Review Film Barbie (2023)

Barbie
Genre
  • fantasi
  • komedi
Actors
  • America Ferrera
  • Margot Robbie
  • Ryan Gosling
  • Will Ferrell
Director
  • Greta Gerwig
Release Date
  • 19 July 2023
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Review film Barbie mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Pertama kali dirilis pada 9 Maret 1959, boneka Barbie telah menemani masa kecil banyak anak perempuan dari berbagai generasi hingga saat ini. Tidak hanya dalam bentuk boneka, Barbie juga merambah ke game, lalu ke film animasi sejak 2001. Setelah sekian lama menjadi salah satu boneka terpopuler, Barbie akhirnya “dihidupkan” di film live action.

Barbie digarap oleh Greta Gerwig, sosok yang juga menyutradarai Little Women (2019) dan Lady Bird (2017). Film live action ini menampilkan banyak versi Barbie dan Ken sekaligus, yang diperankan oleh Margot Robbie (Barbie protagonis), Ryan Gosling (Ken protagonis), Kate McKinnon, Simu Liu, dan aktor ternama lainnya. Film ini juga menampilkan karakter manusia, yang diperankan oleh America Ferrera, Will Ferrell, Rhea Perlman, dan aktor lainnya.

Film ini berkisah tentang Stereotypical Barbie (Margot Robbie) yang tiba-tiba memikirkan kematian dan kehidupan indahnya seketika menjadi kacau. Untuk mengatasi masalahnya, Weird Barbie menyarankan Stereotypical Barbie pergi ke dunia nyata untuk mencari jawabannya. Ken versi Ryan Gosling yang begitu menyukai Stereotypical Barbie diam-diam mengikuti Barbie pergi ke dunia nyata.

Review film Barbie

Film bertema feminisme yang dikemas dengan cara konyol dan absurd

Review film Barbie
Review film Barbie Via Istimewa.

Kamu yang sudah melihat trailer Barbie pastinya tahu bahwa film ini menampilkan suatu realitas alternatif bernama Barbie Land, yang menjadi tempat tinggal untuk berbagai jenis Barbie dan Ken. Menariknya di film ini, para Barbie dan Ken dibuat sadar tentang keberadaan dunia nyata, bahkan mereka tahu cara untuk pergi ke dunia nyata. Dari sini saja kamu mungkin sudah bisa membayangkan betapa absurdnya konsep yang diangkat film ini.

Keabsurdan yang ditampilkan Barbie jelas menjadi elemen komedi di film ini dan sebenarnya tepat jika diterapkan kepada karakter yang berasal dari Barbie Land. Namun, yang cukup mengganggu bagi saya adalah ketika para petinggi Mattel, yang merupakan karakter dari dunia nyata, malah dibuat absurd. Apalagi, karakter CEO Mattel, yang diperankan Will Ferrell, hadir dengan motif yang kurang jelas.

CEO Mattel awalnya dibuat seakan-akan menjadi villain film ini, sampai dia mengejar Barbie hingga ke Barbie Land. Namun seiring berjalannya waktu, motif villainnya CEO Mattel hilang begitu saja karena ada karakter lain yang jadi villain sesungguhnya. Begitu tiba di Barbie Land, kehadiran CEO Mattel dan anak buahnya tidak memberikan dampak berarti pada cerita filmnya. Keberadaan mereka terasa bak formalitas untuk menyertakan Mattel, perusahaan yang memproduksi Barbie, di film.

Enggak hanya sekadar film komedi, Barbie hadir sebagai satir untuk mengangkat berbagai isu yang berhubungan dengan feminisme, ditambah lagi dengan isu tentang hubungan ibu dan anak. Namun dengan durasinya yang hanya 1 jam 54 menit, rasanya terlalu banyak hal yang terjadi dalam satu film tersebut, apalagi ketika memasuki pertengahan hingga akhir film.

Greta Gerwig, sutradara sekaligus penulis naskah Barbie, bahkan sangat terang-terangan menyuarakan isu feminisme di filmnya. Pesan feminismenya disampaikan dengan cara yang cukup ekstrem. Nah, isu-isu ini dipadatkan mulai pertengahan hingga akhir film, yang membuat perasaan saya cukup campur aduk pada bagian ini.

Ryan Gosling berhasil jadi bintang yang paling bersinar

Review film Barbie
Review film Barbie Via Istimewa.

Dari judulnya saja sudah jelas bahwa film ini fokus pada kisahnya Barbie yang diperankan oleh Margot Robbie. Setelah menonton film ini, saya semakin yakin bahwa Robbie memang orang yang tepat dan seakan terlahir untuk memerankan Barbie. Robbie terlihat sangat effortless dan mengalir begitu saja dalam memerankan Stereotypical Barbie yang naif, selalu terlihat cantik setiap saat, dan bisa bersikap jenaka.

Namun jika disuruh memilih penampilan siapa yang terbaik, saya tanpa ragu memilih Ryan Gosling yang memerankan Ken. Rasanya cukup mengejutkan bisa melihat Gosling sangat berhasil memerankan Ken yang pembawaannya konyol. Hampir sepanjang film, Ken selalu bertingkah ekstra atau lebai! Dengan kemampuan aktingnya, Gosling bisa membuat kelakuan lebainya Ken sama sekali tidak terlihat cringe dan malah sangat menghibur.

Kalau ngomongin chemistry, semua aktor yang memerankan Barbie dan Ken benar-benar menciptakan chemistry yang sangat sempurna satu sama lain. Saya sangat menikmati ketika filmnya berfokus pada interaksi antara para Barbie dan Ken, melihat mereka bersenang-senang, hingga menari bersama sebagai boneka. Enggak hanya berakting, para Barbie dan Ken juga melakukan pertunjukkan menari yang cukup panjang dan sangat menghibur.

Visual pink memanjakan mata dan berbagai soundtrack menyenangkan

Review film Barbie
Review film Barbie Via Istimewa.

Kalau ngomongin visual, siapa pun pasti setuju bahwa desain produksi Barbie memang tidak main-main dan begitu niat. Penggambaran Barbie Land di film ini benar-benar berhasil mewujudkan bagaimana bentuk dunia Barbie jika ada di kehidupan nyata: yang penuh warna pink, cerah, dan terlihat sempurna. Desain set sempurnanya Barbie tentu saja enggak lepas dari peran Sarah Greenwood dan Katie Spencer, yang berperan sebagai desainer untuk Barbie Land.

Selain desain produksi, mata kita juga benar-benar dimanjakan dengan berbagai fesyen yang dikenakan para Barbie dan Ken. Untuk urusan kostum, sutradara Greta Gerwig menyerahkannya kepada Jacqueline Durran. Saya cukup optimis jika Barbie masuk dalam nominasi kostum terbaik atau desain produksi terbaik di Oscar 2024.

Dari sisi audio, Barbie juga jelas tidak mengecewakan. Film ini menghadirkan scoring dan soundtrack yang benar-benar selaras dengan nuansa yang dibawa oleh filmnya. Selain mata yang dimanjakan selama menonton Barbie, telinga kita juga dibuat enjoy selama mengikuti adegan tiap adegan.

***

Barbie mengangkat isu feminisme dengan cara yang jenaka, penuh warna, dan sedikit absurd. Walau ini adalah film tentang Barbie, Ryan Gosling malah yang jadi paling mencuri perhatian. Penggambaran Ken versi Gosling bahkan berhasil menimbulkan rasa empati kepada penonton. Lalu yang sudah pasti, Barbie merupakan salah satu film dengan desain produksi terniat.

Setelah baca review film Barbie, apakah kamu jadi tertarik menonton film komedi ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.