Apakah selamanya pelakor itu bikin kesal? Ada juga yang malah bikin simpati karena kisahnya yang tragis seperti yang dialami para karakter film Indonesia ini.
Sosok orang ketiga dalam sebuah kisah percintaan memang tak bisa ditolerir. Sosok ini yang bisa menghadirkan keretakan dalam sebuah hubungan. Akan selalu ada yang tersakiti jika orang ketiga masuk dalam sebuah cerita cinta seseorang, seperti para pelakor (perebut lelaki orang).
Dalam film, tak sedikit karakter pelakor yang dapat hujatan luar biasa dari penonton. Namun, ada juga beberapa tokoh pelakor dalam film di Indonesia yang justru mendapat simpati. Alih-alih dimaki, penonton justru menaruh perhatian karena kisah tragisnya.
Siapa saja? Berikut karakter pelakor dalam film Indonesia yang justru meraih simpati.
1. Maria – Ayat-Ayat Cinta (2008)
Maria dan Fahri memang berteman sejak lama. Maria nampaknya diam-diam mencintai Fahri. Namun, Fahri tak pernah mengetahuinya sampai suatu ketika setelah Fahri menikah, Maria jatuh sakit. Fahri yang baru mengetahui perasaan Maria pada dirinya akhirnya membulatkan tekad untuk mempoligami Aisha.
Tentu, penonton tak bisa kesal dengan sosok Maria. Sejak awal, cintanya sudah begitu tulus pada Fahri. Sayang, keduanya berbeda agama yang membuat Fahri dan Maria kesulitan bersatu.
2. Meirose – Surga yang Tak Dirindukan (2015)
Meirose punya masa lalu yang begitu kelam. Mulai dari orang tua yang bercerai, korban KDRT, hingga dikhianati di hari pernikahannya.
Meirose begitu frustasi dan mencoba bunuh diri. Beruntung, ada Pras yang menolong Meirose. Pras kadung berjanji menikahinya supaya tak bunuh diri. Pras pun menikahinya, tanpa memberi tahu istri sahnya, Arini.
Yap, Meirose adalah sosok pelakor “tak sengaja” yang masuk ke kehidupan rumah tangga Pras dan Arini. Namun, sulit untuk melabelinya cap buruk lantaran masa lalu Meirose yang begitu kelam. Terlebih niatan Pras yang memang hanya untuk menolong wanita tersebut.
3. Zaenab – Si Doel the Movie (2018)
Entah siapa yang jadi orang ketiga dalam kisah cinta Si Doel ini. Zaenab dan Sarah, keduanya sama-sama ingin memiliki Doel. Di awal kisah, Doel akhirnya memutuskan untuk memilih Sarah. Namun, Sarah yang tiba-tiba pergi meninggalkan Doel membuat pria itu gusar.
Akhirnya, dia meminang Zaenab tanpa pernah menceraikan Sarah. Zaenab memang tak bisa disalahkan. Sejak awal, dia menaruh hati pada Doel. Bahkan rela menunggu hingga Doel tak bersama lagi dengan Sarah. Jadi, sulit rasanya berkesal hati terhadap Zaenab.
4. Nabila – 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta (2010)
Rosid dan Delila adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka serasi. Keduanya saling mengisi satu sama lain. Namun, mereka tak bisa bersatu, karena memiliki keyakinan agama yang berbeda.
Sampai, datang satu wanita bernama Nabila yang hendak dijodohkan dengan Rosid. Tentu, Rosid menolak. Nabila juga tak mau jika harus mengganggu hubungan keduanya. Namun, mau bagaimana lagi kedua orang tua mereka sudah menjodohkan. Pasti sulit ada di posisi Nabila.
Nabila memang belum jadi pelakor, tapi sosoknya sudah pasti dianggap jadi orang ketiga secara tiak langsung bagi Rosid dan Delila. Hal itu yang mungkin dirasakan oleh penonton dan memberi simpati pada sosok yang dibintangi oleh Arumi Bachsin itu.
5. Arwin – Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh (2014)
Nah, kalau Arwin ini orang ketiga tipe pebinor (perebut bini orang). Kisah bermula pada Fere dan Rana yang terlibat kisah asmara. Keduanya yang beberapa kali terlibat dalam satu pekerjaan, dan menimbulkan perasaan suka satu sama lain. Mereka pun berkencan. Namun, mereka tak bisa bersatu. Ada Arwin yang jauh lebih punya hak atas Rana. Arwin adalah suami sah Rana.
Jika dalam perspektif pernikahan, tentu Fere lah orang ketiganya. Namun, jika ditarik pada benang merah film ini, Arwin lah yang jadi orang ketiga dalam kisah cinta dua pemeran utama ini. Kita sama sekali tak bisa marah pada Arwin yang justru tersiksa melihat istrinya direbut oleh orang lain.
***
Nah, dari karakter orang ketiga di atas, mana yang menurutmu kisahnya paling mendapat simpati penonton?