*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Soul yang mungkin mengganggu buat kalian yang belum nonton.
Sudah digembar gemborkan sejak akhir 2019, film Soul akhirnya dapat disaksikan oleh para penggemar animasi Pixar sejak 25 Desember 2020. Meski hanya tayang di Disney+ Hotstar, setidaknya film ini sekali lagi membuat banyak orang terkagum dengan imajinasi dan visual yang diciptakan Pixar. Kalian bisa baca review-nya di sini.
Selain itu, jalan cerita film ini juga sarat akan makna yang sangat dalam soal makna dan tujuan hidup. Terlebih film garapan sutradara Pete Docter tersebut cukup menyentuh sisi minoritas masyarakat Amerika yang mungkin jarang ditampilkan dalam film animasi.
Inilah representasi minoritas di Amerika Serikat yang ditampilkan dalam beberapa adegan di film Soul.
1. Kulit Hitam sebagai Pemeran Utama
Salah satu yang membuat film Soul ini begitu spesial adalah karakter utama, Joe Gardner, musisi kulit hitam. Sudah sekian lama industri animasi dibuat, tapi barangkali jarang ada karakter kulit hitam ditempatkan sebagai pusat cerita yang notabenenya menjadi pemeran utama.
Joe Gardner adalah seorang guru musik yang masih memiliki mimpi tampil menjadi seorang musisi jazz. Mimpinya sudah semakin dekat, tapi apa boleh buat, takdir membawanya meninggal dunia mendadak dan membuatnya kembali mempertanyakan makna hidupnya saat di dunia akhirat.
2. Pengisi Suaranya Juga Seorang Selebritas Kulit Hitam
Sosok Joe Gardner ini diisi suaranya oleh Jamie Foxx yang tentu sudah kita kenal sebagai seorang aktor dan penyanyi yang hebat. Joe Gardner dan Jamie Foxx memiliki banyak kesamaan. Salah satunya adalah, keduanya sama sama berbakat di dunia seni.
Jamie Foxx yang orang kulit hitam juga berhasil membawakan karakter Joe Gardner dengan sangat baik. Pesan dalam dialog-dialognya juga berhasil tersampaikan. Sebelumnya, Jamie Foxx juga pernah mengisi suara Nico, burung kenari kuning yang suka Samba dalam film Rio (2011).
3. Musik Jazz Kontribusi dari Kulit Hitam
Film Soul nyatanya sudah dipikirkan sejak 23 tahun silam. Risetnya juga tidak sebentar, bahkan penggarapannya butuh waktu empat tahun.
Salah satu riset yang memakan waktu lama adalah saat adegan cukur rambut. Adegan itu terilhami dari serial dokumenter Inside Pixar (2020). Penulis skenarionya, Kemp Powers, sengaja memasukan adegan cukur rambut untuk menampilkan barbershop yang jadi ruang terbuka bagi orang-orang kulit hitam berkumpul.
Selain itu, musik jazz yang jadi passion dari Joe Gardner ini memang identik dengan orang-orang kulit hitam di Amerika. Bahkan ada dialog, “Musik jazz Itu salah satu kontribusi kami untuk budaya Amerika”, ucap ayah Joe ketika pertama kali mengenalkan pertunjukan jazz pada anaknya.
4. Satir Seorang Pustakawan
Menjadi seorang pustakawan mungkin bukan jadi pekerjaan yang diidam-idamkan oleh banyak orang. Setidaknya, lebih banyak orang yang bercita-cita menjadi dokter, insinyur, atau ekonom.
Nah, dalam film ini, ada satu adegan ketika Joe membantu sosok bernama 22 untuk menemukan semangat hidupnya. Joe membawa 22 ke sebuah perpustakaan. Joe berkata, “bagaimana dengan pustakawan? Mereka keren!”
Namun, 22 malah berseloroh, “Siapa yang tidak suka bekerja pada pekerjaan tanpa pamrih, kamu selalu dalam bahaya kehilangan karena pemotongan anggaran”. Tentu, hal ini jadi penyambung suara bagi para pustakawan di luar sana yang honornya kerap dipotong, karena harus mengganti kehilangan buku.
5. Sosok Berjilbab
Barangkali baru kali ini kita juga bisa melihat ada sosok berjilbab yang muncul dalam sebuah film animasi Hollywood. Sosok itu memang hanya figuran yang lewat depan kamera, tapi cukup mudah dikenali oleh para penonton.
Sosok tersebut terlihat di tengah kerumunan warga New York ketika Joe dan 22 keluar dari rumah sakit setelah tubuh mereka tertukar. Kemunculan sosok tersebut bisa jadi representasi dari para muslim di Amerika Serikat yang kini mulai dilihat sebagai bagian dari publik Amerika.
***
Film Soul sudah bisa disaksikan di Disney+ Hotstar. Buat kamu yang sudah nonton, apa pesan moral paling berkesan yang bisa kamu dapatkan dalam film ini?