*Spoiler Alert: Artikel review serial Andor episode 4 ini mengandung bocoran cerita yang bisa saja mengganggu kamu yang belum nonton.
Jika ada satu hal yang spesial dari serial Andor adalah bahwa semua orang merupakan anti-hero atau antagonis. Adakah 100% protagonis, orang baik yang akan menyerahkan semua hal yang ingin ia miliki demi kebajikan umat banyak? Enggak ada. Bahkan, Cassian Andor sekali pun enggak memiliki kualitas pengorbanan hingga episode ke empat.
Pada episode bertajuk Aldhani ini, kita semakin melihat sisi skeptis dan individualis Andor. Luthen mengatakan kepada Andor mengenai niatnya yang sebenarnya. Bahwa ia tidak benar-benar ingin membeli unit Starpath yang dicufi Andor. Kedatangannya kepada Andor adalah untuk mengajaknya dalam misi khusus, misi untuk memulai semua pemberontakan kepada Empire. Pada saat Luthen mengutarakan niatnya kepada Andor, pria Kenari itu hanya membalasnya dengan kalimat yang dingin.
Menurutnya, akan lebih baik jika hidup normal saja dan memikirkan hal-hal sederhana seperti makan, tidur, dan memenuhi kebutuhan. Di sinilah, Luthen memberikan jawaban pintar.
“Melakukan hal-hal sedikit demi sedikit, yang pada akhirnya hanya menghabiskan dirimu? Lebih baik sekalian lakukan hal besar.”
Kalimat ini tentu menyindir kehidupan Andor yang enggak karuan. Andor bukan orang baik, ia kerap mencuri, ia bahkan membunuh. Jadi, untuk apa melakukan hal melanggar hukum dalam taraf kecil, hanya untuk hidup seperti tikus got yang bersembunyi?
Lebih baik sekalian saja maju sebagai ksatria. Entah tergugah atau enggak, Andor mengingatkan Luthen bahwa jika ia mengikuti apa yang Luthen inginkan, ia akan mendapatkan kredit baru sebesar 200.000.
Review serial Andor (2022) episode 4
Tentang empire dan segala masalahnya
Beralih ke Biro Keamanan Empire, rapat sedang diadakan dengan Partagaz sebagai pemimpinnya. Semestinya ini rapat membosankan, tetapi Partagaz membuatnya berarti dengan sebuah kalimat.
“Keamanan? Kalau hanya buat keamanan, panggil saja Angkatan Laut. Kita ini layanan kesehatan. Kita mencegah penyakit datang, dan mengobatinya.”
Penyakit yang dimaksud adalah hal-hal yang dapat merusak Empire. Apa yang Partagaz bilang sebetulnya adalah hal yang benar, karena sebetulnya biro keamanan, bahkan di dunia nyata, tugasnya bukan cuma menyerang tetapi mendeteksi “gejala”.
Di tempat lain, setelah apa yang terjadi dengan Andor pada episode sebelumnya, Wakil Inspektur, Sersan, dan Kepala Hyne ditegur oleh Empire. Pasalnya, lolosnya Andor adalah salah satu bencana keamanan besar-besaran.
Perkenalan dengan Vel
Setelah Luthen dan Andor mendarat di Planet Aldhani, Luthen mengungkapkan bahwa sebenarnya bukan dia yang memimpin misi ini. Misi dipimpin wanita bernama Vel, yang berjalan menuju kapal mereka yang mendarat. Saat Andor masih di kapal, Luthen dan Vel sempat berdebat soal pentingnya Andor dimasukkan ke sana.
Andor kemudian menggunakan identitas baru untuk dirinya sendiri, dengan nama Clem. Luthen berbicara kepada Vel, mengatakan bahwa Andor dibayar untuk menjadi bagian dari pemberontakan ini.
Kemudian, Luthen pergi dari planet ini ke Coruscant. Senator Mon Mothma ada di sana untuk menyambutnya, dan Luthen pun menjadi sosok flamboyan, berkonspirasi bersama Mon Mothma untuk menjatuhkan Kekaisaran.
Kembali ke Vel dan Clem alias Andor, awalnya Andor enggak diterima dengan baik sama teman-teman Vel. Mereka enggak mempercayainya. Namun, Vel, sesuai dengan bujukan Luthen, bersikeras bahwa mereka harus menerima Andor. Akhirnya, mereka pun melanjutkan rencana mereka.
Kelemahan yang meyakinkan
Satu hal yang menarik dari episode keempat adalah bahwa tokoh-tokoh yang beriringan dengan tokoh utama bukanlah tokoh-tokoh yang betul-betul kuat. Bahkan, bisa dilihat bahwa pasukan Vel, adalah orang-orang marjinal dengan rencana yang enggak sepenuhnya lurus. Kekuatan mereka juga terbatas dan solidaritas juga kurang.
KINCIR pernah bilang bahwa Andor memang sengaja bikin episodenya enggak lama. Episode keempat ini, kendatinya durasinya lebih panjang, tetapi hanya berkisar 44 menit. Ini membuat Andor enggak membosankan. Namun, pada episode 4 ini, fakta tersebut justru bikin gemes. Maksudnya, dalam waktu 44 menit, enggak semua hal bisa terangkai. Malah, episode ini hanya seperti kumpulan patahan cerita. Kisahnya bagus, jalinannya halus, dialognya keren. Namun, dari segi durasi, kurang dapat memuaskan penonton.
Rasanya, kadang sebal jika kita harus menunggu satu minggu lagi untuk bisa mencari tahu apakah ada perang besar di episode selanjutnya? Apakah ada hal yang megah, alih-alih perkenalan karakter? Apakah kita akan kembali diperkenalkan oleh drama-drama dari sisi pemberontak mau pun Empire dalam scene yang berbeda? Satu minggu cukup lama, dan rasa greget yang kita dapatkan saat menonton pada minggu lalu mungkin sudah pudar.
Hanya saja, Andor menata penokohan dan cerita dengan asyik. Cassian Andor sendiri punya pondasi yang kuat untuk menjadi tokoh utama yang kompleks. Ia enggak digambarkan sebagai loyalis, ia bukan seseorang yang idealis. Awalnya, ia bergabung karena ingin uang, ingin lepas dari kemiskinan. Biar bagaimana pun, ia bukan pahlawan. Karakter abu-abu inilah, yang membuat Andor menjadi tokoh utama yang keren.
Selain itu, dari segi penggambaran, KINCIR suka dengan bagaimana Aldhani terlihat kontras dengan kantor Biro Keamanan. Begitu canggih, rapi, dan bersih kantor Biro Keamanan, tetapi Aldhani terlihat tradisional, dengan gunung-gunung, perbukitan hijau, dan kurangnya teknologi arsitektur.
Seperti apa pemberontakan mereka? Apakah kemarahan dan idealisme Andor akan tumbuh pada episode selanjutnya? Langganan terus Disney+ untuk tahu kelanjutan kisah perjuangan Andor dan kawan-kawan.