Simak fakta prekuel The Hunger Games sebelum nonton The Ballad of Songbirds and snakes
Beberapa hari yang lalu, Lionsgate baru saja merilis trailer perdana The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes (2023). Trailer tersebut mengantarkan kita kembali ke suasana Dystopian khas dunia Hunger Games yang populer pada 2012-2015 silam.
Kalau kalian mencari wajah yang familier seperti Katniss Everdeen, tentunya enggak bakal ketemu di film ini. Soalnya, film yang akan rilis November 2023 mendatang ini merupakan prekuel yang berlatar puluhan tahun sebelum peristiwa di trilogi The Hunger Games.
Buat yang mengikuti novelnya, kisah dalam The Ballad of Songbirds & Snakes ini mungkin sudah enggak asing. Novel prekuel spinoff yang rilis pada 2020 karya Suzanne Collins ini berpusat pada kisah origin sang villain, yaitu President Snow saat masih muda. Setelah menyimak trailer-nya, tentu para penggemar semakin enggak sabar melihat bagaimana para kru film menceritakan latar belakang kisah sang pemimpin tiran ini di layar lebar.
Nah, sebelum nonton filmnya nanti, simak dulu 5 fakta The Ballad of Songbirds and Snakes di bawah ini!
Fakta The Ballad of Songbirds & Snakes, prekuel dari The Hunger Games
1. Berlatar 64 tahun sebelum The Hunger Games
Trilogi The Hunger Games karya Suzanne Collins berkisah tentang Katnis Everdeen yang berjuang dalam Hunger Games ke-75 dan pada akhirnya memimpin pemberontakkan melawan Panem yang dipimpin Presiden Snow. Nah, di The Ballad of Songbirds and Snakes, kita diajak melihat 64 tahun sebelum peristiwa tersebut. Saat itu, Capitol sedang memulai Hunger Games ke-10.
Acara ini jauh lebih brutal dan sadis dibanding Hunger Games ke-75. Soalnya, para tribut dari tiap-tiap distrik dikurung di kebun binatang tanpa diberi makan, kemudian mulai bertanding di arena bekas pengeboman pasca-pemberontakan distrik terhadap Capitol.
Dalam film ini, kita dapat menyaksikan orang-orang awal yang mengusulkan ide Hunger Games. Kita juga bisa melihat kehidupan Snow saat masih muda dan segala pengalaman yang membentuknya hingga menjadi pemimpin diktator seperti yang kita ketahui.
2. Berfokus pada kisah origin Presiden Snow saat muda
Jauh sebelum menjadi Presiden Panem, Coriolanus Snow hanyalah seorang pria berusia 18 tahun yang berusaha menjaga martabat keluarga Snow sebagai salah satu keluarga kaya sebelum masa perang pemberontakan distrik terhadap Capitol.
Sejak menjadi yatim piatu, Coriolanus hanya tinggal bersama nenek dan sepupunya, Tigris, di sebuah apartemen pensiunan. Meski hidup dalam kemiskinan, Coriolanus tetap berusaha tampil “kaya” di hadapan teman-temannya demi menjaga nama keluarga Snow.
Coriolanus adalah murid yang cerdas dan ambisius. Satu-satunya harapan baginya agar bisa “mengangkat derajat” keluarga Snow pasca-perang adalah dengan sukses menjadi mentor di Hunger Games. Namun, Coriolanus sempat terpukul ketika dirinya dipilih menjadi mentor untuk seorang perempuan dari Distrik 12, Lucy Gray Baird.
Ia sempat mengira kesempatannya untuk menang kecil karena Lucy hanyalah seorang gadis mungil yang kemungkinan besar bakal kalah di arena pertarungan. Namun, Lucy bukan gadis biasa. Dia bahkan sukses menarik perhatian Panem dengan membawa ular dan bernyanyi di acara reaping ketika dirinya baru terpilih sebagai tribut.
Melihat hal tersebut, Coriolanus pun merasa dia masih memiliki harapan untuk memenangkan Hunger Games. Di momen itu ia juga menunjukkan dirinya sebagai mentor yang baik sehingga bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah.
Pertemuannya dengan Lucy dan pengalamannya sebagai sang mentor bagi gadis dari distrik 12 ini menuntun Coriolanus dari seorang remaja ambisius hingga menjadi pemimpin tiran dan sadis seperti yang kita kenal di dunia trilogi The Hunger Games.
3. Bakal menampilkan kisah cinta yang dibalut aksi seru ala film dystopian
Seperti Katniss dan Peeta, The Ballad of Songbirds and Snakes (2023) juga bakal menampilkan kisah cinta. Yap, kisah cinta ini bakal berpusat pada Coriolanus yang lama-lama “jatuh” untuk Lucy. Sejak awal, Coriolanus memang menganggap Lucy sebagai gadis yang berbeda dan cukup terkesan akan keberanian Lucy.
Meski punya karisma dan banyak kesamaan lain dengan Katniss, Lucy ditampilkan sebagai sosok yang lebih ceria dan ramah, enggak galak dan “jutek”. Lucy juga merupakan seorang penyanyi dan penari yang dengan cepat mengambil hati para penduduk Capitol, termasuk Coriolanus.
Dalam trailer-nya, kita pun bisa melihat bagaimana Coriolanus membawakan bunga mawar putih untuk Lucy dan ada juga adegan mereka bergandengan tangan.
Dalam salah satu wawancaranya dengan Vanity Fair, sang sutradara Francis Lawrence mengungkapkan bahwa film prekuel The Hunger Games garapannya ini memang merupakan kisah cinta, bahkan mungkin lebih banyak dari trilogi orisinalnya. “Kisah cinta semacam ini punya latar dunia yang berbeda dan di waktu yang juga berbeda. Kisah cinta yang intim,” ungkapnya.
Tentunya, kisah cinta ini tetap dibalut aksi seru khas dystopian yang bisa saja lebih brutal dari trilogi The Hunger Games sebelumnya. Apabila film ini benar-benar mengikuti novel, tentunya penonton bakal diajak melalui roller coaster emosi.
4. Menampilkan deretan aktor dan aktris papan atas
The Ballad of Songbirds and Snakes bakal menampilkan deretan aktor dan aktris ternama. Coriolanus Snow sebagai tokoh utama ini bakal diperankan oleh bintang Benediction (2021) dan serial The Gilded Age, Tom Blyth.
Lucy Gray Baird sendiri bakal diperankan oleh Rachel Zegler, aktris pemenang Golden Globe atas film peraih Oscar karya Steven Spielberg, West Side Story (2021). Selain mereka, ada juga bintang Euphoria, Hunter Schafer yang bakal berperan sebagai Tigris Snow, sepupu Coriolanus yang karakternya juga sempat tampil dalam Mockingjay Part 2 (2015) sebagai desainer berwajah macan.
Enggak hanya itu, ada juga Peter Dinklage (Game of Thrones) yang berperan sebagai Dean Casca Highbottom, sosok yang mengusulkan ide Hunger Games sendiri. Kemudian ada Viola Davis (Suicide Squad, Fences) sebagai Volumnia Gaul, Head Game Maker yang jadi sosok berpengaruh bagi kehidupan Coriolanus.
5. Digarap oleh sutradara yang sama dengan dua film terakhir The Hunger Games
Sejak awal, berita soal produksi film ini memang penuh misteri dan enggak banyak informasi yang bocor ke publik. Mulai dari sutradara, kru produksi, hingga aktor dan aktris yang bakal membintangi film prekuel ini masih dirahasiakan.
Namun, kini sudah terkonfirmasi bahwa The Ballad of Songbirds and Snakes bakal menggandeng sutradara The Hunger Games: Catching Fire (2013) dan Mockingjay Part 1 (2014) serta part 2 (2015), yaitu Francis Lawrence. Enggak hanya itu, penulis naskah yang sama, Michael Arndt dan Michael Lesslie juga kembali turun tangan di proyek ini.
***
Itulah beberapa hal menarik yang perlu kalian tahu sebelum nanti menonton The Ballad of Songbirds and Snakes yang bakal rilis November 2023 mendatang. Di antara fakta tersebut, manakah yang paling menarik? Bagikan pendapat kalian pada kolom komentar di bawah, ya! Jangan lupa ikuti KINCIR buat dapatin informasi menarik seputar film atau serial lainnya.