– Timo Tjahjanto digaet jadi sutradara untuk remake film Train to Busan versi Hollywood.
– Daftar film thriller Jepang, Korea Selatan, dan Hong Kong di bawah ini cocok digarap Timo Tjahjanto.
Rasa bahagia publik Indonesia masih begitu tinggi melihat aksi Joe Taslim di trailer Mortal Kombat (2021) sebagai Sub Zero. Kabar yang tak kalah membahagiakan juga datang dari sutradara terkenal asal Tanah Air, Timo Tjahjanto.
Sutradara yang kerap menggarap film bareng Kimo Stamboel ini memang dikenal sebagai sutradara ‘sadis’ yang sering menggarap film-film bertema horor dan thriller macam Rumah Dara (2009), Headshot (2016), atau Sebelum Iblis Menjemput (2018). Nah, sutradara berusia 41 tahun ini baru saja digaet untuk membuat ulang film Train to Busan yang nantinya akan dipasarkan di Hollywood.
Bicara soal film thriller di Asia seperti Train to Busan, berikut ini ada beberapa film Asia yang tampaknya juga cocok dibuat ulang oleh Timo Tjahjanto.
1. Audition (1999)
Ada film Audition karya sutradara masyhur asal negeri Matahari Terbit, Takashi Miike. Film ini punya kengerian yang benar-benar bisa bikin penonton tak nyaman duduk. Potongan tubuh, darah dan adegan-adegan sadis ditampilkan dalam sebuah cerita yang punya premis meyakinkan.
Bahkan, Quentin Tarantino saja secara terbuka memfavoritkan film ini. Semoga saja, ada kesempatan sutradara Indonesia untuk membuat ulang versi lain dari karya Takashi Miike ini. Timo Tjahjanto mungkin akan jadi nama yang cocok untuk menggarap film ini.
2. Battle Royale (2000)
Siapa yang bisa membayangkan ketika sebuah peraturan sekolah dibuat justru untuk saling bunuh satu sama lain. Cerita itulah yang disajikan oleh film Jepang, Battle Royale. Ketika para siswa dikumpulkan di sebuah pulau dan diminta untuk saling bunuh demi bertahan hidup.
Tentunya, dibutuhkan adegan bunuh-bunuhan yang banyak, sehingga penonton tidak bosan dengan cara membunuh yang itu-itu saja. Barangkali, Timo Tjahjanto mudah menyiapkan skenario adegan pembunuhan yang bisa divisualisasikan jika dia juga ditunjuk untuk membuat ulang film Battle Royale ini.
3. A Bittersweet Life (2005)
Ketika seorang mafia tak hanya berperang dengan musuh, tapi juga berperang dengan pikirannya sendiri. Antara mengikuti nurani atau tugas yang telah diberikan padanya. Film A Bittersweet Life ini juga tak kalah memberikan adegan-adegan menegangkan dan sadis.
Film asal Korea Selatan ini bicara soal kehidupan mafia yang terketuk nuraninya. Mungkin, kita juga bakal teringat sama film Night Comes for Us (2018) karya Timo Tjahjanto yang rilis di Netflix beberapa tahun lalu. Di film itu, Ito seorang anggota gangster sempat terketuk hatinya atas pekerjaan yang dilakukan sekarang. Jadi, mungkin fondasi cerita A Bittersweet Life sudah bisa dikuasai Timo Tjahjanto.
4. The Chaser (2008)
Ketika seorang mucikari heran karena pelacur yang bekerja padanya hilang satu demi satu. sempat dikira mereka hilang karena jadi korban penjualan manusia. Namun yang terjadi lebih nahas dari itu. Dia harus mengungkapkan sebuah kasus pembunuhan berantai yang begitu keji.
Dengan kesuksesan Timo Tjahjanto menggarap Headshot beberapa tahun lalu, agaknya film asal Korea Selatan ini juga bisa diselesaikan dengan baik jika mandat membuat ulang film ini juga diberikan padanya.
5. Cold Fish (2010)
Bagi kamu yang udah nonton film Jepang ini, pasti tahu banget betapa suramnya film Cold Fish. Karya sutradara Sion Sono ini bercerita tentang seorang pemilik toko ikan kecil bernama Nobuyuki dengan keluarga yang tidak harmonis.
Namun, dalam sebuah pertemuan dengan pemilik toko ikan yang lebih besar, hidup si Nobuyuki berubah. Ada banyak adegan ngeri penuh darah yang dipertontonkan dengan sadis. Namun, cerita dalam film ini tetap tersampaikan dengan baik.
Timo Tjahjanto barangkali juga bisa menggarap ulang film Cold Fish. Adegan pertumpahan darah dan potongan tubuh manusia barangkali sudah biasa dia lakukan di film-film yang pernah digarap.
6. I Saw the Devil (2010)
Bagaimana caranya memaafkan seorang pembunuh yang baru saja merenggut nyawa tunangan yang sebentar lagi akan kamu nikahi? Jika jawabmu adalah membalas dendam. Hal itu juga yang tercetus oleh sutradara Korea Selatan, Kim Jee-woon, ketika si protagonis utama mengetahui jika tunangannya dibunuh.
Balas dendam dengan keji pun dia lakukan dalam film I Saw the Devil. Bicara soal pembunuhan keji, beberapa film Timo Tjahjanto sudah menampilkan hal itu. Salah satu yang paling membekas adalah film Killers (2014).
7. Dream Home (2010)
Film asal Hong Kong ini bercerita tentang seorang wanita psikopat yang ingin banget punya rumah di salah satu apartemen. Namun karena harganya tinggi, dia enggak mampu untuk membelinya. Ketika tabungannya tak cukup untuk membeli apartemen itu, dia pun memutuskan untuk membuat harga apartemen itu turun.
Caranya? Dengan membunuh orang-orang di apartemen itu, sehingga citra apartemen tersebut buruk dan harganya akan turun. Buat kamu yang suka banget sama premisnya, tapi kurang sreg karena eksekusinya kurang greget, semoga ada waktu untuk Timo Tjahjanto dipilih me-remake film tersebut supaya lebih keji.
***
Semoga, Timo Tjahjanto bukan orang Indonesia terakhir yang membanggakan jagat film Indonesia dengan dipilih sebagai sutradara yang akan menggarap film remake Train to Busan. Mudah-mudahan, keterlibatannya jadi jalan pembuka banyak sutradara dan aktor Indonesia untuk berkiprah di perfilman internasional.
Jadi, kamu termasuk yang ikut girang ketika Timo diumumkan akan garap Train to Busan, ‘kah? Dari film thriller Asia di atas, mana yang menurutmu paling cocok di-remake Timo Tjahjanto?