Sebagian besar sinetron Indonesia di bawah ini kontroversial dan dicekal KPI. Beberapa bikin geram karena dituduh plagiat.
Kontroversi dalam layar kaca atau sinetron Indonesia biasanya konten-konten yang dianggap meresahkan. Apalagi, di dunia film atau sinetron di Indonesia enggak lepas dari pengawasan negara. Hal ini bikin para filmmaker berusaha agar karyanya bisa ditonton berbagai kalangan.
Dengan adanya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Lembaga Sensor Film (LSF), sinetron akan dinilai kelayakannya dan terus diawasi selama tayang. KPI bisa memberi sanksi kepada pemilik tayangan jika melanggar aturan rating.
Meski sudah diawasi, kadang ada saja sinetron yang dikeluhkan masyarakat, karena menampilkan adegan yang dianggap enggak pantas. Bahkan, ada yang diminta stop tayang karena menjadi penyebab kenakalan remaja. Apa saja sinetron yang menimbulkan kontroversi dalam penayangannya? Yuk, simak!
1. Pashmina Aisha
Sinetron Pashmina Aisha berkisah tentang saudara kembar bernama Pashmina dan Aisha yang keduanya diperankan apik oleh Aura Kasih. Dibintangi oleh Baim Wong dan Ashraf Sinclair, Pashmina Aisha dapat teguran oleh KPI karena menayangkan adegan seorang wanita tengah memukul perut dan kaki temannya dengan tongkat bisbol. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap pembatasan adegan kekerasan dan perlindungan kepada anak-anak-remaja.
2. Ayah, Mengapa Aku Berbeda?: The Series
Ayah, Mengapa Aku Berbeda?: The Series yang dibintangi Dinda Hauw ini juga kena jenis pelanggaran yang sama dengan Pashmina Aisha. KPI mengeluarkan surat teguran, karena menayangkan adegan seorang anak berpakaian seragam sekolah tengah mengintimidasi temannya. Ditambah, sang anak tersebut mengeluarkan makian yang dianggap kurang pantas, seperti “pembawa celaka”, “muka tembok”, “rambut besi”, dan “badan batako”.
3. Diam-diam Suka
Diam-diam Suka pernah jadi sinetron tren pada masanya. Soalnya, Diam-diam Suka dibintangi oleh anggota girlband Blink dan kehidupan masa sekolah para remaja. Sayangnya, sinetron ini sempat meresahkan masyarakat.
Bahkan, Diam-diam Suka dua kali kena tegur KPI. Pertama, adegan perkelahian dan saling pukul antar remaja. Kedua, karena adegan sekelompok remaja perempuan yang mencoret-coret wajah temannya di dalam toilet. Akhirnya, sinetron ini masuk dalam daftar sinetron bermasalah dan tidak layak tonton oleh KPI.
4. ABG Jadi Manten
ABG Jadi Manten (2014) menayangkan secara eksplisit adegan menyetrum tangan dengan raket elektrik. Langsung saja, serial yang dibintangi Melody Prima dan Bisma Karisma ini jadi sorotan dan diberi status peringatan. KPI Pusat menilai adegan tersebut sangat berbahaya dan berpotensi untuk ditiru oleh anak-anak dan remaja.
5. Ganteng-ganteng Serigala
Ganteng-ganteng Serigala atau GGS (2014) yang tenar pada zamannya juga jadi sasaran penyetopan program. Padahal, GGS kerap bolak-balik bersinar di panggung penghargaan.
KPI menilai bahwa inti cerita dari 472 episode ini enggak mengandung nilai-nilai pendidikan dan moral. Pasalnya, hampir tiap episode ada kisah romantisme remaja yang diiringi adegan berkelahi, perisakan, dan berkendara tanpa helm.
6. Tukang Bubur Naik Haji
Sama seperti Ganteng-ganteng Serigala, Tukang Bubur Naik Haji juga tuai prestasi sekaligus kontroversi. Hadirnya dua tokoh politik Indonesia, Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo menimbulkan pertentangan dari masyarakat. KPI pun akhirnya turun tangan karena sinetron ini melanggar P3 dan SPS tentang perlindungan kepentingan publik.
Ditegur kedua kali karena menampilkan secara jelas mayat dengan wajah penuh luka dan membusuk. Enggak berhenti, KPI juga menemukan dialog yang enggak pantas, yakni “setan lo ya”. Aduan ke KPI bahwa tayangan tersebut memunculkan persepsi buruk tentang simbol Islam.
7. Cuma di Sini
Selain Tukang Bubur Naik Haji, ada juga sinetron Indonesia yang melanggar perlindungan kepentingan publik. Cuma di Sini menuai kontroversi karena dianggap berisi kampanye salah satu calon kepala daerah, yakni Deddy Mizwar yang saat itu jadi Cagub Jawa Barat.
8. Kau yang Berasal dari Bintang
Kalau yang satu ini viral karena dianggap plagiat. Kau yang Berasal dari Bintang terinspirasi dari drama Korea Man from the Stars yang diproduksi SBS. Lucunya, mulai dari judul, bahkan episode pertamanya, semuanya sama dengan drakor aslinya. Dilansir Soompi, SBS belum menjual lisensi drama Man from the Stars kepada siapapun. SBS pun merasa Indonesia memplagiat karyanya. Untungnya, SBS memilih jalan damai, sinetron ini kembali tayang.
9. Mawar dan Melati
Sinetron Mawar dan Melati ini juga kena semprot netizen karena diduga plagiat atas drama Mandarin berjudul You Are My Sister. Soalnya, bukan cuma teaser, Mawar dan Melati juga meniru seratus persen, mulai dari identitas pemeran utama, sampai adegan-adegannya.
10. Siapa Takut Jatuh Cinta
Kalau sinetron sebelumnya bikin KPI geram karena adegan perisakan atau kekerasan anak, Siapa Takut Jatuh Cinta ditegur karena adegan vulgarnya. Bryan Domani sebagai Leon diketahui telah menikah dengan Dara (Ersya Aurelia). Yang disayangkan, sinetron ini menampilkan adegan ranjang keduanya. Meski sudah berumah tangga, netizen menganggap adegan tersebut terlalu vulgar.
11. Makhluk Manis dalam Bis
Sinetron Makhluk Manis dalam Bis (2018) juga menuai banyak protes dari netizen karena menampilkan adegan amoral untuk usia di bawah 17 tahun. Adegannya ada dua remaja yang hampir berpelukan di rumput. Baru tiga hari tayang, sinetron ini langsung dilaporkan ke KPI.
12. Dari Jendela SMP
Sinetron Dari Jendela SMP juga baru-baru ini meresahkan warga. Bahkan bikin KPI dan KPAI turun tangan. Memang, tayangan ini tentang hubungan asmara dua pelajar, yakni Joko dan Wulan. Namun, ada adegan dan dialog tentang kehamilan di luar nikah, rencana pernikahan dini, serta perawatan bayi setelah melahirkan tanpa menegaskan pendidikan reproduksi.
13. Samudra Cinta
Sinetron yang dibintangi Rangga Azof ini juga sempat bikin geram warga. Ada adegan seorang pria dan wanita di atas ranjang, dalam posisi bertindihan dan berguling saling berganti posisi. Adegan itu membuat KPI mengeluarkan teguran tertulis. KPI menilai adegan tersebut memberikan pengalaman visual yang tidak baik. Walaupun dalam tayangan tersebut digambarkan sebagai pasangan suami istri, dan keduanya mengenakan busana lengkap, adegan keromantisan seperti itu rawan ditiru oleh anak dibawah umur.
14. Buku Harian Seorang Istri
Sinetron romantis klasifikasi R ini juga kena teguran dari KPI. Pasalnya, terdapat monolog batin seorang wanita yang dinilai tidak layak untuk ditayangkan berkaitan dengan hubungan intim di luar nikah.
Tak hanya itu, KPI juga menemukan pelanggaran lain pada Maret 2021 berupa adegan perkelahian antar beberapa orang yang terdapat aksi saling memukul dan menendang. Muatan adegan perkelahian tersebut juga ditemukan dalam setiap episode sehingga dinilai tidak pantas untuk ditayangkan di klasifikasi R (13+).
15. Jodoh Wasiat Bapak Babak 2
Kalau Samudra Cinta ditegur karena menampilkan visual yang sensual, sinetron Jodoh Wasiat Bapak Babak 2 ditegur karena visual yang menyeramkan. Mulai dari adegan ritual tumbal, ritual pasang susuk untuk memikat laki-laki, hingga visualisasi hantu wanita berambut panjang dengan tubuh bolong pada bagian punggung.
Sinetron religi-horor ini dinilai melanggar aturan SPS pasal 37, yakni menampilkan muatan yang mendorong remaja percaya pada kekuatan paranormal, klenik, praktek spiritual magis, dan supranatural.
16. Suara Hati Istri: Zahra
Mega Series Suara Hati Istri: Zahra sempat membuat heboh dunia hiburan, hingga KPI turun tangan. Evaluasi dari KPI mencakup jalan cerita dengan penggunaan artis yang masih berusia 15 tahun untuk berperan sebagai istri ketiga. Padahal dalam undang-undang perlindungan anak, usia 15 masih masuk kategori anak.
Keberatan publik yang disampaikan ke KPI juga terkait muatan cerita yang sarat dengan kekerasan dalam rumah tangga dan romantisme suami istri yang berlebihan. Sehingga, jika dikaitkan dengan pemeran utama yang masih 15 tahun, tentu berpotensi melanggar hak-hak anak. Akhirnya, sinetron Zahra ini terpaksa harus dihentikan meski sudah mengganti pemainnya.
***
Sinetron memang tengah jadi salah satu tren di dunia perfilman Tanah Air. Sayangnya, beberapa judul di atas enggak mengandung nilai-nilai pendidikan dan budi pekerti. Nah, dari deretan sinetron di atas, mana yang sempat bikin kamu geram?