Berbarengan dengan EVOS yang meraih juara kedua kalinya di MPL Season 7, LJ juga sukses pecahkan rekor dengan raihan empat kali juara MPL.
Sejarah kembali tercetak di MPL Season 7. Pasalnya, salah satu pemain yang telah hadir sejak musim pertama, yaitu Joshua “LJ” Darmansyah jadi satu-satunya pemain yang berhasil menjuarai turnamen kasta tertinggi dari Mobile Legends tingkat regional ini sebanyak empat kali.
Di balik kesuksesan tersebut, perjalanan karier LJ enggak selalu berjalan dengan mulus. Pasalnya, setelah sukses jadi juara di MPL Season 1 lalu, sang pemain harus rela pulang di hari pertama playoffs pada musim selanjutnya.
Enggak hanya itu, setelah memutuskan pindah setelah 3 musim di Aerowolf, LJ pun harus duduk di bangku cadangan selama MPL Season 4. KINCIR membuat rangkuman perjalanan karier pemain Tanker di ranah kompetitif Mobile Legends. Yuk simak di bawah inI!
Kecintaan Kepada Game MOBA Sempat Buat LJ Bolak Balik Warnet
Seperti kebanyakan pro player lainnya, LJ juga telah jatuh cinta kepada game sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar. Sebelum bertemu dengan Mobile Legends, dia pun telah gemar bermain Dota 2.
Dalam wawancara bersama Jonathan “Emperor” Liandi di Empetlak, dia pun telah mencoba game mobile MOBA, Vainglory sebelum melihat iklan Mobile Legends di Facebook. Menurunnya, game besutan Moonton ini paling mirip dengan Dota 2. Bedanya, keberadaan turtle dan lord.
Ketertarikan sang pemain makin bertambah ketika mengetahui jika teman-teman di daerah rumahnya juga bermain Mobile Legends. Namun, mereka malah lebih punya rank tinggi, yaitu Epic. Hal ini pun memunculkan jiwa kompetitifnya dengan melakukan solo push hingga mencapai rank Legends.
Putuskan Gabung ke Skuad Roxy Setelah Nonton MSC 2017
Pada 2017 lalu, LJ pun sempat menyaksikan gelaran turnamen pertama dari Mobile Legends, yaitu MSC secara online. Punya banyak peminat dan juga hadirnya turnamen, dirinya pun berpikir untuk bergabung ke tim.
Tak lama berselang, mantan pemain Aerowolf ini bergabung dengan sebuah tim maba (main bareng) di Facebook bernama Roxy. Sempat mengalami krisis karena adanya perselisihan di dalamnya, mereka pun membuka open member yang akhirnya mempertemukannya dengan Watt, G, dan Rave.
Menjajal kemampuannya dengan mengikuti turnamen, tanpa disangka-sangka skuad Roxy sukses meraih juara pertama dengan meraih hadiah sebesar Rp10 juta. Mereka pun mulai berpikir untuk mencari sponsor dengan mengikuti turnamen-turnamen offline serta mencari nama untuk bisa lebih dikenal.
Perjuangan LJ enggak sampai di situ. Bersama dengan keenam temannya dalam skuad Roxy, mereka pun memutuskan untuk mengikuti sebuah turnamen, WOG Djogja Battle Royale di Yogyakarta dengan menggunakan mobil G yang menempuh hampir 18 jam. Sayangnya, mereka hanya bisa membawa pulang gelar sebagai juara 3.
NXL Jadi Tim Esports Pertama LJ di Skena Kompetitif Mobile Legends
Ketika masih dalam perjalanan ke Yogyakarta, mereka sepakat untuk mencari tim esports yang ada di Indonesia. Dengan melamar ke beberapa tim, NXL jadi salah satu yang merespon lamaran mereka. Memang, saat itu LJ harus membuktikan kemampuan skuadnya untuk bisa diterima.
Harus kalah dari RRQ di semifinal, skuad Roxy harus puas dengan meraih gelar juara ketiga di ajang WOG Djogja Battle Royale. Diwakili oleh G untuk bertemu dengan perwakilan dari NXL, akhirnya gelar tersebut berhasil membawanya bergabung dengan salah satu tim epsorts besar di Indonesia.
Tak beberapa jauh setelah itu, Mobile Legends Pro League (MPL) Season 1 diumumkan di Indonesia. Perjuangan Mereka untuk jadi juara pun enggak mudah karena pernah gagal lolos di open qualifier pertama.
LJ enggak selalu bermain ketika berada di MPL Season 1 lalu. Kepercayaan dirinya bangkit ketika berhasil mengalahkan RRQ di Regular Season. Hal ini pun yang membuat semangat skuad Roxy on fire dan sukses menjadi pemenang di musim pertama setelah mengalahkan EVOS.
Naik Turun Performa hingga Sukses Raih Juara Empat Kali
Sudah hadir sejak MPL Season 1, LJ jadi satu-satunya pemain yang berhasil amankan gelar juara sebanyak empat kali. Namun, setelah musim pertamanya meraih sukses, sang pemain harus menerima kenyataan jika Watt enggak lagi bersama dengan tim. Tak hanya itu, memasuki MPL Season 2 mereka juga harus menelan kekecewaan karena harus pulang di awal musim.
Setelah MPL Season 1 juga, skuad Roxy enggak lagi berada di dalam naungan NXL. LJ dan kawan-kawan diakuisisi oleh Aerowolf. Bertahan sampai musim ketiga, akhirnya bersama dengan Bili dan Rave pindah ke RRQ Hoshi di season selanjutnya.
Di MPL Season 4, LJ hanya duduk di bangku cadangan. Memasuki musim kelima, pemain ini pun menunjukkan kekuatannya sebagai pemain Tank/Support. Soalnya, menggunakan Khufra, dia mampu mengalahkan ONIC yang merupakan tim juara di MPL Season 3. Hal ini pun membuatnya dijuluki dengan bapak Khufra Indonesia.
MPL Season 5 juga jadi turnamen kedua yang membawanya sebagai juara. Bersama dengan Lemon, namanya semakin bersinar sebagai salah satu pemain andalan dari RRQ Hoshi, mengingat Tanker sebelumnya, yaitu Liam harus bolak balik antara MPL dan MDL. Enggak hanya dua gelar juara, tapi tiga kali juara berhasil diraih.
Sang Pemecah Rekor dan Tanker yang Masih Butuh Pembuktian
Gelar empat kali juara telah sukses di pegang oleh LJ. Hal ini pun lebih dari cukup pembuktian kariernya sebagai pro player. Namun, seringnya duduk di bangku cadangan dan enggak bermain full selama satu musim, membuatnya masih membutuhkan panggung untuk bisa membuktikan kemampuannya sebagai pemain pemecah rekor.
Memutuskan untuk meninggalkan RRQ Hoshi dan berlabuh ke EVOS, LJ masih terhalang beberapa hambatan yang membuatnya enggak bisa bermain full di tim barunya. Mulai dari COVID-19 yang menyerang hingga kehadiran metta support.
Soalnya, debutnya bersama dengan EVOS bisa dibilang mendapat hasil yang buruk pada MPL Invitational lalu. Enggak lolos ke Grand Final hingga mendapatkan komentar miring tentang kembalikan LJ ke RRQ jadi salah satu alasan kenapa sang pemain masih butuh panggung di kompetitif.
***
Bagaimana tanggapan kalian dengan kisah perjalanan karier LJ yang sukses pecahkan rekor sebagai pemain peraih gelar juara MPL sebanyak empat kali? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.