*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Waktu Maghrib yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Bioskop Indonesia kembali kedatangan film horor lokal pada awal Februari 2023 ini, yaitu Waktu Maghrib. Film ini merupakan adaptasi dari film pendek berjudul sama dan menjadi debut penyutradaraan film panjang dari Sidharta Tata.
Sinopsis film Waktu Maghrib berkisah tentang Adi dan Saman yang kerap mendapat hukuman dari Bu Woro (Aulia Sarah) karena sering telat. Saking kesalnya, mereka berdua menyumpahi Bu Woro dengan waktu yang berbarengan dengan azan Magrib. Setelah itu, Adi dan Saman pun kerap mengalami berbagai kejadian supernatural.
Nah, sebelum kamu nonton film Waktu Maghrib pada bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film horor Waktu Maghrib
Intens di awal, kebingungan di akhir
Film ini mengangkat mitologi yang terbilang sangat lekat dengan kehidupan masyarakat, khususnya yang tumbuh besar pada era 2010-an ke bawah sebelum adanya banyak gadget. Sebab, orang tua kerap memperingatkan anak-anaknya untuk pulang ke rumah atau tidak bermain lagi sebelum azan Magrib tiba karena bisa diculik hantu.
Lekatnya mitologi tersebut terhadap penonton membuat film ini jadi terasa sangat intens dan relate, terutama pada bagian awal hingga tengah filmnya. Sayangnya, menjelang ending filmnya, Waktu Maghrib seolah kebingungan dalam mengakhiri segala konflik ceritanya. Bahkan, beberapa konflik justru enggak ada penyelesaiannya dan pada akhirnya menimbulkan plot hole.
Tentunya hal ini sangat sayang buat terjadi. Soalnya, film ini sudah memiliki pembangunan cerita yang lumayan rapi sejak awal dan juga memiliki sebuah plot twist yang enggak terduga menjelang akhir filmnya. Namun, secara keseluruhan Waktu Maghrib memang masih terbilang sukses sebagai sebuah tontonan horor.
Pembangunan atmosfer horor yang mencekam
Sidharta Tata terbilang sukses membangun atmosfer yang mencekam dalama debut penyutradaraannya. Pembangunan momen horor, seperti jumpscare ataupun gore-nya selalu terasa mencekam dan berhasil membuat terkejut pada saat klimaksnya. Makanya, film ini akan sangat cocok buat yang memang sedang mencari tontonan horor.
Film ini berhasil membuat penonton ikut gelisah setiap kali adegannya menujukkan sedang memiliki latar waktu menjelan azan Magrib. Meski begitu, film ini juga menegaskan bahwa suara azan Magrib bukanlah sesuatu yang harus orang-orang takutkan.
Satu-satunya kekurangan terletak pada adanya beberapa elemen horor yang hadir secara berulang kali. Hal ini pun membuat penonton jadi sedikit jenuh dan enggak terlalu terkejut lagi dengan elemen horor yang berulang kali hadir tersebut.
Akting mencuri perhatian dari para aktor cilik
Meski merupakan film horor untuk penonton berusia 17 tahun ke atas, Waktu Maghrib justru didominasi oleh pemain yang masih berusia anak-anak. Mulai dari Ali Fikry yang berperan sebagai Adi, Nafiza Fatia Rani sebagai Rani, serta Bima Sena sebagai Saman. Performa dari ketiganya jauh dari kata mengecewakan dan justru berhasil mencuri perhatian penonton sepanjang filmnya.
Film ini juga melibatkan Aulia Sarah serta Taskya Namya yang terbilang sudah lumayan berpengalaman bermain dalam genre horor. Makanya, penampilan mereka juga cukup memukau dalam film ini. Apalagi, keduanya berhasil memberikan warna yang berbeda meski memerankan karakter dengan profesi yang sama, yaitu guru.
***
Terlepas dari beberapa kekurangannya, Waktu Maghrib masih menjadi sebuah film horor yang mencekam dan sukses bikin penonton menahan napas. Jika kamu berminat, film ini sudah bisa kamu saksikan lewat sejumlah bioskop Indonesia mulai 9 Februari 2023.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!