*Spoiler Alert: Review film Beautiful Disaster mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Film Hollywood yang diadaptasi dari novel sangat sering kita jumpai pada era 2010-an ke bawah. Walau sekarang enggak terlalu populer seperti dulu, masih ada cukup banyak film adaptasi novel yang kita jumpai hingga saat ini. Nah, Voltage Pictures belum lama ini merilis Beautiful Disaster, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Jamie McGuire.
Beautiful Disaster disutradarai oleh Roger Kumble. Sebelum menyutradarai film ini, Kumble lebih dulu menggarap film drama romantis yang juga diadaptasi dari novel, yaitu After We Collided (2020). Beautiful Disaster dibintangi oleh Dylan Sprouse dan Virginia Gardner yang menjadi pemeran utamanya. Selain mereka, film ini juga dibintangi Libe Barer, Brian Austin Green, Austin North, Neil Bishop, dan aktor lainnya.
Beautiful Disaster berkisah tentang cewek bernama Abby Abernathy yang memutuskan pergi kuliah ke Sacramento untuk meninggalkan masa lalu gelapnya di Las Vegas. Di kampus barunya, Abby bertemu dengan Travis Maddox yang mencari uang dengan mengikuti berbagai pertarungan bawah tanah. Sejak pertemuan pertama, Abby dan Travis langsung menunjukkan rasa ketertarikan mereka satu sama lain.
Review film Beautiful Disaster
Film drama yang elemen romantisnya bikin “giung”
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), giung memiliki arti rasa tidak enak di lidah karena terlalu manis. Bagi pencinta makanan manis, kamu mungkin bakal bersemangat jika diberi banyak makanan manis. Namun bagi orang yang enggak suka, kamu bakal merasakan giung saat kebanyakan makan makanan manis. Nah, analogi tersebut sangat tepat dalam menggambarkan Beautiful Disaster.
Sebagai film drama romantis, Beautiful Disaster menampilkan terlalu banyak momen romantis di sepanjang filmnya, yang bisa menimbulakan dua efek berbeda untuk para penontonnya. Kamu yang memang suka genre romantis, termasuk film atau suka baca Wattpad romantis, pastinya bakal setuju bahwa film ini sangat menggemaskan, manis, dan berpotensi bikin kamu halu membayangkan keromantisan Abby dan Travis.
Bagi yang tidak memfavoritkan film drama romantis, kamu bakal dibuat “giung” selama menonton Beautiful Disaster. Film ini terlalu mengandalkan elemen romantis yang cenderung cringe, sampai melupakan pengembangan hubungan antara Abby dan Travis. Abby selalu menyatakan dirinya enggak bakal mudah terpesona dengan bad boy macam Travis. Namun dari awal pertemuan saja, Abby langsung terpesona hingga berfantasi liar terhadap Travis.
Saking terlalu fokus menampilkan momen “gemas” antara Abby dan Travis, terasa sekali bahwa sutradara Roger Kumble memaksakan adanya konflik yang diletakkan pada seperempat akhir filmnya. Seakan ada lonjakan mendadak ketika filmnya bertransisi dari momen “menye-menye” ke konfliknya. Sayangnya lagi, konflik yang dihadirkan tidak memberikan elemen dramatis antara hubungan Abby dan Travis. Penyelesaian konfliknya pun terasa lazy writing.
Aktornya tidak sanggup menutupi kekurangan naskahnya
Beautiful Disaster dibintangi oleh Dylan Sprouse dan Virginia Gardner yang menjadi pemeran utamanya. Cewek-cewek penggemar Sprouse dijamin bakal histeris melihat penampilan sang aktor di film ini. Bagaimana enggak? Sprouse tampil sebagai bad boy, ditambah lagi film ini memang seperti meng-encourage penonton untuk memberikan fantasi liarnya kepada karakternya Sprouse dari sudut pandang karakter utama ceweknya.
Namun secara keseluruhan, enggak ada yang spesial dari penampilannya Sprouse maupun Gardner sebagai pemeran utama. Semakin diperparah dengan naskahnya yang kurang memperlihatkan pembangunan hubungan antara Abby dan Travis. Keduanya sama-sama mau sejak awal bertemu, tetapi Abby digambarkan sebagai cewek yang sok jual mahal dulu dan bertele-tele. Penggambaran Abby itulah yang membuat akting Sprouse dan Gardner jadi kelihatan cringe di film.
Di antara semua penampilannya Gardner yang tidak terlalu spesial dalam memerankan Abby, ada satu momen yang cukup fatal, yaitu ketika Abby bermabuk-mabukan karena kesal dengan Travis. Akting mabuk yang ditampilkan Gardner terlihat sangat konyol, seperti melihat akting amatir.
Visual tidak spesial dan scoring yang menarik hanya di bagian awal film
Seperti naskah dan aktingnya, visual yang ditampilkan Beautiful Disaster juga tidak ada yang terlalu spesial dari segi sinematografi hingga desain produksinya. Hingga saat ini, KINCIR belum menemukan informasi tentang biaya produksi film ini. Namun melihat bagaimana tampilan visualnya, bisa diasumsikan bahwa Beautiful Disaster kemungkinan diproduksi dengan bujet yang tidak terlalu besar.
Selaras dengan visualnya, scoring yang digunakan pun tidak menimbulkan kesan memorable di sepanjang filmnya. Walau begitu, ada penggunaan soundtrack cukup menarik yang ditampilkan pada bagian awal filmnya. Selain itu, ya, kamu mungkin tidak terlalu fokus pada scoring-nya, entah karena terpesona dengan “kegemasan” Abby dan Travis atau karena terganggu dengan kurangnya pengembangan hubungan kedua karakter tersebut.
***
Judul Beautiful Disaster sangat tepat menggambarkan keseluruhan film ini. Naskah yang dihadirkan bagaikan sebuah bencana, yang dibalut dengan aktor menarik dan terlalu banyak momen manis antara Abby dan Travis. Walau begitu, KINCIR tetap yakin bahwa Beautiful Disaster pasti mampu mengambil hati para penggemar drama romantis yang bikin berfantasi.
Setelah baca review film Beautiful Disaster, apakah kamu jadi tertarik menonton film drama romantis ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!