Boros di CGI, 7 Film Indonesia Ini Malah Flop di Pasaran

Padahal bujet untuk CGI yang dikeluarkan film Indonesia lumayan besar


Demi sentuhan yang lebih meyakinkan, efek CGI diterapkan oleh banyak film. Harapannya adalah agar adegan animasi di dalam film bisa maksimal dan menimbulkan kesan yang megah.

Tentu biaya CGI enggak murah sebab tugasnya adalah mengubah banyak adegan dari sebuah film menjadi jauh terlihat lebih realistis. Di Indonesia, teknologi ini sudah mulai dipakai. Meski belum banyak film yang benar-benar menerapkannya.

Sayangnya enggak semua film dengan teknologi CGI di Indonesia berakhir manis dalam hal penjualan tiket. Ada beberapa film yang sudah mengeluarkan bujet banyak untuk CGI namun filmnya memble di pasaran. Beberapa film di bawah ini adalah sederet contohnya.

7 Film Indonesia boros di CGI tapi flop

1. Rafathar

Film Indonesia dengan budget CGI besar.
Film Indonesia dengan budget CGI besar. Via Istimewa.

Rafi Ahmad menelurkan sebuah film yang mengangkat anak sulungnya sebagai lakon utama. Film yang diproduksi oleh RNR Movies itu berjudul Rafathar dan berkisah tentang seorang anak kecil yang memiliki kekuatan super. Meski masih begitu kecil, namun ia berani menghadapi penjahat dan menggagalkan percobaan serangkaian tindak kejahatan.

Film ini tayang pada tahun 2017, untuk menunjang cerita, film ini dipenuhi dengan adegan-adegan yang menggunakan CGI. Penerapan CGI dalam film ini cukup bisa diapresiasi meski belum berhasil mendongkrak popularitasnya.

Selain itu Film Rafathar sendiri tercecer di boskop dan enggak bertahan lama. Film ini mendapatkan 400 ribu penonton. Ulasan negatif dari banyak orang jadi penyebab enggak terwujudnya target kedatangan penonton film ini ke bioskop.

2. Jagoan Instan

Film Indonesia yang menggunakan CGI.
Film Indonesia yang menggunakan CGI. Via Istimewa.

Memadukan unsur komedi dan superhero. Jagoan Instan tayang di bioskop pada tahun 2016 lalu. Menggaet komika Kemal Pahlevi sebagai pemeran utama, film ini mencoba menghibur penonton dengan beragam aksi lucu sang superhero. Demi menunjang filmnya supaya semakin terlihat realistis. CGI dipasang dalam beberapa adegan.

Meski demikian, film Jagoan Instan ternyata enggak terlalu jago di bioskop. Filmnya memble dengan raihan penonton yang enggak terlalu banyak. Diputar Alhasil hanya 113 ribu penonton yang menyaksikan CGI film ini di bioskop.

 3. Pahlawan Super Garuda

Teknologi CGI dalam film Indonesia.
Teknologi CGI dalam film Indonesia. Via Istimewa.

Masih belum beranjak dari film superhero. Tahun 2015 jauh sebelum Gundala dan Jagat Bumi Langit production mengemuka, film Pahlawan Super Garuda diperkenalkan. Film ini menampilkan sesosok superhero yang tangguh dengan tampilan mirip batman untuk melawan para penjahat. Film ini dibintangi oleh Rizal Idrus, Slamet Rahardjo dan Robby Sugara

Tentu saja film ini juga menggunakan CGI, sayangnya CGI film ini masih belum berhasil memuaskan, begitu juga dengan jumlah penonton yang datang ke bioskop, jumlahnya enggak banyak.

 4. Satria Dewa: Gatot Kaca

Film Indonesia superhero.
Film Indonesia superhero. Via Istimewa.

Satu lagi film superhero lokal yang menggunakan CGI tapi enggak terlalu berhasil mendulang banyak penonton. Satria Dewa: Gatot Kaca sebetulnya digadang jadi pembuka jagat Satria Dewa yang harusnya menjanjikan. Apalagi secara CGI film ini sudah menerapkannya dengan sangat baik dan rapih. Sayang, eksekusi ceritanya bikin enggak banyak orang penasaran.

Buktinya film pembuka Jagat Satria Dewa ini hanya mendapatkan jumlah penonton kurang dari 200 ribu. Cukup kecil bagi sebuah film superhero dengan biaya pembuatan besar dan jadi film pertama bagi sebuah waralaba. Meski begitu, film keduanya yang berjudul Arjuna akan tetap ditayangkan dalam waktu dekat. 

5. Foxtrot Six

Via Istimewa

Menggaet banyak nama besar seperti Rio Dewanto, Oka Antara, Arifin Putra sampai Chicco Jerikho enggak membuat film Foxtrot Six kebanjiran penonton. Padahal di luar dari castnya yang bisa dibilang papan atas, secara premis film ini juga terbilang segar. Berkisah tentang Indonesia di tahun 2030 dengan segala fantasi masa depan yang ditawarkan.

Action dari film ini juga tergolong oke, lengkap dengan CGI yang diterapkan. Dari situ saja kita mungkin sudah bisa menaksir film ini memiliki bujet produksi yang besar. Sayangnya, film ini enggak banyak yang nonton. Diperkirakan film Foxtrot Six hanya ditonton oleh 500 ribu orang. Angka ini tentu terlihat banyak, tapi kalau dilihat dari bujet produksinya, angka 500ribu orang penonton tentu enggak sebanding

 6. Eggnoid : Cinta & Portal Waktu

Film Indonesia dengan teknologi CGI.
Film Indonesia dengan teknologi CGI. Via Istimewa.

Dari sebuah webtoon yang begitu terkenal, kemudian diangkat menjadi sebuah film panjang. Eggnoid sebetulnya punya modal IP yang menjanjikan ditambah banyak pembaca yang seharusnya tertarik menyaksikan adaptasi filmnya. Sayangnya hal itu enggak terwujud. Film Eggnoid enggak terlalu banyak mendapatkan penonton ketika tayang di bioskop.

Film ini hanya mendapat penonton sekitar 50 ribu penonton saja. Padahal untuk menggarap film ini ada sejumlah bagian yang menggunakan proses CGI untuk menyempurnakan ceritanya. Sayang banget film dengan cerita unik dan dikemas secara menyenangkan ini ternyata enggak berhasil menggerakan hati calon penonton untuk beli tiketnya.

 7. Bangkit

Belum banyak film Indonesia yang mengangkat premis tentang bencana alam dan proses evakuasi para korban. Sajian drama itu tentu menarik untuk difilmkan dengan cerita yang tentu akan menegangkan. Bangkit adalah sebuah film yang mencoba peruntungan itu. Menghadirkan premis seorang tim sar yang berjibaku menolong korban dalam sebuah bencana.

Sayangnya film yang tayang tahun 2016 itu enggak terlalu menarik dimata penonton. Buktinya film ini hanya mendapatkan 121 ribu jumlah penonton saja. Paahal untuk menyiapkan film ini supaya terlihat realistis, proses pengeditan menggunakan CGI dipakai dengan begitu masif.

                                                                            *** 

Nah itu tadi sederet film Indonesia yang menggunakan efek CGI namun enggak terlalu berhasil dan bahkan mendapatkan jumlah penonton yang sedikit. Memang, CGI adalah elemen penting dari sebuah film, namun cerita yang berkesan selamanya bakal jauh lebih diterima, sama seperti enam film di atas yang pada akhirnya enggak mendapat jumlah penonton yang diinginkan meski sudah jorjoran memoles lewat CGI.

 

 

 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.