Pada 19 Juli 2023 lalu, kita kedatangan dua film Hollywood besar yang bikin heboh bioskop, salah satunya adalah film Barbie yang dibintangi Margot Robbie. Film ini mendapatkan respons yang sangat positif, baik dari segi ulasan atau pendapatan. Hingga artikel ini ditulis, Barbie telah mengantongi 823,9 juta dolar (sekitar Rp12,5 triliun) dan berpeluang jadi film kedua pada 2023 yang tembus pendapatan 1 miliar dolar.
Sayangnya, film garapan Greta Gerwig ini ternyata gagal total alias flop di Korea Selatan. Berdasarkan data dari KOBIS (Korean Box Office Information System), hingga artikel ini ditulis film tersebut baru disaksikan oleh lebih dari 495 ribu orang sejak rilis pada 19 Juli lalu di Korea Selatan.
Film Barbie gagal total di Korea Selatan
Jumlah ini pun kalah total dengan beberapa film yang rilis berdekatan dengan Barbie di Korea Selatan. Mulai dari Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One dengan 3,7 juta penonton sejak rilis pada 12 Juli hingga Smugglers dengan 2,7 penonton walau baru rilis pada 26 Juli. Bahkan, jumlah penonton Barbie di Indonesia sudah mencapai lebih dari 1 juta penonton.
Melansir Koreaboo, ada alasan khusus di balik gagalnya performa Box Office film Barbie di Korea Selatan tersebut. Menurut Shin Hae-im selaku aktivis hak perempuan Korea Selatan, hal ini terjadi karena film tersebut mengangkat tema feminisme, sebuah isu yang masih sangat sensitif dan terasa tabu di Korea Selatan, baik bagi kaum perempuan ataupun pria.
“Saya pikir Barbie tidak diragukan lagi menyoroti fakta bahwa film yang berpusat pada perempuan dengan humor feminis masih dianggap tabu. Perempuan mungkin ragu untuk pergi menonton film karena rasa takut dicap sebagai feminis di Korea Selatan adalah hal nyata. Feminisme telah menjadi kata kotor bagi banyak individu di Korea, dan orang-orang tidak mau mengakui patriarki yang mengakar kuat yang telah mendorong masyarakat begitu lama,” ungkapnya.
Sebelum mengalami kegagalan di Korea Selatan, Warner Bros. Korea memang sempat diserang karena menghilangkan kutipan bernuansa women empowering pada poster film Barbie. Hal ini pun diduga terjadi karena budaya patriarki yang sudah mengakar di Korea Selatan.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan kegagalan film tersebut di Korea Selatan? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk kabar terbaru seputar film lainnya, ya!