Ngeri Ngeri Sedap bukan satu-satunya film Indonesia yang mengangkat tema budaya Batak. Manakah yang menjadi favorit kamu?
Pada pertengahan 2022 ini, kita kedatangan banyak film Indonesia baru, salah satunya adalah Ngeri-Ngeri Sedap yang merupakan garapan Bene Dion Rajagukguk. Konflik film ini berfokus pada masalah sebuah keluarga yang memiliki latar belakang suku Batak. Unsur budaya Batak yang ada dalam film ini pun terasa sangat kental sehingga bisa relate dengan orang Batak ataupun belajar tentang adat suku tersebut.
Namun, Ngeri-Ngeri Sedap bukanlah film Indonesia pertama yang mengangkat tema budaya Batak dalam ceritanya. Nyatanya, suda ada beberapa film Indonesia yang bertema Batak dan juga mengangkat berbagai isu yang relate dengan kehidupan budayanya. Bahkan, film bertema Batak ini tak cuma bergenre keluarga, melainkan juga komedi hingga romansa sekalipun.
Nah, berikut ini KINCIR akan memberikan rekomendasi film Indonesia bertema Batak selain Ngeri-Ngeri Sedap. Yuk, simak!
Film Indonesia bertema Batak selain Ngeri-Ngeri Sedap
1. Mursala (2013)
Sebelum perilisannya, film Mursala sempat mengalami pelarangan dari Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS) Tapanuli Tengah yang keberatan dengan isi ceritanya. Sebab, film ini secara garis besar mengangkat kisah budaya Batak berkaitan dengan 70 marga berbeda yang tak boleh menikah antara satu sama lain, seperti marga Simbolon dan Saragih.
Kisahnya berfokus pada Anggiat (Rio Dewanto) yang sukses merantau ke Jakarta sebagai seorang pengacara. Sewaktu hidup di Jakarta, Anggiat pun jatuh cinta dengan perempuan berdarah Batak bernama Clarita (Anna Sinaga) yang berprofesi sebagai seorang presenter TV.
Namun, kisah cinta mereka enggak bisa berjalan mulus. Soalnya, Anggiat berasal dari marga Simbolon sementara Clarita memiliki marga Saragih. Hal ini menjadi masalah karena ada larangan adat yang tidak membolehkan orang dari kedua marga itu untuk saling menikah. Apalagi, orang tua Anggiat berharap agar sang cowok nantinya menikah dengan pariban-nya (saudara sepupu).
2. Toba Dreams (2015)
Tokoh utama dalam Toba Dreams adalah cowok Batak bernama Ronggur (Vino G. Bastian) yang mendapatkan didikan keras dari ayahnya sejak kecil. Ronggur pun kerap memberontak dari keinginan ayahnya yang kemudian berujung pada kepergiannya ke Jakarta untuk mencari jalan hidup sendiri. Namun, Ronggur justru menjadi seorang mafia narkoba sesampainya di Jakarta.
Ronggur kemudian jatuh cinta dengan seorang perempuan Jawa bernama Andini (Marsha Timothy). Meski tak mendapat restu dari kedua orang tua mereka, Ronggur dan Andini tetap menikah dan kemudian memiliki anak. Namun, kehidupan kelam Ronggur pada masa lalu kembali menghantui mereka dan membuat keduanya mendapat ancaman dari mafia narkoba.
Fakta menariknya, Vino G. Bastian serta Marsha Timothy yang menjadi pemeran utama film ini merupakan pasangan suami-istri sungguhan pada dunia nyata. Selain itu, penata musik dari film ini adalah Viky Sianipar yang beberapa waktu lalu juga terlibat dalam film Ngeri-Ngeri Sedap.
3. Lamaran (2015)
Meski mengusung judul Lamaran, film ini enggak hanya memiliki genre romansa. Soalnya, kisah yang ada dalam Lamaran juga diselimuti unsur komedi. Ceritanya berfokus pada sejoli yang berasal dari dua suku berbeda. Mereka adalah Tiar Sarigar (Acha Septriasa) yang merupakan orang Batak dan juga Aan (Reza Nangin) yang berasal dari suku Sunda.
Tiar merupakan seorang pengacara, sementara Aan berprofesi sebagai resepsionis pada perusahaan yang sama dengan sang cewek. Nah, pada suatu hari Tiar menjadi sasaran ancaman pembunuhan setelah mengungkap fakta sebenarnya dalam suatu kasus. Menariknya, ada agen rahasia yang meminta bantuan Aan buat mengawasi Tiar.
Hal ini kemudian membuat Tiar dan Aan akhirnya menikah. Namun, karena berasal dari dua suku yang berbeda, Aan harus menjalani sebuah upacara adat untuk mendapatkan marga agar bisa menikah dengan Tiar. Orang tua Tiar sebenarnya sempat menentang hubungan keduanya, tapi hal ini akhirnya berhasil terjadi karena bantuan agen rahasia tersebut.
4. Pariban: Idola dari Tanah Jawa (2019)
Pariban: Idola dari Tanah Jawa berkisah tentang seorang pria Batak bernama Halomoan (Ganindra Bimo) yang telah cukup lama merantau ke Jakarta. Namun, pada usianya yang sudah menginjak 35 tahun, Halomoan masih belum memiliki kekasih. Halomoan sebenarnya sudah berusaha untuk mencari pujaan hatinya selama merantau, tapi tak ada satupun perempuan yang tergaet.
Kondisi ini kemudian membuat ibu Halomoan menyuruhnya kembali ke kampung halaman dan menikah dengan pariban-nya yang bernama Uli (Atiqah Hasiholan). Halomoan pun dengan berat hati mengikuti keinginan ibunya. Namun, sesampainya ke kampung halaman, Halomoan justru menemukan fakta bahwa Uli sebenarnya sudah punya kekasih sehingga membuatnya jadi semakin sulit buat menikah.
5. Horas Amang: Tiga Bulan untuk Selamanya (2019)
Horas Amang: Tiga Bulan untuk Selamanya sebenarnya memiliki konsep cerita yang tak jauh berbeda dengan Ngeri-Ngeri Sedap. Soalnya, Horas Amang juga berfokus pada sebuah keluarga Batak yang kurang harmonis. Dalam film ini ada Amang yang memiliki tiga anak yang sudah tumbuh dewasa sukses secara karier.
Namun, kesuksesan tersebut membuat ketiga anaknya menjadi lupa dengan adat Batak dan juga enggak berbakti lagi dengan Amang. Hasilnya, Amang harus melakukan caranya tersendiri untuk mengubah kehidupan ketiga anaknya menjadi lebih baik.
***
Nah, itulah rekomendasi film Indonesia bertema Batak selain Ngeri-Ngeri Sedap. Dari sejumlah film tersebut, manakah yang menjadi favorit kamu? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk rekomendasi film lainnya, ya!