*Spoiler Alert: Review serial Andor Episode 2 ini mengandung bocoran cerita yang bisa saja mengganggu kamu yang belum nonton.
Episode 2 Andor Season 1 dimulai dengan flashback tentang bagaimana anak-anak suku Kenari ditembak oleh kru kapal yang masih hidup. Andor sebagai salah satu anak Kenari ada di sana, ikut berjuang. Cerita kemudian beralih pada masa kini.
Andor pergi saat pagi tiba, ketika para pekerja kasar mempersiapkan diri untuk hari kerja yang berat. Dentuman besi sebagai “bel” masuk berbunyi, diikuti para pekerja yang memiliki gelagat malas, tetapi enggak punya pilihan. Di sisi lain, Timm curiga tentang apa yang mungkin dilakukan Bix, yang notabene bekerja sama diam-diam dengan Cassian Andor untuk penyelundupan dan penjualan barang-barang berharga.
Notifikasi pada komputer Timm mulai berdering ketika ada buletin masuk di komputer. Buletin tersebut dirilis oleh Pre-Mor dan berisi pengumuman pengejaran seorang pria berbahaya, seorang pembunuh berdarah dingin. Ini ada hubungannya dengan episode pertama.
Otoritas Pre-Mor (Preox-Morlana), yang sebelumnya berkomitmen mengejar tersangka pembunuhan, sedang mencari laki-laki Kenari. Laki-laki Kenari yang cocok dengan deskripsi Andor. Marva pun tahu soal ini. Buletin daring tentang pencarian itu telah sampai padanya juga dan dia tahu itu berhubungan dengan Andor.
Mengingat Andor pernah bertanya kepada wanita di bar tentang saudara perempuannya, Andor pun menyadari bahwa Pre-Mor tahu siapa pembunuh dua penjaga. Buktinya kuat. Saksi matanya ada.
Lalu, Andor pergi menemui Bix, mengungkapkan bahwa dia membunuh penjaga pertama itu secara enggak sengaja dan yang kedua hanya korban agar tutup mulut. Enggak cuma itu, mereka juga membahas soal pembeli yang harus ditemui oleh Andor.
Tanpa sepengetahuan mereka, Timm kebetulan memperhatikan dari jauh. Lalu, Timm memutuskan untuk melaporkannya ke pihak berwenang, memberi tahu penjaga Pre-Mor tentang Andor
Sersan Linus muncul atas perintah Wakil Inspektur Syril, yang mendorongnya untuk menghadang dan membawa Andor masuk, lengkap dengan 12 penjaga.
Episode ini ditutup dengan pelarian sekaligus keinginan Andor buat menemui pembeli di Tassan. Kreditnya memang enggak cukup, tetapi pria banyak akal ini berhasil mengatasinya. Apa yang akan terjadi?
Episode yang begitu intens, enggak membosankan
Episode awal Andor memang punya ritme yang enggak terlalu cepat. Nah, hal ini agak berbeda dengan yang kedua. Ritmenya lumayan cepat dan ada banyak cerita. Ada kisah Andor masa kini, Kenari, dan tentu saja Pre-Mor serta pengejarannya.
Di satu sisi, Andor memang tokoh utama yang “membutuhkan” pembelaan dari penonton. Namun, di sini Andor enggak digambarkan 100% suci. Alih-alih, Andor justru adalah antihero, dan pembelaan penonton bisa saja terbagi dua. Mungkin, ada yang membela Andor karena masa lalu tragisnya. Namun, dalam kejadian di Pre-Mor, Andor memang seseorang berdarah dingin. Ia mungkin enggak sengaja membunuh penjaga pertama, tetapi dengan pengecutnya membunuh penjaga kedua. Padahal, mereka hanya penjaga.
Selain itu, bagaimana komunitas pekerja kasar digambarkan sangat pas. Durasi ini enggak terlalu panjang, tetapi kita menjadi tahu bahwa isu kasta sosial memang kuat dalam serial ini.
Episode kedua Andor ini membuat semuanya menjadi lebih jelas, tetapi ada beberapa hal yang sengaja dibuat misterius. Kelanjutan yang baik dari episode pertama dan awal yang baik untuk menjelang episode ketiga!