Review Film Hunger (2023)

Hunger
Genre
  • drama
  • thriller
Actors
  • Chutimon Chuengcharoensukying
  • Gunn Svasti
  • Nopachai Jayanama
Director
  • Sitisiri Mongkolsiri
Release Date
  • 08 April 2023
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Review film Hunger mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Kehidupan tentang orang yang menjalani profesi tertentu sudah cukup sering diangkat ke dalam sebuah film, enggak terkecuali kehidupan chef atau koki. Film yang mengangkat kisah tentang koki bisa dibilang jumlah sudah cukup banyak. Nah, belum lama ini, Netflix merilis film terbaru produksi Thailand tentang kehidupan koki, yang diberi judul Hunger.

Hunger digarap oleh Sitisiri “Dome” Mongkolsiri, sosok yang juga menyutradarai Inhuman Kiss (2019) dan beberapa episode serial Girl From Nowhere. Film ini dibintangi oleh Chutimon “Aokbab” Chuengcharoensukying, yang sebelumnya dikenal lewat perannya di Bad Genius (2017). Di Hunger, Aokbab didapuk menjadi pemeran utamanya.

Hunger berkisah tentang seorang perempuan bernama Aoy yang menjadi juru masak di kedai milik keluarganya. Pada suatu hari, Aoy mendapatkan undangan dari cowok misterius untuk bergabung dalam Hunger, tim koki yang dipimpin oleh salah satu koki ternama di Thailand, yaitu Paul. Kehidupan Aoy yang awalnya biasa saja langsung berubah drastis ketika dia memutuskan bergabung ke Hunger.

Review film Hunger

Kritik tentang ambisi dan ketimpangan sosial yang dibalut dalam kisah kehidupan koki gourmet

Review film Hunger
Review film Hunger Via Netflix.

Jika melihat trailer Hunger di atas, kamu mungkin berpikir bahwa film ini menceritakan tentang kerasnya kehidupan seorang koki. Anggapan tersebut sebenarnya enggak salah juga, sih, karena sang karakter utama, yaitu Aoy, memang diperlihatkan melalui banyak rintangan berat saat dia memutuskan bergabung ke Hunger dan menjadi salah satu anggota timnya Chef Paul. Aoy pun harus menerima banyak makian dari Chef Paul yang tegas tetapi cenderung kasar.

Walau begitu, Hunger enggak hanya sekadar film tentang kerasnya kehidupan koki. Film ini juga menampilkan kritik tentang ketimpangan sosial di balik gemerlapnya dunia gourmet. Kritik tersebut jadi semakin terasa karena Aoy diceritakan sebagai orang kelas menengah ke bawah yang tiba-tiba menyaksikan langsung bagaimana kehidupan orang kelas atas.

Bukan hanya Aoy saja yang menjadi representasi ketimpangan sosial di Hunger. Siapa sangka, Chef Paul yang terlihat menjunjung tinggi kesempurnaan dan kemewahan ternyata merupakan “produk” dari rasa sakit hati masa lalu saat mengalami ketimpangan sosial. Rasa sakit hatinya membuat Chef Paul berambisi kuat untuk membuat para orang kaya dan terpandang jadi tunduk lewat masakannya. Nah, ambisi tersebut yang membentuk Chef Paul menjadi sosok yang keras.

Sayangnya, ambisi yang dimiliki Chef Paul akhirnya berdampak ke orang-orang di sekitarnya, termasuk Aoy. Ada satu titik di mana Aoy muak dan akhirnya berambisi untuk mengalahkan Chef Paul. Seiring berjalannya waktu, film ini seakan memberikan pesan bahwa ambisi yang terbentuk berdasarkan kebencian tentunya enggak akan berakhir baik kepada siapa pun. Kurang lebih itulah dua pesan utama yang bisa kamu dapatkan lewat Hunger.

Chemistry bertentangan Aokbab dan Peter menjadi highlight utama film ini

Review film Hunger
Review film Hunger Via Netflix.

Hampir semua aktor di Hunger tampil dengan sangat baik dalam memerankan karakter mereka masing-masing. Namun, fokus utama di film ini adalah dinamika antara Aoy dan Chef Paul, yang menciptakan berbagai intrik di filmnya. Sebagai informasi, Aoy diperankan oleh Chutimon Chuengcharoensukying atau yang akrab dipanggil Aokbab dan Chef Paul diperankan oleh Nopachai Jayanama atau yang akrab dipanggil Peter.

Aokbab dan Peter terbilang berhasil membawakan peran mereka masing-masing. Aokbab berhasil membuat Aoy menjadi perempuan yang kuat dalam menghadapi tekanan dari Chef Paul. Di sisi lain, Peter berhasil membuat Chef Paul menjadi karakter yang mengintimidasi dan cenderung terlihat menyebalkan bagi kamu yang menontonnya.

Chemistry yang terbangun antara Aokbab dan Peter bisa dibilang bagai air dan minyak karena pertentangan kedua karakter yang mereka perankan. Chemistry bertentangan terbaik mereka adalah ketika Aoy dan Chef Paul bertarung menyajikan masakan terbaik untuk tamu yang sama. Keduanya berhasil membangun suasana intens lewat akting mereka di momen tersebut.

Tampilkan visual makanan indah dan scoring yang membangun intensitas

Review film Hunger
Review film Hunger Via Netflix.

Walau menghadirkan pesan tentang ketimpangan sosial, sutradara Sitisiri Mongkolsiri atau yang akrab dipanggil Dome enggak melupakan elemen kuliner film ini dengan menampilkan visual makanan yang indah yang dibarengi sinematografi yang apik. Dome mampu membuat setiap proses pembuatan makanan di film terlihat begitu indah, ditambah dengan penyajian tiap makanannya yang terlihat artistik dan menggugah selera.

Selain visual, penggunaan scoring di Hunger juga patut diacungi jempol. Film ini menampilkan banyak momen intens yang dibangun dengan baik lewat scoring-nya yang mendebarkan tetapi tidak terdengar berlebihan. Setiap adegan atau momen didukung dengan scoring yang terdengar tepat dan sesuai dengan momennya.

***

Hunger hadir sebagai film yang menyentil isu ketimpangan sosial yang dibalut dalam kemewahan kuliner gourmet. Kita bisa melihat bagaimana kerasnya tantangan yang dihadapi sang karakter utama, Aoy, dalam meraih statusnya sebagai gourmet chef terpandang. Walau memiliki pesan tentang isu sosial, film ini juga enggak lupa menyajikan visual proses masak dan hasil masakan yang terlihat menggugah selera.

Setelah baca review film Hunger, apakah kamu jadi tertarik menonton film drama thriller ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.