Review Film Kambodja (2022)

Kambodja
Genre
  • Romantis
Actors
  • Adipati Dolken
  • Della Dartyan
Director
  • Rako Prijanto
Release Date
  • 13 May 2022
Rating
3 / 5

Spoiler Alert: Review film Indonesia Kambodja ini mengandung bocoran yang membuat kamu merasa enggak nyaman sebelum menonton. 

Kisah tentang perselingkuhan dalam film atau sinetron Indonesia, rasanya jadi tren. Seperti film Kambodja yang baru tayang di KlikFilm ini juga menyajikan kisah cinta terlarang dari dua pasangan yang tinggal satu atap kos-kosan.

Sinopsis film Kambodja adalah berlatar di Jakarta pada 1955. Indonesia baru merdeka belum genap 10 tahun. Danti (Della Dartyan) dan suaminya, Sena (Revaldo) mendatangi sebuah rumah kos milik Cik Mei.

Kamar pertama dihuni Bayu (Adipati Dolken), seorang penulis lepas kolom opini dan cerita pendek di surat kabar. Sedangkan istrinya, Lastri (Carmela Van der Kruk) adalah seorang biduan.

Suatu hari, Danti dan Bayu menguak kisah tentang perselingkuhan Sena dan Lastri. Danti dan Bayu amat terpukul dengan kenyataan itu. Lalu, bagaimana kisah mereka selanjutnya? Kamu bisa nonton film ini di platform digital KlikFilm mulai 13 Mei 2022.

Review film Kambodja (2022)

Kisah perselingkuhan yang mirip In The Mood for Love?

Review Film Kambodja (2022)
Review Film Kambodja (2022) Via Istimewa.

Bahkan dari trailer dan posternya, kita sudah diberitahu bahwa Danti (Della Dartyan) dan Bayu (Adipati Dolken) adalah pasangan utama. Namun, apakah kamu bisa menyangka bahwa keduanya adalah pasangan yang berselingkuh?

Well, enggak sefrontal perselingkuhan pasangan mereka, sih, tapi tetap aja mereka punya perasaan kepada orang yang sudah punya pasangan. Bayu dan Danti yang memiliki perasaan satu sama lain harus memendamnya lantaran status mereka dan sulitnya mengungkapkan satu sama lain.

Namun di sisi lain, suami Danti, Sena, juga berselingkuh dengan istri Bayu, Lastri. Keduanya juga diam-diam memadu kasih di luar kota dan ketika bertemu pura-pura tidak kenal.

Mengetahui premis tersebut, rasanya mengingatkan kamu pada film Wong Kar-wai, yaitu In the Mood for Love. Yap, dalam film rilisan tahun 2000 tersebut ada hubungan dua orang tetangga yang mengetahui pasangan mereka berselingkuh satu sama lain.

In the Mood for Love
In the Mood for Love Via Istimewa.

Mereka makin dekat. Namun, mereka menahan diri untuk melangkah lebih jauh karena tak ingin melakukan hal buruk seperti pasangan mereka.

Memang sekilas mirip. Bahkan, keduanya juga berada dalam kondisi politik negara yang masih berkecamuk. Di film garapan Rako Prijanto ini, kita bisa lihat bahwa Indonesia baru merdeka, dan masih ada larangan untuk berdemokrasi, baik melalui buku atau pidato.

Sementara In the Mood for Love menyajikan ruang spasial urban yang direpresentasikan dari kecamuk Hong Kong pada dekade 1960-an. Dekade yang menjadi masa transisi ekonomi dan kebangkitan industrialisasi Hong Kong pasca perang dingin antara Amerika Serikat, jejak kolonialisasi Inggris, dan otonomi dari Revolusi Kebudayaan Maoist di China.

Lalu, apa bedanya? Film Kambodja lebih terasa relate, karena lokalitas dan membawa nuansa serta dialog film-film era tahun 50-an dalam sinematografi modern. Hasilnya, Kambodja adalah film drama romantis, di mana sebuah cinta tidak hanya diungkapkan lewat kata-kata manis, tapi juga bisa lewat gerak mata dan perasaan yang kuat.

Berlatar sejarah, tapi unsur sejarah justru minim

Della Dartyan
Della Dartyan Via Istimewa.

Film Indonesia terbaru yang dibawa oleh Rako Prijanto ini menunjukkan kepada penonton soal gambaran bagaimana dua pasangan hidup dalam bayang-bayang ketakutan politik yang mencekam pada masa itu.

Bahkan, dari dialognya pun kita tahu bahwa meski Indonesia sudah merdeka hampir 10 tahun, masih ada ketegangan politik. Masih ada pembatasan bersuara, dan masih ada mata-mata kelompok politik tertentu. Ini juga terlihat ketika Sena yang notabene orang partai harus berhati-hati ketika memiliki affair dengan Lastri.

Unsur sejarah di film ini justru minim. Yap, bisa jadi karena sutradara hanya ingin menampilkan kisah drama romantis serta pengkhianatan saja. Unsur sejarah hanyalah latar yang menguatkan suasana. Namun, hal ini terasa memberi gap, apalagi ketika film menuju ending; apa yang membuat Bayu jadi sasaran?

Set era tahun 1950-an yang enggak bikin bosan

Review Film Kambodja (2022)
Review Film Kambodja (2022) Via KlikFilm.

Beberapa hal penting, seperti dialog, set, dan kostum benar-benar membawa penonton kembali ke era tahun 50-an. Dialog yang multitafsir dan kadang blak-blakan memberi warna baru, meski terkadang memang terdengar cringe bagi kamu yang tak biasa nonton film era tersebut.

Sesuai dengan judulnya, Kambodja atau Kamboja adalah sebutan bagi tempat di mana Danti dan Bayu sering bertemu untuk berbicara. Yap, di bawah pohon kamboja, tempat sakral di mana cinta mereka tumbuh dan layu seperti pohonnya. Pohon tersebut juga jadi saksi cinta mereka bersemi dan tragis.

Keharmonisan yang sudah KINCIR sebutkan tak lepas dari akting Della dan Adipati. Dalam virtual konferensi pers, keduanya mengaku bahwa chemistry yang harus mereka bangun sebenarnya tidak sulit, termasuk bagaimana beradaptasi dengan era 1950-an yang menjadi latar belakang cerita.

Via Dok. KlikFilm

Properti yang mendukung, kostum, make-up, bahkan suasana yang dihidupkan selama proses syuting membuat mereka dengan mudah masuk ke dalam cerita. Meski begitu, hal tersebut justru menjadi tantangan bagi Della, karena ini adalah kali pertamanya bermain dalam sebuah film dengan nuansa zaman dulu.

Sementara untuk Adipati, sebelumnya ia pernah membintangi film zaman dulu, seperti Jenderal Soedirman (2015) atau Perburuan (2019). Lalu, soal chemistry keduanya? Rasanya tidak masalah, karena pernah menjadi pasangan dalam film Love For Sale 2 (2019) dan Akhirat: A Love Story (2021).

Dari hebatnya akting mereka, tak berlebihan jika film ini berhasil menampilkan gambaran pasangan terlarang yang manis sekaligus tragis.

***

Jadi, apakah kamu siap menyaksikan kisah cinta manis dalam ketegangan politik yang membuatnya tragis? Kamu bisa menonton film Kambodja secara legal di KlikFilm sekarang.

 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.