Review Film Disenchanted (2022)

Disenchanted
Genre
  • fantasi
  • musikal
Actors
  • Amy Adams
  • Idina Menzel
  • James Marsden
  • Patrick Dempsey
Director
  • Adam Shankman
Release Date
  • 18 November 2022
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Review film Disenchanted mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Era 2000-an bisa dibilang sebagai era film bergenre fantasi. Ada cukup banyak film fantasi yang dirilis selama era 2000-an, salah satunya adalah film fantasi produksi Disney yang berjudul Enchanted (2007). Film tersebut menghadirkan kisah unik yang mana seorang putri dari dunia animasi, bernama Giselle, dibuang ke dunia nyata, tepatnya ke New York.

15 tahun setelah perilisan Enchanted, kisah dongengnya Giselle berlanjut lagi ke sekuelnya yang diberi judul Disenchanted. Amy Adams kembali lagi memerankan Giselle di film yang disutradarai oleh Adam Shankman ini. Selain Adams, Disenchanted juga dimeriahkan oleh Patrick Dempsey, Maya Rudolph, Idina Menzel, James Marsden, dan aktor lainnya.

Disenchanted berkisah tentang Giselle yang kini menjalani kehidupan rumah tangga bersama Robert, dengan Morgan sebagai anak tirinya dan juga telah melahirkan anak perempuan bernama Sofia. Hubungan Giselle dan Morgan semakin renggang, apalagi sejak Morgan telah menginjak usia remaja. Tidak tahan dengan kehidupan nyata, Giselle membuat permohonan supaya kehidupannya menjadi seperti kehidupan dongeng.

Review film Disenchanted

Tidak se-charming film pertamanya, tetapi tetap menyenangkan

Review film Disenchanted
Review film Disenchanted Via Istimewa.

Kamu yang pernah menonton Enchanted pastinya setuju bahwa film ini hadir dengan konsep unik, yang mana karakter animasi dongeng berubah menjadi karakter live action dan akhirnya memilih untuk tinggal di dunia nyata. Apalagi, Enchanted juga bisa dibilang sebagai parodi untuk “menyindir” stereotipe cinta sejati putri dongeng, yang sangat tidak realistis.

Seperti halnya Enchanted, Disenchanted juga kembali menjadi parodi yang menyentil stereotipe negeri dongeng. Berhubung Giselle sudah menikah dan menjadi seorang ibu, sekuelnya kali ini mengangkat stereotipe ibu tiri jahat yang biasanya ada di berbagai cerita dongeng. Yap, film ini lebih fokus pada hubungan Giselle dan Morgan sebagai ibu dan anak tiri.

Di Disenchanted, Giselle diceritakan telah bertahun-tahun hidup di dunia nyata, sehingga dia sudah tidak senaif dulu. Jujur saja, kenaifan dan kepolosan Giselle di Enchanted bisa dibilang sebagai nilai plus utama di film tersebut. Jadi ketika melihat Giselle yang kini lebih berpengalaman dengan dunia nyata, pesona yang dulu ada di Enchanted jadi tidak terlalu terasa di Disenchanted.

Walau tidak se-charming Enchanted, Disenchanted tetap menampilkan jalan cerita yang menarik. Apalagi, Giselle, karakter yang selalu ingin membuat orang lain bahagia, malah berubah menjadi sosok ibu tiri jahat seperti di kebanyakan dongeng. Rasanya cukup menyenangkan dan kocak bisa melihat sosok selembut Giselle ternyata bisa berubah menjadi villain.

Villain ratu kurang menarik dan kurangnya peran beberapa karakter utama Enchanted

Review film Disenchanted
Review film Disenchanted Via Istimewa.

Berhubung Giselle berubah menjadi ibu tiri jahat, Disenchanted bisa dibilang menampilkan dua villain dalam satu film, yaitu Giselle dan Malvina Monroe, kepala dewan kota Monroeville yang sombong. Setelah Giselle meminta kehidupan bagai dongeng dan mengubah Monroeville menjadi Monrolasia, Malvina kemudian bertransformasi menjadi ratu yang haus kekuatan.

Giselle, yang perlahan-lahan berubah menjadi ibu tiri jahat, kemudian bersaing dengan Malvina untuk menjadi ratu Monrolasia. Giselle yang berubah menjadi villain sebenarnya adalah konsep yang menarik. Rasanya agak berlebihan dengan menampilkan Malvina sebagai villain lainnya. Ditambah lagi, Malvina juga cenderung konyol dan tidak mengintimidasi seperti Queen Narissa, villain di Enchanted.

Selain Malvina yang kurang menarik, hal lainnya yang disayangkan di Disenchanted adalah kurangnya peran para karakter utama Enchanted di sekuelnya. Robert, yang kini menjadi suaminya Giselle, bisa dibilang cuma sekadar ada untuk melengkapi nostalgia. Begitu juga dengan Edward yang hanya dibuat sebagai pelengkap. Walau begitu, Nancy yang kurang terlalu penting di Enchanted akhirnya dibuat punya kontribusi besar di Disenchanted.

Ending agak maksa dan kurang gereget

Review film Disenchanted
Review film Disenchanted Via Istimewa.

Seperti yang telah disebutkan pada poin di atas, Disenchanted menampilkan persaingan Giselle dan Malvina dalam memperebutkan kekuasaan Monrolasia. Menuju akhir film, keduanya setuju melakukan pertarungan sihir di malam pesta dansa yang diadakan Malvina. Sayangnya, adegan pertarungan Giselle dan Malvina dibuat begitu nanggung, sehingga tidak ada rasa geregetan ketika menontonnya.

Selain adegan pertarungan yang nanggung, ada beberapa unsur cerita yang terlihat dipaksakan untuk membuat kesan membaiknya hubungan Giselle dan Morgan. Morgan tiba-tiba saja dinyatakan sebagai orang Andalasia sejati karena dia adalah anak sambungnya Giselle. Dengan solusi semudah itu, Morgan tiba-tiba bisa menggunakan tongkat sihir yang hanya bisa digunakan orang Andalasia dan menyelamatkan semuanya.

Walau ending-nya agak maksa, kamu tetap bisa menyaksikan momen mengharukan yang terjadi antara Giselle dan Morgan. Jika kamu kesampingkan elemen cerita yang maksa tersebut, kamu bisa dibuat berkaca-kaca dengan bagaimana Giselle dengan sepenuh hati menerima Morgan layaknya anak kandungnya sendiri.

***

Disenchanted kembali mengulang kutukan sekuel yang tidak bisa lebih baik dari film pertamanya. Nuansa magical dan charming yang ditampilkan Enchanted jelas sulit diulang kembali di Disenchanted. Namun, enggak ada salahnya menonton film ini untuk sekadar nostalgia. Apalagi, kita bisa melihat kembali animasi 2D yang sudah sangat jarang di industri perfilman saat ini.

Setelah baca review film Disenchanted, apakah kamu jadi tertarik menonton film fantasi musikal ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.