5 Serial dan Film Kolosal Indonesia yang Tak Kalah dari Hollywood

Ada begitu banyak karya serial dan film kolosal Indonesia yang enggak kalah sama Hollywood! Simak di sini, ya!

Industri-industri film ternama di dunia kayak Hollywood, Jepang, Hong Kong, dan Korea memiliki banyak stok serial atau film kolosal yang berkualitas. Beberapa bahkan menjadi legenda, seperti Legenda Siluman Ular Putih (Legend of the White Snake), Troy, atau The Great Queen of Seondeok.

Film atau serial kolosal adalah bentuk karya visual yang melibatkan banyak pemain dan dana yang besar. Biasanya, karya kolosal memang kental akan unsur sejarah. Membuat film kolosal memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan riset mendalam, properti dan wardrobe yang rumit, dan juga efek yang canggih.

Walaupun dunia perfilman Indonesia kerap dipandang sebelah mata, tetapi sejarah mencatat bahwa Indonesia punya serial dan fillm kolosal yang kualitasnya bisa ditandingkan dengan karya-karya dari luar negeri. Yuk, simak berbagai karya kolosal di Indonesia yang punya karakterisasi kuat dan seru.

Serial dan Film Kolosal Indonesia Terbaik

1. Misteri Gunung Merapi

Serial yang ditayangkan di Indosiar pada rentang waktu 1999—2005 ini memang legendaris dan memiliki tempat khusus di hati masyarakat Indonesia. Selain diproduksi pada waktu yang tepat –di mana Internet belum mengambil alih perhatian kita–, kolosal ini juga berkualitas, lho. Pada masanya, efek yang digunakan keren. Ceritanya pun enggak membosankan dan selalu punya kejutan.

Terkenal dengan sosok Mak Lampir sebagai antagonis, Misteri Gunung Merapi mencampurkan horor, drama, dan tentu laga dengan porsi masing-masing yang pas.

Tak perlu dandanan berlebihan buat bikin Mak Lampir mampu meneror penonton. Tawa melengking Mak Lampir udah cukup banget buat bikin para penonton bergidik ngeri. Oh ya, pertarungan-pertarungan antara kebaikan dan kejahatan di sini pun dikemas secara menawan.

Kalau kamu kangen sama tawa mengerikan Mak Lampir atau ingin menikmati laga yang seru, sekarang kamu bisa menonton Misteri Gunung Merapi melalui Vidio.

2. Jaka Sembung

Walaupun Jaka Sembung adalah seri film jadul yang diproduksi pada tahun 1980-an, tetapi ditonton sekarang pun tetap menarik. Mengambil latar penjajahan Belanda, Jaka Sembung berfokus pada sosok seorang superhero Indonesia yang jago silat dan punya ilmu kebatinan kuat serta rajin beribadah.

Beberapa nilai yang diusung mungkin udah enggak relevan sama zaman sekarang, tetapi, semua pasti setuju kalau efek spesialnya memang keren.

Efek spesial yang keren ini bikin beberapa hal yang mengerikan jadi kelihatan nyata. Contohnya, seperti transfer mata, pembunuhan, hingga penyiksaan Jaka Sembung. Efek gore-nya memang dapet banget. Selain itu, sudut pandang ceritanya pun menarik, enggak membosankan.

Salah satu hal yang mungkin kurang dari film ini adalah pada departemen casting, di mana para penjajah Belanda diperankan oleh orang Indonesia yang dibuat “kebule-bulean”. Mungkin, zaman dulu, mencari aktor Kaukasia enggak semudah sekarang. Kamu bisa menonton beberapa film Jaka Sembung di Vidio atau Netflix.

3. Angling Darma

Rumah produksi Genta Buana Pitaloka enggak cuma memproduksi sinetron “ajaib” yang terkenal akan naganya, lho. Zaman dulu, rumah produksi ini memang rajin banget bikin serial kolosal yang berkualitas. Salah satunya tentu adalah Angling Darma (2000—2005).

Serial ini berkisah tentang Angling Dharma, seorang ksatria yang sakti. Diduga ia merupakan keturunan Arjuna yang ke-7. Cerita-cerita dalam serial ini variatif, seru, terkadang juga politis. Asyik banget memang menyimak keseruan petualangan Angling Darma.

Karena paduan karakter, plot, dan juga efek yang keren, serial ini menang di berbagai ajang penghargaan seperti Panasonic Award dan Festival Film Bandung.

4. Wiro Sableng

Jauh sebelum adanya Deadpool, Indonesia udah punya jagoan yang sableng dan enggak “lurus-lurus” amat. Ya, namanya adalah Wiro Sableng.

Wiro Sableng, baik dalam serial maupun dalam film, adalah karya visual yang keren. Sosok Wiro Sableng dan kapaknya ini memang legendaris dan sangat mudah untuk dicintai. Wiro Sableng sendiri dikenal sebagai seorang pendekar yang unik, nyantai, tetapi sakti mandraguna. Ia adalah murid dari Sinto Gendeng.

Serial Wiro Sableng ditayangkan di RCTI dan dibintangi oleh Tony Hidayat. Sementara itu, film Wiro Sableng (2018) dibintangi oleh Vino G. Bastian. Keduanya sama-sama memiliki cerita yang kuat dan ikonis.

Sosok Wiro Sableng sendiri diangkat dari komik besutan Bastian Tito. Ia lekat dengan senjata Kapak Naga Geni 212 dan tercatat hanya pernah mencintai dua orang wanita: Bunga dan Bidadari Angin Timur.

5. Tutur Tinular

Hmm, sepertinya enggak afdol, nih, kalau ngomongin soal kolosal Indonesia tanpa bicara tentang Tutur Tinular. Serial yang satu ini awalnya dikenal dari sandiwara radio karya S. Tidjab. Kemudian, dibuatlah versi filmnya pada 1989—1992. Setelah itu, pada 1997, Genta Buana Pitaloka mengangkatnya menjadi serial di ANTV dan Indosiar.

Berlatar masa peralihan dari Kerajaan Singosari ke Majapahit, Tutur Tinular berkisah tentang seorang pemuda yang gemar berguru dan berlatih ilmu kebatinan serta kanuragan bernama Arya Kamandanu. Kisah yang terjadi kemudian kompleks, melibatkan pertarungan kekuasaan dan juga cinta. Arya Kamandanu sendiri digambarkan sebagai pria yang gentleman.

Di tangan Genta Buana Pitaloka, Tutur Tinular disulap menjadi serial menarik dengan dua musim tayang. Kemudian, Tutur Tinular menjadi FTV dengan 27 episode. Tutur Tinular dianggap menarik karena mencampurkan fantasi dan sejarah yang betul-betul terjadi.

Bonus: Drupadi (2008)

Ada banyak alasan kenapa film kolosal 2008 ini layak tonton. Yang pertama, ia berkisah tentang Drupadi, istri Yudistira (Puntadewa) yang dijadikan taruhan oleh Yudistira sebagai pelayan Kurawa.

Menyorot sosok Drupadi dan bukannya Pandawa yang dielu-elukan, film ini sarat akan nilai girl power. Ketika suami yang dicintai malah mengorbankannya karena judi, ia berjuang dan berdoa untuk harga dirinya sendiri.

Yang kedua, film ini dibintangi dan diproduseri oleh Dian Sastrowardoyo, serta disutradarai oleh Riri Riza. Cast-nya pun bintang-bintang film kelas atas yang berpengalaman, seperti Nicholas Saputra, Butet Kartaredjasa, Dwi Sasono, Ario Bayu, dan Donny Alamsyah.

Paduan kisah filosofis dan akting yang teruji bikin film klasik ini menyenangkan buat ditonton. Sayangnya, sih, memang dulu film ini ditayangkan terbatas. Yang menjadi alasan bagi hal ini adalah untuk menghindari konflik dengan agama tertentu.

***

Film dan serial kolosal Indonesia enggak cuma kuat dari segi laga aja. Negara Indonesia kaya akan cerita rakyat dan budaya sehingga karya kolosalnya pun menawan. Nah, sekarang kamu bisa menonton film dan serial kolosal itu di platform video-on-demand kayak Vidio atau Netflix.