Info 
*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film A World Without yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Beberapa tahun belakangan ini, sudah cukup banyak film Indonesia yang ditayangkan secara eksklusif di Netflix. Enggak hanya menayangkan saja, Netflix Indonesia bahkan telah memproduksi film orisinalnya sendiri dengan sineas Indonesia, dimulai dari perilisan A Perfect Fit (2021) pada Juli lalu. Setelah A Perfect Fit, Netflix Indonesia kini merilis film orisinal keduanya yang diberi judul A World Without.
Dengan latar tahun 2030, A World Without berkisah tentang tiga remaja perempuan, yaitu Salina, Ulfah, dan Tara, yang bergabung di sebuah organisasi bernama The Light. Mereka bergabung karena The Light menjanjikan kehidupan yang lebih baik untuk para anggotanya. Semakin lama mereka bergabung, ketiga remaja tersebut menemukan sisi kelam dari The Light.
Lantas, bagaimana keseruan A World Without? Langsung saja simak review film ini versi KINCIR!
Film Bertema Futuristis yang Terasa Segar
Film dengan tema futuristis bisa dibilang cukup langka di industri perfilman Indonesia. Kabar baiknya, kini kalian bisa menemukan film Indonesia bertema futuristis lewat A World Without. Film ini sendiri berlatar waktu 10 tahun setelah kasus pertama pandemi COVID-19 di Indonesia, tepatnya pada 2030. A World Without menampilkan gambaran fiktif tentang bagaimana kondisi Indonesia setelah 10 tahun bertahan dari pandemi.
Berhubung cuma beda sembilan tahun dari masa kini, A World Without enggak langsung menampilkan kondisi futuristis yang terlalu modern. Walau begitu, film ini tetap menampilkan beberapa detail penting yang menegaskan bahwa jalan cerita filmnya memang terjadi di 2030, seperti teknologi smartphone yang bisa dilipat seperti gelang, komputer dan tablet transparan, serta teknologi hologram yang canggih.
Nah, nilai plus dari A World Without adalah teknologi modern yang muncul di film ini benar-benar terlihat sangat meyakinkan. Kualitas efek visual untuk menampilkan berbagai teknologi modern ini terlihat sangat apik. A World Without seakan menjadi bukti bahwa Indonesia harus lebih percaya diri lagi untuk membuat lebih banyak film bertema futuristis atau fiksi ilmiah.
Film Drama Misteri yang Kurang Misterius
Konsep yang dihadirkan A World Without tentunya terasa baru dan segar untuk industri perfilman Indonesia. Mulai dari tema futuristis hingga konsep sebuah organisasi misterius yang menjanjikan kehidupan menyenangkan untuk para anggotanya. Sayangnya, konsep menjanjikan ini kurang tereksekusi dengan baik di pertengahan hingga akhir film.
Pada awal A World Without, kalian bakal diperkenalkan tentang apa itu The Light serta sosok yang mendirikan organisasi ini, yaitu Ali Khan (Chicco Jerikho) dan Sofia (Ayushita). Pada adegan penyambutan anggota baru, Ali dan Sofia terlihat begitu karismatik dan sangat peduli kepada para anggota barunya. Namun, ada sesuatu yang enggak beres dari pasangan tersebut, yang akhirnya sedikit demi sedikit terungkap dari pertengahan hingga akhir film.
Salah satu hal yang cukup disayangkan dari A World Without adalah adanya drama cinta segitiga antara Salina (Amanda Rawles), Hafiz (Jerome Kurnia), dan Ulfah (Maizura). Padahal, alangkah baiknya jika film ini fokus pada berbagai misteri gelap The Light yang disimpan oleh Ali dan Sofia. Pada akhirnya, drama cinta segitiga ketiga remaja tersebut enggak memiliki efek yang signifikan terhadap ending filmnya.
Netflix sendiri memberikan rating penonton 16 tahun ke atas untuk A World Without. Dengan rating ini, A World Without harusnya bisa tampil dengan jalan cerita yang lebih gelap. Jujur saja, kesan misterius The Light terlihat enggak konsisten. Apalagi, tiga karakter utama dapat dengan mudahnya kabur, padahal The Light pernah menghadapi kasus anggota yang kabur pada dua tahun sebelumnya.
Tiga karakter utama yang bisa kabur dengan mudahnya jelas-jelas membuat kesan misterius dari The Light langsung berkurang. Di saat ketiga karakter utama berhasil kabur, Sofia tiba-tiba memerintahkan bawahannya untuk menjadikan Hafiz sebagai tumbal. Jadi, The Light itu organisasi yang butuh dana atau sebuah sekte? Kenapa mereka butuh tumbal? Itulah yang membuat kesan misterius The Light terlihat enggak konsisten di film ini.
Pengembangan Antagonis yang Kurang Gereget
Di antara semua karakter yang ada di A World Without, bisa dibilang Ali dan Sofia jadi karakter yang paling menarik. Konsep suami-istri karismatik pemiliki organisasi misterius bisa dibilang jarang ditemui di film Indonesia. Sayangnya, kedua karakter penuh potensi ini malah kurang dimaksimalkan dengan baik.
Walau terlihat manis, Ali dan Sofia menyimpan sisi gelap yang seharusnya membuat mereka terlihat mengintimidasi. Namun, sisi mengintimidasi dari Ali dan Sofia malah kurang keluar. Lalu, karakter cerdas seperti Ali dan Sofia seharusnya bisa belajar setelah ada anggota yang berhasil kabur dua tahun lalu. Namun, tiga karakter utama dan Hafiz dapat dengan mudahnya kabur tanpa melewati keamanan atau rintangan yang sulit.
Lalu, ada satu karakter yang juga bisa dibilang sebagai salah satu antagonis di A World Without, yaitu Aditya (Richard Kyle). Aditya diceritakan sebagai lelaki yang dijodohkan dengan Tara (Asmara Abigail). Mungkin karena berstatus dijodohkan, Aditya enggak terlalu tertarik dengan Tara hingga menolak untuk melakukan hubungan seksual. Beberapa kali menolak, Aditya tiba-tiba membawa laki-laki untuk berhubungan seksual dengan Tara!
Adegan tersebut bisa dibilang cukup absurd karena enggak jelas apa motivasi Aditya menyuruh laki-laki lain berhubungan seksual dengan istrinya. Apakah dia punya fetish suka menonton orang lain berhubungan seksual atau sebenarnya dia enggak memiliki ketertarikan dengan perempuan? Sayangnya, motivasinya tidak terungkap dan Tara hanya mendeskripsikannya sebagai kekerasan dalam rumah tangga.
Desain Kostum Karakter Menarik dan Penuh Warna yang Memanjakan Mata
Selain efek visual yang bikin kagum, mata kalian juga bakal dimanjakan dengan deretan kostum yang digunakan para karakter A World Without. Kostum yang digunakan para karakter tampil penuh warna dengan desain yang unik dan terlihat high fashion. Nah, pemilihan kostum yang digunakan para karakter A World Without membuat nuansa futuristis film ini semakin menonjol.
Jelas saja kostum A World Without terlihat begitu memukau karena kostum di film ini memang dipersiapkan oleh orang-orang yang spesial. Sutradara Nia Dinata ternyata bekerja sama dengan desainer kostum Tania Soeprapto, Isabelle Patrice, dan sejumlah desainer fashion Indonesia lainnya untuk menyiapkan berbagai kostum apik di film ini.
***
Secara garis besar, konsep yang ditampilkan A World Without adalah sesuatu yang baru dan berbeda di industri perfilman Indonesia. Semoga ke depannya, kita bisa menyaksikan lebih banyak film Indonesia bernuansa futuristis atau fiksi ilmiah. A World Without bisa kalian tonton secara eksklusif di Netflix mulai 14 Oktober 2021. Buat yang sudah menonton, apa pendapat kalian mengenai film ini?
