Marvel Studios terlihat semakin ambisius dalam mengembangkan Marvel Cinematic Universe (MCU). Selain merilis film MCU, Marvel Studios kini juga merilis berbagai serial yang memiliki koneksi cerita dengan film. Bahkan pada San Diego Comic Con (SDCC) 2022, Marvel Studios telah mengumumkan cukup banyak judul serial dan film MCU yang akan dirilis hingga tahun 2025.
Sayangnya, pengumuman MCU fase 5 dan 6 menjadi hal yang memusingkan bagi industri efek visual Hollywood. Marvel Studios dianggap bukanlah klien yang menarik seperti dulu, hingga menyebabkan banyak kelelahan terjadi bagi para pekerja efek visual. Belum lama ini, beberapa pekerja efek visual mengungkapkan berbagai faktor yang membuat kualitas efek visual MCU terlihat semakin menurun.
Sebagian dari kamu pastinya sadar bahwa kualitas efek visual MCU selama beberapa tahun belakangan terlihat kurang maksimal. Dilansir Gizmodo, beberapa pekerja efek visual mengungkapkan kualitas efek visual MCU semakin menurun karena terlalu banyak orang yang memberikan masukan; hingga menyebabkan terlalu banyak perubahan visi, melemahkan visi, memperkeruh arah kreatif, dan menyebabkan pecahnya jalur produksi.
Akibat terlalu banyak arahan dari orang-orang di Marvel, beberapa pekerja efek visual bercerita bahwa mereka harus mengerjakan satu hal secara berulang-ulang. Seorang seniman visual bernama Sam mengungkapkan bahwa dia harus membuat ulang logo pada sebuah kostum selama hampir setiap minggu.
Lalu, seniman efek visual bernama Conrad bercerita bahwa dia pernah mengerjakan sebuah adegan yang mana Marvel enggak tahu apa yang mereka inginkan, sehingga bagian efek visual harus membuat dua versi adegan tersebut. Seniman efek visual bernama Hector juga bercerita bahwa dia pernah merasakan bagaimana deretan adegan skala besar, yang dikerjakan selama tiga minggu, langsung dibatalkan begitu saja.
Apa pendapat kamu tentang kondisi industri efek visual yang mengerjakan serial dan film MCU? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!