Review Film Noktah Merah Perkawinan (2022)

Noktah Merah Perkawinan
Genre
  • drama
Actors
  • Marsha Timothy
  • Oka Antara
  • Sheila Dara Aisha
Director
  • Sabrina Rochelle Kalangie
Release Date
  • 15 September 2022
Rating
4 / 5

*(SPOILER ALERT) Review film Noktah Merah Perkawinan ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.


Pada 1990-an, terdapat sinetron yang cukup legendaris di layar kaca, yaitu Noktah Merah Perkawinan. Yap, sinetron produksi Rapi Films yang melibatkan Ayu Azhari sebagai pemeran utamanya ini memang cukup fenomenal pada masanya, terutama karena lagu temanya. Nah, pada 2022 ini, Rapi Films mengadaptasi sinetron tersebut dengan menggandeng Sabrina Rochelle sebagai sutradaranya.

Sinopsis film Nokta Merah Perkawinan berfokus pada kehidupan rumah tangga antara Ambar (Marsha Timothy) dan juga suaminya, yaitu Gilang (Oka Antara). Keduanya sempat mengalami pertengkaran hebat yang membuat kehidupan rumah tangga mereka menjadi renggang. Masalah pun semakin runyam, ketika ada perempuan bernama Yulinar (Sheila Dara) yang tiba-tiba masuk ke kehidupan mereka.

Nah, sebelum kamu nonton film Noktah Merah Perkawinan pada bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!

Review film Noktah Merah Perkawinan

Cerita yang sukses bikin penonton ‘geregetan’

Review film Noktah Merah Perkawinan
Review film Noktah Merah Perkawinan Via Istimewa.

Tontonan bertema konflik kehidupan rumah tangga memang menjadi salah satu konten yang disukai banyak orang. Pasalnya, ketika menyaksikannya, penonton terkadang juga bisa ikut geregetan dengan keputusan atau tindakan dari para karakternya. Apalagi, jika terdapat karakter orang ketiga yang bikin konflik rumah tangga tokoh utamanya semakin runyam.

Nah, kamu juga akan mendapatkan pengalaman yang sama ketika menonton film Nokta Merah Perkawinan. Sepanjang filmnya, kamu akan dibuat geregetan, tapi dengan arti yang positif. Bahkan, kalau bisa dibilang kamu akan mendapat pengalaman seperti menyaksikan film superhero yang mampu bikin kita mengeluarkan reaksi sepanjang menontonnya.

Sosok Yulinar yang jadi orang ketiga pada film ini juga sukses bikin penonton beberapa kali geregetan dengan tingkah lakunya, meski ia tidak sepenuhnya menjadi pihak yang salah. Satu-satunya kekurangan menurut KINCIR adalah durasinya yang sebenarnya bisa lebih ringkas lagi. Namun, masalah durasi ini benar-benar preferensi masing-masing sehingga tak akan terlalu mengganggu pengalaman semua orang.

Menyajikan konflik rumah tangga dari berbagai sudut pandang

Review film Noktah Merah Perkawinan
Review film Noktah Merah Perkawinan Via Istimewa.

Meski mengangkat konflik rumah tangga sebagai tema utamanya, cerita film Noktah Merah Perkawinan enggak hanya berfokus pada Ambar dan Gilang saja. Film ini mengajak kita untuk melihat konflik rumah tangga dari berbagai macam sudut pandang. Mulai dari suami-istri, mertua, anak, kerabat, hingga orang ketiga yang dianggap sebagai salah satu faktor penyebab konfliknya.

Penggunaan konsep ini pun membuat kita menjadi sadar bahwa sebenarnya ada banyak yang terlibat dan terkena dampak dari sebuah konflik rumah tangga. Performa apik dari setiap pemainnya juga berhasil membuat masing-masing sudut pandang tersebut menjadi terasa lebih emosional.

Namun, performa yang paling memukau tetap berada pada chemistry Marsha Timothy dan Oka Antara sebagai Ambar dan Gilang. Keduanya berhasil memberikan nuansa yang “tegang” sepanjang film sebagai sepasang suami-istri yang sedang berkonflik. Adegan “Tampar aku, Mas” yang sangat ikonis pada sinetronnya juga berhasil dieksekusi dengan sukses berkat performa keduanya yang sangat emosional.

Pengucapan dialog yang terasa realistis

Review film Noktah Merah Perkawinan
Review film Noktah Merah Perkawinan Via Istimewa.

Jika kamu pernah menonton versi sinetronnya atau sekadar melihat adegan sinetronnya, pasti sadar bahwa pengucapan dialognya terasa sangat kaku dan terkesan corny. Hal ini sebenarnya wajar untuk sebuah sinetron, terlebih buat tontonan yang tayang pada era 1990-an. Namun, kamu enggak akan mendengar percakapan yang terkesan corny tersebut ketika menyaksikan versi filmnya.

Pasalnya, penuturan dialog dalam film Noktah Merah Perkawinan menggunakan pendekatan realis. Jadi, ucapan yang keluar dari mulut karakternya terasa realistis, layaknya percakapan orang sehari-hari. Selain membuat tema “cinta-cintaan”-nya jadi tak terasa corny, penggunaan konsep dialog ini juga membuat konflik ceritanya menjadi semakin realistis sehingga penonton turut bisa relate dengan kisahnya.

Soundtrack yang bikin semakin dramatis

Salah satu hal yang membuat sinetron Noktah Merah Perkawinan populer pada era 1990-an adalah lagu temanya yang ikonis. Lagu berjudul sama dengan sinetronnya yang melibatkan Oki Octaviani sebagai penyanyinya ini memang punya lirik yang sangat sedih dan cocok dengan tema ceritanya. Tentunya enggak lengkap jika adaptasi layar lebarnya tidak menghadirkan lagu yang ikonis tersebut.

Versi filmnya pun tetap menghadirkan lagu tersebut. Kali ini lagunya dinyanyikan oleh Isabel Azhari, anak dari pemeran utama perempuan versi sinetronnya, yaitu Ayu Azhari. Lagu tema ini pun hadir dalam beberapa adegan pada filmnya. Kehadiran lagu ini berhasil membuat sejumlah adegannya jadi lebih terasa dramatis, terlebih adanya alunan piano yang kerap mengiringin momen-momen tertentu.

***

Akhir kata, Noktah Merah Perkawinan berhasil mengemas versi sinetronnya dengan konflik rumah tangga yang terasa jauh lebih realistis dan emosional. Jika kamu berminat, film ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 15 September 2022.

Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film Nokta Merah Perkawinan tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.