Info 
Dua dari tiga aktor cilik yang masuk nominasi Razzie Awards bahkan sampai memutuskan pensiun dini dari dunia akting!
Sebagian besar dari kamu pastinya enggak asing dengan Academy Awards atau yang lebih dikenal dengan nama Oscar, yang merupakan ajang penghargaan untuk film dan sineas terbaik. Kebalikan dari Oscar, Hollywood juga mengadakan ajang penghargaan untuk film dan sineas terburuk, yaitu Golden Raspberry Awards atau yang lebih dikenal sebagai Razzie Awards.
Berbeda dengan Oscar yang merupakan ajang penghargaan serius, Razzie Awards hadir sebagai lelucon dan sindiran bagi film-film jelek yang dirilis selama setahun. Namun seiring berjalannya waktu dan kondisi masyarakat yang semakin berubah, Razzie Awards dianggap kurang sensitif, apalagi mereka juga pernah mengeluarkan nominasi yang dianggap sebagai perundungan.
Nah, nominasi Razzie Awards apa saja yang menimbulkan kontroversi?
Nominasi Razzie Awards yang kontroversial
1. Ryan Kiera Armstrong – “Worst Actress” Razzie Awards 2023
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 22 Januari 2023, pihak Golden Raspberry Foundation mengumumkan daftar nominasi Razzie Awards 2023. Daftar nominasi tersebut langsung menimbulkan kontroversi karena mereka memasukkan aktris berusia 12 tahun, bernama Ryan Kiera Armstrong, ke dalam nominasi “Worst Actress” Razzie Awards 2023 karena penampilannya di Firestarter (2022).
Pihak Razzie dianggap terlalu kejam memasukkan anak di bawah umur ke nominasi terburuk. Bahkan, banyak yang menganggap bahwa pihak Razzie seperti mem-bully anak kecil. Setelah diprotes banyak pihak, Razzie akhirnya menghapus Armstrong dari nominasi “Worst Actress” 2023. Mereka juga membuat peratuan baru untuk tidak memasukkan aktor atau sineas berusia di bawah 18 tahun ke dalam nominasi mereka.
2. Jake Lloyd – “Worst Supporting Actor” Razzie Awards 2000
Ryan Kiera Armstrong bukan satu-satunya anak di bawah umur yang pernah masuk dalam nominasi Razzie Awards. 23 tahun lalu, Razzie memasukkan pemeran Anakin Skywalker di Star Wars: The Phantom Menace (1999), yaitu Jake Lloyd, ke dalam nominasi “Worst Supporting Actor” Razzie Awards 2000. Lloyd baru berusia 11 tahun ketika dimasukkan ke dalam nominasi Razzie Awards 2000.
Kenyataannya, The Phantom Menace memang mendapatkan penilaian negatif dari kritikus maupun penggemar ketika dirilis, bahkan menjadi film Star Wars yang mendapatkan skor terendah di Rotten Tomatoes, yaitu 51%. Penampilan Lloyd di film ini bahkan menjadi poin utama yang dikritik oleh kritikus dan penggemar.
Akibat banyaknya tekanan dan kritikan yang didapatkan setelah membintangi The Phantom Menace, Lloyd memutuskan berhenti dari dunia akting pada 2001, tepatnya saat dia masih berusia 12 tahun. Yang lebih menyedihkan lagi, Lloyd sampai di-bully di sekolahnya karena penampilannya di The Phantom Menace.
3. Macaulay Culkin – “Worst Actor” Razzie Awards 1995
Razzie Awards ternyata telah memasukkan anak di bawah umur ke dalam nominasinya bahkan sejak lama. Macaulay Culkin, yang dikenal karena penampilannya di seri film Home Alone, pernah mendapatkan nominasi Razzie Awards di saat dia masih berusia 15 tahun. Culkin masuk dalam nominasi “Worst Actor” Razzie Awards 1995 karena penampilannya di tiga film yang berbeda, yaitu Getting Even with Dad (1994), The Pagemaster (1994), dan Richie Rich (1994).
Setelah membintangi Richie Rich dan masuk dalam nominasi Razzie Awards 1995, Culkin memutuskan rehat dari dunia akting, padahal popularitasnya sebagai aktor cilik masih berada di puncak. Culkin akhirnya comeback lagi ke dunia akting pada usia 23 tahun, lewat film Party Monster (2003).
Di saat banyak orang dihebohkan dengan masuknya Ryan Kiera Armstrong ke dalam nominasi Razzie Awards 2023, Culkin pun ikut menyindir Razzie lewat akun Twitter-nya. Membalas salah satu tweet-nya Razzie Awards, Culkin berkata, “Saya kira jauh lebih mudah mengolok-olok anak-anak di 1995. Saya dengan lembut ingin memberi tahu mereka bahwa apa yang mereka lakukan saat saya masih berusia 14 tahun adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.”
4. “Worst Performance by Bruce Willis in a 2021 Movie” Razzie Awards 2022
Kamu yang ngaku penggemar film aksi pastinya enggak asing dengan Bruce Willis, apalagi aktor tersebut sangat eksis pada era 1990-an hingga 2000-an. Sejak 1987, pasti selalu ada film yang dibintangi Willis yang dirilis di setiap tahunnya. Bahkan di 2021 saja, Willis membintangi tujuh film sekaligus yang sejujurnya memiliki kualitas yang kurang.
Akibat kurangnya kualitas semua film Willis yang dirilis selama 2021, Razzie Awards 2022 membuat nominasi khusus yang ditujukan kepada Willis, yaitu “Worst Performance by Bruce Willis in a 2021 Movie”. Pada 26 Maret 2022, Razzie mengumumkan penampilan Willis di Cosmic Sin (2021) menjadi pemenang “Worst Performance by Bruce Willis in a 2021 Movie”. Lalu pada 30 Maret 2022, Willis mengumumkan pensiun dari dunia akting.
Keluarganya Willis mengumumkan pensiunnya sang aktor karena Willis mengidap penyakit afasia, yang merupakan gangguan komunikasi akibat adanya kerusakan pada otak. Setelah diserang banyak orang karena dianggap kurang sensitif, Razzie akhirnya meminta maaf kepada Willis dan memutuskan untuk menghapus nominasi “Worst Performance by Bruce Willis in a 2021 Movie”.
5. Shelley Duvall – “Worst Actress” Razzie Awards 1981
Sebagai informasi, Razzie Awards pertama kali diadakan pada 1981. Pada gelaran pertamanya, Razzie memasukkan Shelley Duvall ke dalam nominasi “Worst Actress” karena penampilannya di The Shining (1980). Duvall memang tidak memenangkan penghargaan tersebut, namun hal ini menambah tekanan bagi Duvall yang begitu menderita selama syuting The Shining.
Selama proses syuting The Shining, sutradara Stanley Kubrick bersikap cukup kejam kepada Duvall dengan memaksa sang aktris mengulang satu adegan hingga lebih dari 100 kali dalam keadaan tertekan. Duvall sampai menderita serangan kecemasan setelah syuting The Shining. Akibat terus dikritik banyak orang, Razzie pada 2022 akhirnya mencoret Duvall dari nominasi “Worst Actress” Razzie Awards 1981.
***
Itulah deretan nominasi Razzie Awards yang mengundang kontroversi. Menurut kamu, apakah Razzie Awards masih cukup relevan untuk tetap diadakan pada masa kini?
