Menikah adalah keputusan paling penting yang dibuat oleh seorang manusia. Konon, hidup baru akan segera dimulai setelah pesta pernikahan rampung dilaksanakan. Itu sebabnya memilih pasangan bukan perkara yang mudah.
Jika tak bertemu dengan pasangan yang tepat, alih-alih mendapat kasih sayang, yang kamu rasakan adalah kerisauan seumur hidup. Nah, untuk kamu para perempuan di luar sana, ada beberapa karakter suami dalam film Indonesia yang semoga tak kamu temui di dunia nyata. Simak artikelnya berikut ini.
Karakter suami dalam film Indonesia yang toksik banget
1. Bian (Wedding Agreement)
Tampan dan mapan adalah dua hal yang dimiliki Bian, seorang laki-laki yang akhirnya menikah dengan Tari. Namun, Bian bukan laki-laki yang cukup baik untuk dipilih sebagai seorang suami. Pasalnya ia tak pernah benar-benar menaruh hati pada Tari.
Pernikahan yang dilakukannya dengan Tari dia niatkan hanya untuk sementara agar dapat menikahi mantan kekasihnya yaitu Sarah. Sosok Bian memang benar-benar menyebalkan. Semoga pasanganmu kelak benar-benar memiliki perasaan cinta yang tulus dan tidak memendam rahasia yang mengecewakan seperti yang Bian lakukan pada Tari.
2. Bagas (Talak 3)
Awalnya Bagas adalah sosok yang dicintai oleh Risa. Setelah beberapa tahun menikah, keduanya bercerai karena tak lagi sejalan. Tak tanggung-tanggung, Bagas mengajukan talak tiga pada Risa. Akan tetapi setelah mengajukan cerai, Bagas dan Risa menghadapi masalah keuangan. Sebuah pekerjaan harus dikerjakan Bagas untuk menyelamatkan masalah finansialnya.
Masalahnya, pekerjaan tersebut menuntutnya harus rujuk dengan Risa. Dalam rentang waktu kebersamaan mereka, benih cinta keduanya kembali bersemi. Nyatanya, karakter suami satu ini memang bukan sosok suami idaman. Menalak cerai istri tanpa mencari jalan keluar terlebih dahulu adalah hal yang ceroboh.
Apalagi meminta rujuk untuk urusan pribadi adalah bukan sebuah alasan yang berasal dari hati. Belum lagi perangai Bagas yang sombong dan menyebalkan membuat Risa bahkan harus bersyukur telah berpisah dengan Bagas.
3. Asmara (Asmara Dua Diana)
Salah satu ujian terberat pernikahan adalah hadirnya orang ketiga. Itu juga yang ternyata tak bisa dilalui Asmara ketika jatuh cinta kembali pada perempuan lain padahal telah memiliki istri. Asmara jatuh cinta pada Diana hingga dia menghamilinya. Masalahnya istri sah Asmara yang juga bernama Diana pun tengah hamil.
Pantas jika Diana yang jadi istri sah Asmara meluapkan amarahnya. Penantian memiliki momongan harus dicederai karena kelakuan Asmara yang mengkhianatinya. Sifat suami seperti Asmara memang tak patut dicontoh.
4. Broto (Selesai)
Setali tiga uang dengan Asmara, karakter Broto dalam film Selesai adalah sosok suami yang sebaiknya tak pernah hadir dalam hidup kamu. Meski telah menikahi Ayu selama beberapa tahun, sifat mata keranjangnya Broto masih melekat.
Dia berselingkuh dengan Anya hingga hendak menikahinya. Selain itu sikap dia ke Ayu sebagai seorang suami juga jauh dari kata baik. Perceraian adalah satu-satunya jalan yang hendak Ayu tempuh demi meninggalkan suaminya yang toksik tersebut.
5.Aziz (Tenggelamnya Kapal van der Wijck)
Hayati adalah kembang desa , kecantikannya membuat Zainuddin terpikat. Sayang, Hayati terlebih dahulu dipinang oleh Aziz, seorang saudagar kaya raya yang akhirnya membuat hati Hayati membelot. Nyatanya meski tampan dan kaya raya Aziz bukanlah laki-laki yang baik untuk dijadikan suami.
Sikapnya yang kasar membuat Hayati berulang kali menerima kekerasan. Hidup Hayatipun dibayang-bayangi ketakutan karena hampir setiap hari Aziz pulang dengan amukan. Sosok Aziz jelas bukan lelaki yang patut dijadikan panutan sebagai seorang suami. Dari sosok Aziz kita dapat belajar jika tampan dan kaya raya saja tidak cukup untuk dijadikan kriteria seorang suami idaman.
6. Gion (Paranoia)
Perempuan mana yang bisa tahan jika tahu suaminya adalah seorang bandit kelas kakap? Dina dalam film Paranoia tentu memilih bercerai dengan Gion setelah tahu jika suaminya adalah seorang bandar narkoba dan punya serentet catatan kriminal.
Di luar itu, sikap Gion pada Dina di setiap harinya membuat Dina tertekan. Pukulan dan kata-kata kasar senantiasa diungkapkan Gion pada Dina. Ternyata benar kata orang dulu, dalam memilih pasangan kamu harus lihat bibit, bebet, dan bobotnya. Semua demi kelanggengan pernikahan.
7. Mustakim (Madu Murni)
Sudah selayaknya dalam rumah tangga istri dan suami dapat menghargai pendapat satu sama lain. Ketika hal itu tidak dilakukan, maka perpecahan yang terjadi. Hal itu yang akhirnya menimpa Murni ketika rumah tangganya dengan Mustakim berada dalam ambang kehancuran. Murni meminta Mustakim untuk tak lagi bekerja menjadi debt collector. Ternyata usul Murni justru membuat Mustakim mengkhianati istrinya.
Dia memilih nikah lagi dengan perempuan lain karena tak sejalan dengan Murni. Tapi kehidupan Mustakim dengan istri barunya ternyata tak lebih bahagia ketimbang dulu.
Sosok Mustakim memang bukan contoh lelaki yang pas dijadikan suami. Ketidakmauannya menerima pendapat Murni serta mudahnya dia mencintai perempuan lain jadi dua alasan utama kenapa karakter Mustakim bukan pilihan yang tepat untuk dijadikan suami.
***
Menjadi seorang suami memang tidak mudah, namun kehidupan yang dijalani para karakter suami tadi sepertinya bukan yang patut dicontoh. Selain tak menjaga harkat pernikahan, mereka ini tipikal orang yang mementingkan diri sendiri dari pada berkorban demi keharmonisan rumah tangganya.
Nah, itu dia beberapa karakter suami dalam film Indonesia yang semoga tak kamu jumpai di dunia nyata. Dari tujuh karakter di atas mana yang menurut kamu jadi sosok suami paling menyebalkan?