berunding sama saudara, kan hadiahnya lumayan buat bantu orang tua beli rumah. Tapi, saat mau masuk kualifikasi akun saya sempat ke banned tapi akhirnya bisa kembali lagi. Waktu di delapan besar juga saya baru kasih tau orang tua, mereka juga sempat menyaksikan saya bertarung.”
Belajar Catur dari Sang Kakek
Jika kalian menyaksikan rangkaian babak Kualifikasi cabang MPL, Speed Chess, pasti kalian tahu jika lawan dari Taufik beberapa bukan dari seusianya, bahkan bisa dibilang terpaut jauh, seperti pak Yunias Yunus yang telah berumur 53 tahun dan Pak Kosasih yang telah menginjak 49 tahun.
Enggak bisa dimungkiri, walaupun catur dikenal dengan seluruh lapisan masyarakat, tapi permainan ini identik dengan bapak-bapak. Sebagai pemuda yang baru menginjak umur 20 tahun, Taufik mengaku kenal dengan catur ketika kakeknya sedang bermain.
“Buat yang ngajarin banget sih enggak ada, ya. Tapi, kenal catur ini dari kakek. Dulu saya pernah melihat kakek main permainan ini dan memahaminya sendiri.”
Piala Presiden Esports sebagai Wadah Gamers Realisasikan Mimpi Sebagai Pro Player
Di tahun ketiganya ini, PPE 2021 enggak hanya membawa satu atau dua game. Tapi, di tahun ini resmi membawa tujuh game yang dipertandingkan, termasuk MPL. Walaupun Taufik tetap ingin mewujudkan cita-citanya sebagai pemain sepak bola, tapi dirinya menyambut baik pemerintah yang memberikan wadah untuk para gamers.
Menurutnya, lewat ajang ini para gamers bisa merealisasikan mimpinya untuk bisa bertanding di panggung kompetitif yang besar. Apalagi turnamen ini membawa lebih banyak pilihan game untuk dipertandingkan.
“Turnamen ini merupakan tempat untuk para gamers bisa merealisasikan mimpinya, seperti saya yang di game catur sampai bisa berlaga di turnamen besar, seperti ini.”
***
Bagaimana tanggapan kalian dengan profil Taufik yang akan berjuang untuk mendapatkan gelar juara di cabang Speed Chess? jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.