Review Film Panduan Mempersiapkan Perpisahan (2023)

*Spoiler Alert: Review film Panduan Mempersiapkan Perpisahan mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Buku merupakan salah satu sumber yang sangat sering diadaptasi menjadi film. Nah, layanan streaming Bioskop Online belum lama ini merilis film drama terbaru yang diberi judul Panduan Mempersiapkan Perpisahan. Sebagai informasi, film ini merupakan adaptasi dari novel karya Arman Dhani yang berjudul Eminus Dolere.

Film drama ini digarap oleh Adriyanto Dewo, sosok yang juga menyutradarai Mudik (2019) dan Tabula Rasa (2014). Sebelum Panduan Mempersiapkan Perpisahan, Bioskop Online lebih dulu merilis film karya Adriyanto yang berjudul One Night Stand (2021). Film ini dibintangi deretan aktor ternama, di antaranya Daffa Wardhana, Lutesha, dan Fandy Christian.

Panduan Mempersiapkan Perpisahan berkisah tentang seorang cowok bernama Bara yang cukup lama menjalani hubungan status bersama Demi. Bara sudah begitu cinta kepada Demi dan ingin memperjelas hubungan mereka. Di sisi lain, Demi masih ragu memperjelas hubungannya dengan Bara bahkan seenaknya datang dan pergi di kehidupannya Bara.

Review film Panduan Mempersiapkan Perpisahan

Kisah hubungan tanpa status yang vibes-nya mirip 500 Days of Summer

Kamu yang pernah menonton 500 Days of Summer (2009) pasti langsung familier dengan konsep cerita yang dihadirkan Panduan Mempersiapkan Perpisahan, tentang hubungan tanpa status dan cinta bertepuk sebelah tangan. Eits, kamu enggak perlu skepstis dulu. Walau terasa familier secara vibes, Panduan Mempersiapkan Perpisahan tetap menampilkan cerita yang berbeda dari 500 Days of Summer.

Panduan Mempersiapkan Perpisahan hadir dengan gaya penceritaan yang cukup unik. Pertama, film ini menampilkan alur cerita maju-mundur atau nonlinier. Kedua, film ini hadir dalam format berwarna dan hitam-putih sekaligus. Ketiga, film ini dibagi dalam tiga babak plus epilog yang menceritakan dinamika hubungan tanpa status antara Bara dan Demi.

Film ini diambil dari sudut pandangnya Bara, sehingga karakter tersebut turut menjadi narator di hampir sepanjang film. Jika kamu mendengarkan narasinya Bara dengan saksama, kamu pasti tahu alasan mengapa filmnya tampil dengan format berwarna dan hitam-putih sekaligus. Sebab, keduanya mewakili perasaan yang dialami Bara. Selain itu, format berwarna dan hitam-putih juga lebih memudahkan kamu untuk menentukan mana alur maju dan mana alu mundur ceritanya.

Panduan Mempersiapkan Perpisahan hadir dengan durasi 66 menit yang bisa dibilang cukup singkat untuk ukuran film panjang. dengan durasi tersebut, tiga babak plus epilog yang dihadirkan di film ini hanya menampilkan momen-momen penting seputar hubungannya Bara dan Demi. Jadi, kamu hanya bisa melihat inti cerita dari pertemuan mereka, konflik mereka, perpisahan mereka, dan akibat dari perpisahan mereka.

Lebih tepat waspada mempersiapkan perpisahan daripada panduan mempersiapkan perpisahan

Saat mengetahui judul film ini, saya berpikir Panduan Mempersiapkan Perpisahan bakal menunjukkan langkah atau instruksi yang harus dilakukan dalam mempersiapkan perpisahan kepada orang yang dicintai. Namun setelah saya menontonnya, kata “panduan” bisa dibilang kurang tepat dalam menggambarkan keseluruhan isi filmnya.

Secara keseluruhan, Panduan Mempersiapkan Perpisahan fokus dalam memperlihatkan bagaimana Bara selalu mendapatkan red flag dari Demi di sepanjang hubungan mereka. Bara ingin memperjelas hubungan mereka. Di sisi lain, Demi tidak mau ada label di hubungan mereka tetapi begitu egois ingin terus bersama dengan Bara.

Daripada “panduan”, kata “waspada” lebih tepat dalam menggambarkan keseluruhan filmnya. Karakter Bara di film ini seakan menjadi contoh untuk penonton bagaimana kita harus lebih waspada dalam mempersiapkan perpisahan saat merasakan tanda-tanda red flags dalam sebuah hubungan. Untungnya, ending film ini memberikan keadilan yang tepat bagi masing-masing karakter.

Berbeda dengan 500 Days of Summer yang memberikan kisah cukup memilukan bagi karakter cowoknya, Panduan Mempersiapkan Perpisahan memberikan ending yang cukup memuaskan untuk karakter cowoknya. Bara dibuat tegas dalam membuat keputusan, sedangkan Demi harus menerima konsekuensi dari perbuatannya kepada Bara.

Chemistry Lutesha dan Daffa Wardhana yang sangat apik

Panduan Mempersiapkan Perpisahan bisa dibilang proyek yang cukup penting bagi Lutesha dan Daffar Wardhana. Film ini merupakan film drama romantis pertamanya Lutesha sebagai pemeran utama. Lalu, Panduan Mempersiapkan Perpisahan merupakan film pertamanya Daffa sebagai aktor. Walau begitu, kedua aktor ini cukup berhasil dalam membangun chemistry satu sama lain.

Sepanjang film ini berfokus pada dialog yang terbangun di antara Bara dan Demi. Jika Lutesha dan Daffa tidak membangun chemistry dengan baik, film ini tentunya bakal terasa hampa. Untungnya, semuanya terasa mengalir dan cukup natural ketika kedua karakter film ini melakukan interaksi. Namun untuk perseorangan, penampilan Daffa bisa dibilang enggak sekuat penampilannya Lutesha.

***

Mengangkat kisah tentang hubungan tanpa status dan cinta bertepuk sebelah tangan, Panduan Mempersiapkan Perpisahan bakal mengingkatkan kamu dengan vibes-nya 500 Days of Summer. Bedanya, Panduan Mempersiapkan Perpisahan memberikan ending yang cukup adil bagi karakter cowoknya. Chemistry Lutesha dan Daffa Wardhana di film ini juga berhasil membawakan dinamika hubungan kedua karakter utama dengan sangat baik.

Setelah baca review film Panduan Mempersiapkan Peprisahan, apakah kamu jadi tertarik menonton film drama ini di bioskop? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!