Film Minari ini seharusnya bisa bikin pelaku rasial bungkam karena ada beberapa adegan yang bisa menjawab Asian Hate di Amerika.
Isu Asian Hate yang lagi memuncak di Amerika memang bikin banyak orang bereaksi untuk menentang. Bagaimana enggak, perlakuan rasisme yang begitu parah membuat beberapa korban berjatuhan bahkan sampai ada yang meninggal dunia. Ada banyak cara menolak aksi Asian Hate. Lewat film misalnya, kita bisa menyuarakan bahwa orang-orang Asia tidak seburuk yang pelaku rasisme bayangkan.
Salah satunya bisa kita lihat dalam film Minari (2020). Ada beberapa adegan yang seharusnya bikin para pelaku Asian Hate sadar. Menariknya, isu tersebut ditampilkan dalam citra film karya A24 yang begitu memukau, dengan jalan cerita sederhana, dan begitu bermakna.
Berikut ini beberapa perilaku orang Asia dalam film Minari yang cukup untuk menjawab kebencian pelaku rasisme anti-Asia di Amerika.
1. Orang Asia terbiasa hidup mandiri
Jika dirasa orang Asia tak bisa hidup sendiri dan sekedar numpang hidup di Amerika hingga jadi beban Negeri Paman Sam itu, film ini justru mempertontonkan sebaliknya. Kegigihan Jacob Yi (Steven Yeun) untuk berdikari dengan kebun sayurannya menjawab opini dari para pelaku rasisme.
Bukan hanya itu, Jacob Yi juga sendirian memasarkan produknya meski nasib baik belum menjumpai dia. Apa yang dilakukan Jacob adalah apa yang dilakukan kebanyakan orang Asia ketika merantau. American Dream yang dibangun memang harus diperjuangkan sendiri.
2. Orang Asia bisa berbaur dengan lingkungan barunya
Orang Asia memang suka bergaul. Mereka terbuka dengan lingkungan di mana mereka tinggal. Maka dari itu, pada banyak tempat, keramahan orang Asia bikin banyak negara terbuka dan menerima. Hal itu tercermin pula dalam film Minari ketika Jacob dan keluarganya hadir dalam gereja milik orang Amerika.
Meski canggung, mereka tetap mau berbaur, mengenalkan diri dan mencoba bertetangga dengan baik. Jadi kalau anggapan para pelaku rasisme orang Asia itu berkelompok dan menguasai, maka film Minari menunjukan fakta sebaliknya.
3. Orang Asia juga terbiasa hidup bersih
Kasus Asian Hate ini muncul dengan begitu hebat setelah pandemi mencuat. Banyak anggapan jika orang Asia jorok hingga menyebabkan virus yang akhirnya merepotkan satu dunia. Masalahnya, pikiran tersebut adalah stereotip dari orang-orang yang memang tak ingin melihat sisi lain dari orang Asia.
Film Minari menunjukan betapa orang Asia memiliki tipikal merawat diri. Mereka begitu peduli dengan kehidupan yang bersih. Rumah atau mobil yang sederhana pun terlihat kinclong. Jacob Yi bahkan rela keliling lapangan untuk mencari sumber air bersih serta memulai hidup dengan berkebun di Amerika.
4. Orang Asia turut merawat alam Amerika
Keluarga Jacob Yi memang tinggal di dekat hutan, tapi mereka tak sekalipun merusak lingkungan. Sebaliknya, mereka membuat ekosistem yang sehat dengan berkebun dan menanam tanaman di pinggir sungai.
Contohnya ketika si nenek datang jauh-jauh dari Korea, dia begitu semangat menanam sayuran Minari atau selada air di pinggir sungai. Hewan-hewan yang mereka lihat di hutan pun tak mereka bunuh. Jadi, kalau ada anggapan kedatangan orang Asia merusak lingkungan Amerika, film Minari ini menggambarkan sebaliknya.
5. Tata krama adalah falsafah hidup orang Asia
Bagi orang Asia khususnya Asia timur dan Asia Tenggara, tata krama adalah falsafah yang terus dijunjung di manapun mereka berada. Orang Jepang dan Korea sudah terbiasa dengan sikap itu. Pun begitu dengan orang Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.
Di film Minari ini juga di perlihatkan betapa sekesal apa pun Jacob terhadap Paul, dia tetap mempekerjakannya dan menjadikannya teman. Lalu, ketika hasil kebun Jacob Yi hendak dibeli oleh seorang pemodal pun, Jacob tak lupa menundukkan kepala dan mengucapkan terima kasih. Dari sana kita bisa melihat bahwa orang Asia memang terbiasa dengan tata krama.
***
Sudah sepatutnya kita menolak segala bentuk rasisme. Film Minari sudah menggambarkanya secara apik. Selain film Minari, film apalagi yang menurutmu mencerminkan kebiasaan hidup orang Asia?