Jalan yang telah dilalui Luminaire sebagai pro player Mobile Legends tidaklah mudah, rintangan demi rintangan dilewati hingga akhirnya sampai di tahap ini.
Tampil gemilang selama playoffs MPL Season 7, Luminaire dipilih jadi MVP di partai final melawan Bigetron Alpha. Tidak heran kalau akhirnya gelar tersebut dinobatkan kepadanya, Luminaire punya spesifikasi khusus yang membuatnya diperhitungkan di turnamen berkelas seperti MPL. Sebagai seorang senior dirinya juga menjadi panutan para pemain Mobile Legends.
Akan tetapi, perjalanan Luminaire hingga sampai di tahap sekarang tidaklah mudah. Dirinya menemukan beberapa halangan besar untuk menekuni bidang menjadi atlet esports profesional. Apalagi ada gejolak-gejolak di dalam diri yang membuatnya harus mengambil keputusan krusial untuk kariernya.
Penasaran? Simak perjalanan karier Luminaire berikut ini.
Dari Lost Saga, Luminaire Mulai Serius di Game
Sebelum mengenal Mobile Legends, Luminaire merupakan anak warnet yang gemar main Lost Saga. Dalam wawancara bersama Emperor di “Empetalk”, dirinya mengaku bahwa sudah kecanduan game ini sejak zaman SMP. Bersama dengan beberapa rekannya, Luminaire memainkan Lost Saga yang tadinya seru-seruan akhirnya mulai serius.
Ada masa di mana Luminaire mengambil masa cuti pasca selepas lulus SMP untuk mengikuti turnamen Lost Saga. Meskipun bukan turnamen bergengsi, akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa dirinya memang meniatkan diri untuk serius di skena kompetitif. Ternyata tidak hanya bermain game Lost Saga, Luminaire juga menyeriuskan beberapa judul seperti Point Blank dan Counter Strike.
Kesukaannya bermain game mulai terarah. Dari turnamen ke turnamen mulai Luminaire Jajahi hingga akhirnya membawa dirinya ke ranah yang jauh lebih besar di Mobile Legends. Perkenalan dengan judul besutan Moonton di bangku SMA membuahkan banyak pengalaman serta perjalanan karier yang bisa dibilang naik-turun bagi Luminaire.
The Prime jadi Tim Profesional Pertama Luminaire di Esports Mobile Legends
Clover yang sudah lebih dulu terjun ke skena kompetitif melihat potensi dari Luminaire dan mengajaknya bergabung ke tim Mobile Legends The Prime. Pada saat itu mereka hendak menjalani turnamen MPL Season 3 dan Luminaire langsung mengiyakan ajakan dari Clover. Tergabunglah Luminaire dengan tim The Prime bersama dengan empat punggawa lainnya yaitu Kuyang, KyKy, Slurp, dan Mave.
Perjalanan The Prime selama MPL Season 3 terbilang kurang mulus. Selama babak grup The Prime tidak mampu menandingi tim-tim besar seperti EVOS Esports dan PSG.RRQ. Akhirnya mereka tidak lolos ke playoffs dan pulang lebih dulu. Tidak lama berselang, Luminaire direkrut oleh EVOS Esports dan sepertinya telah menemukan “rumah” yang tepat untuknya.
Karier Luminaire di EVOS Esports bisa dibilang meningkat pesat. dalam debutnya, Luminaire langsung membawa tim macan putih menjuarai MPL Season 4. Tidak sampai di situ, Luminaire merupakan roster orisinil EVOS Esports di M1. Bersama dengan Oura, Donkey, Wannn, dan REKT, Luminaire menjadi tim Mobile Legends Indonesia pertama yang berhasil menjuarai turnamen skala global!
Sayangnya, selepas M1, beberapa roster andalan EVOS Legends meninggalkan tim. Sebut saja Oura dan Donkey yang akhirnya memilih jalur menjadi seorang streamer. Tidak lama berselang, keputusan untuk rehat juga diumumkan oleh Luminaire. Dirinya mengaku sedang galau apakah tetap menjalani profesi sebagai pro player atau melanjutkan pendidikan kuliah.
Dari pengakuan Luminaire di “Empetalk” kuliah merupakan syarat dari orang tuanya jika ingin lanjut ke pro scene. Jika perkuliahan Luminaire lancar, maka dirinya boleh kembali main di EVOS Legends, jika tidak maka dirinya harus memperbaiki pendidikannya. Selama menjalani masa perkuliahan, Luminaire tetap menyalurkan hasrat bermain Mobile Legends-nya dengan mengikuti jejak Oura dan Donkey yaitu menjadi streamer di NimoTV.
Galau Ingin Lanjutkan Kuliah atau Jadi Pro Player
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada gejolak di dalam diri Luminaire antara menuruti permintaan orang tua atau tetap mengambil jalur menjadi pro player. Lucunya, pasca trauma karena dulu pernah berhenti sekolah selama setahun, maka Luminaire tetap mengenyam bangku pendidikan sambil menjalani turnamen profesional.
Sewaktu berseragam The Prime, dirinya masih berada di SMA kelas dua. Lalu setahun berikutnya Luminaire bisa dibilang gambling untuk kariernya di Mobile Legends antara pilihan kuliah atau tetap menjadi atlet profesional. Singkat cerita, EVOS Esports menawarkan kontrak untuk menjadi roster utama pada MPL Season 4.
Tanpa pikir panjang, Luminaire langsung menerima kontrak tersebut dan mengawali debutnya di IENC. Gelar juara berhasil diraih dan itu jadi piala bergengsi pertama yang berhasil dikoleksi oleh Luminaire. Berlanjut, Luminaire makin melekat di EVOS Legends dan menjadi salah satu punggawa andalan. Keputusan untuk masuk jadi yang paling tepat diambil olehnya. Akan tetapi lagi-lagi kendala yang sama menghantui Luminaire.
Orang tuanya masih ingin Luminaire mengambil kuliah di universitas ternama yaitu Universitas Indonesia atau STAN. Akan tetapi, ambisinya bermain game lebih besar dan Luminaire sudah menyusun langkah jangka panjang untuk kariernya di esports.
Akan tetapi selepas MPL Season 5, Luminaire memilih rehat dari skena kompetitif dan mengambil perkuliahan sesuai dengan kemauan orang tuanya. Di fase ini Luminaire tetap menjaga hasrat bermain Mobile Legends dengan menjadi streamer.
Keputusan Comeback di Saat yang Tepat
Menjelang MPL Season 7 kemarin, EVOS Legends mengumumkan roster-nya. Wajah Luminaire muncul di antara delapan pemain lainnya. Aksi comeback ini menjadi momen krusial untuk Luminaire. Pasalnya, setelah rehat beberapa waktu hasratnya pasti menggebu-gebu untuk mengembalikan EVOS Legends ke posisi tertinggi.
Pasalnya, sepeninggal Lumianire bisa dibilang EVOS Legends minim prestasi. Di MPL mereka tidak bisa meraih gelar juara bahkan di MPL Invitational maupun M2 nama tim macan putih kurang terdengar. Kembalinya Luminaire ke dalam tim tentu menjadi angin segar.
Soalnya, saat ini hanya REKT yang tersisa sebagai pemain senior di EVOS Legends. Wannn rehat dari skena kompetitif dan manajemen memasukkan beberapa pemain besar seperti LJ, AntiMage, dan Clover. Roster EVOS Legends di M1 hanya menyisakan REKT seorang dan Luminaire tentu akan menambahkan amunisi untuk daya serang tim.
Benar adanya, di MPL Season 7, EVOS Legends jadi tim yang difavoritkan menjadi juara. Selama regular Season, EVOS Legends terbilang konsisten. Mereka mampu menjaga posisi klasemen tetap berada di empat besar. Bahkan, menjelang akhir Regular Season mereka masih bertengger di posisi tiga klasemen sementara.
Di babak Grand Final MPL Season 7, Luminaire jelas jadi kunci kemenangan tim. Lewat pengamatan serta segudang pengalaman yang dimilikinya mampu mengangkat performa tim. Di babak kelima, EVOS Legends bisa tancap gas dan langsung menang dua ronde. Hasil positif ini pun membawa EVOS Legends kembali ke takhta juara!
“Nyawa” EVOS Legends di MPL Season 7
Bisa dibilang, Luminaire jadi nyawa dari EVOS Legends. Pasalnya, selama ada Luminaire di dalam tim, pasti EVOS Legends merengkuh prestasi bergengsi. Sebut saja gelar juara MPL Season 4 dan langsung win streak ke M1 Worlds Championship. Musim ini, Luminaire hadir jadi penentu kemenangan EVOS Legends di MPL Season 7.
Bisa jadi, Luminaire dan kawan-kawan akan kembali mendapatkan gelar juara di MSC 2021 mendatang. Pasalnya, sebagai juara dari MPL mereka secara otomatis menjadi tim undangan di ajang kelas internasional tersebut. Lebih jauh lagi, jika Moonton mengumumkan M3 sepertinya EVOS Legends harus mempertahankan Luminaire di dalam tim.
Selain jadi kunci kemenangan, sepertinya ada unsur keberuntungan yang besar jika ada Luminaire. Seakan-akan EVOS Legends kembali menjadi tim terkuat di Indonesia. Bisa dibilang adanya Luminaire mengembalikan masa jaya tim ke puncak tertingginya.
***
Dari pejalanan Luminaire dalam mengarungi skena kompetitif Mobile Legends, kita bisa belajar bahwa dalam mengejar impian tidak boleh setengah-setengah. Hambatan yang melintang harus dihadapi untuk menjadi yang terbaik. Luminaire telah membuktikan hal tersebut dan dinobatkan menjadi pemain terbaik di MPL Season 7!
Bagaimana menurut kalian tentang perjalanan karier Luminaire? Silakan tulis jawaban di kolom komentar, ya! jangan lupa juga untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lainnya.