*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film American Murder the Family Next Door yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Ada begitu banyak unggahan keluarga bahagia di media sosial yang bikin kagum sekaligus iri. Suami dan istri yang akur, anak-anak yang sehat, dan materi yang berkecukupan.
Namun, media sosial hanya memperlihatkan hal-hal yang pengen diunggah sama pengguna. Ia seperti gunung es yang hanya memperlihatkan puncak yang indah, putih, dan halus. Di bagian dalamnya, kalian enggak tahu apa saja yang ada.
Itulah pesan yang sepertinya mau disampaikan oleh dokumenter fenomenal American Murder: The Family Next Door. Dirilis pada tanggal 30 September 2020 di Netflix, film ini membuka luka lama dan menjadi pengingat keras bagi banyak orang untuk selalu berhati-hati pada siapa pun, terutama jika kalian mau menjalin hubungan serius dengannya.
Langsung saja simak review film American Murder oleh KINCIR di bawah ini!
Potret Keluarga Idaman Banyak Orang
Salah satu hal yang memperparah quarter life crisis adalah melihat unggahan temen-temen yang udah berkeluarga. Akibat adanya fitur story di berbagai media sosial, pamer menjadi hal yang lebih mudah. Kita pun jadi merasa malang karena membandingkan kehidupan yang seolah enggak ada progresnya dengan teman-teman yang kerap membagikan momen-momen baru bareng keluarga.
Shanann Watts adalah wanita yang rajin mengunggah rekaman kenangan keluarganya di media sosial (terutama Facebook). Ada banyak momen yang dibagikan di sana, mulai dari momen pernikahan, momen bersama sang suami, sampai tumbuh kembang anak-anaknya.
Christopher Watts, sang suami, terlihat seperti seorang pria yang begitu bertanggung jawab dan family man. Shanann bekerja sebagai agen MLM yang aktif berjualan produk dan Christopher bekerja di sebuah perusahaan minyak.
Itulah pembuka dari dokumenter terkait kasus tahun 2018 ini. Setiap momen kehidupan Shanann dibagikan dengan templat Facebook. Sempurna, itulah alasan kenapa keluarganya disebut sebagai American's idyllic family.
Namun, adegan langsung beraura tegang ketika mengisahkan hilangnya Shanann dan anak-anaknya. Teman dekat Shanann bingung, tetangga-tetangganya menyebarkan flyer, begitu pula sang suami yang ada di rumah. Ia terus mencari Shanann dan menghubunginya.
Perlahan, kehidupan Shanann pun mulai terbongkar. Pernikahan Shanann enggak bahagia-bahagia amat. Dia enggak disukai sama ibu mertua dan ipar-iparnya karena dianggap mengambil Christopher dari mereka dan karena dia dianggap kurang punya tata krama. Dia menanggapi hal itu dengan enggak mengundang sang ibu mertua ke ulang tahun anaknya.
Selain itu, terbuka pula dinamika hubungan Shanann dan Christopher. Mereka kerap bertengkar. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari masalah keluarga, prinsip, sampai dengan kegagalan komunikasi.
Shanann bahkan pernah pulang kampung dan membawa anak-anaknya, karena bertengkar dengan sang suami dan merasa suaminya menjadi dingin kepadanya. Selain mencurigai keberadaan wanita idaman lain, Shanann menyalahkan orang tua Christopher sebagai penyebab kenapa suaminya enggan ‘menyentuhnya’.
Kisah-kisah itu dirangkai dalam footage, video di linimasa Facebook, dan ketikan pesan-pesan Shanann kepada Christopher atau teman-teman dekatnya. Buat kalian yang sudah menikah, mungkin bakal memahami kondisi kayak gini. Kebanyakan perempuan yang sudah menikah akan mencurahkan kekesalan untuk suami kepada teman terdekat dan sampai sini, kisah Christopher-Shanann masih kelihatan wajar.
Kita pun jadi menebak: apakah Shanann adalah cewek manja dan lebay yang kabur cuma karena suaminya “dingin”? Atau, ada hal lain yang janggal dan lebih mengerikan?
Suami yang ‘Kerasukan’
Kecurigaan Shanann terkait sang suami bener adanya. Sang suami rupanya berselingkuh dengan rekan kerjanya dan meminta perceraian. Shanann yang emosi berat mengancam bahwa Christopher enggak akan pernah melihat anak-anaknya lagi. Diliputi emosi, Christopher langsung mencekik Shanann yang sedang hamil hingga meninggal dunia.
Kedua anak mereka menjadi saksi terkait apa yang dilakukan oleh Christopher. Mereka pun berkata bahwa mommy harus dibawa ke rumah sakit. Alih-alih menuruti apa yang dikatakan sang anak, Christopher membawa kedua anaknya –yang berusia tiga dan empat tahun–, menaiki mobil. Di mobil tersebut, dia membekap sang anak pertama hingga tewas, menyisakan sang adik yang memohon-mohon agar enggak disakiti, kemudian membunuh anak keduanya.
Di sini, kita bakal dibikin geram sama apa yang dilakukan sama Christopher. Pasalnya, awal mula masalah adalah dari perselingkuhannya dan ketiga orang tersebut enggak pantas untuk meninggal dunia secepat itu dan dalam kondisi yang tragis.
Yang Menarik dari Film American Murder: The Family Next Door
Kendati sudah tau bagaimana ending-nya, dokumenter ini tetap menarik banget buat ditonton. Kita diajak untuk menyelami kehidupan rumah tangga Watts yang manusiawi banget dengan pendekatan teknologi (berupa template postingan Facebook, FaceTime, dan pesan singkat). Bener-bener gambaran keluarga kecil modern, ‘kan?
Gambaran keluarga itu bergantian ditayangkan dengan rekaman investigasi kepolisian kepada Christopher dan wawancara teman-teman dekat Shanann. Proses investigasi berjalan alot karena Christopher pandai bersandiwara.
Ketika dia mengaku bahwa ketiga orang terkasihnya sudah meninggal, dia tetap kesulitan memberi tahu polisi terkait di mana mayat Shanann dan kedua anak mereka berada. Dia juga sempat berkilah kalau Shanann-lah yang membunuh kedua anak mereka, kemudian barulah dia membunuh Shanann karenanya. Pengakuan ini bahkan sempat dipercaya sama media dan banyak orang, hingga membuat keluarga Shanann dirundung lewat media sosial.
Melihat apa yang terjadi sama Shanann bikin kita nangis dan rasanya parno sama pernikahan. Tiga hari sebelum dibunuh, Shanann sempat mengungkapkan cinta dan terima kasih kepada Christopher karena diperbolehkan untuk memeluk. Dia juga mengungkapkan banyak harapan besar di masa depan.
Jadi, meskipun di dalam dokumenter ini kalian diajak menyelami tingkah laku dan juga perasaan Christopher, sulit buat berempati sama dia. Terlebih, masalah awalnya memang dari Christopher, dan enggak ada excuse buat pembunuh anak-anak yang enggak bersalah dan istri yang marah karena tahu kalau suaminya selingkuh.
Sampai sekarang pun, enggak ada yang bisa menemukan alasan kenapa Christopher melakukan pembunuhan. Banyak yang mengira bahwa hal tersebut terjadi karena Christopher udah bosan sama pernikahan delapan tahunnya dan hanya menginginkan hidup baru. Namun, dugaan itu kembali terasa mentah karena kalau Christopher cuma mau hidup yang baru, dia enggak perlu repot-repot membunuh.
Jika kalian mau mencari tontonan yang memanjakan mata seperti Our Planet atau Street Food, ini bukan sajian buat kalian. Pasalnya, dokumenter ini kebanyakan dibangun oleh gambar-gambar rekaman CCTV dan ponsel, gambarnya banyak yang blur dan enggak jernih.
Namun, kalau kalian doyan sama dokumenter kriminal semacam Homicide Hunter, dokumenter ini akan memanjakan kalian. Alurnya menarik, karena dibuka dengan unggahan Shanann. Animasi-animasi interaksi media sosial pun relate banget sama kehidupan kita.
Film American Murder: The Family Next Door adalah film dokumenter yang cukup penting dan layak ditonton. Sekilas dia memang cuma dokumenter kriminal biasa, tetapi ketika kalian menontonnya, kalian akan merasa tersentil sama banyak hal zaman now. Mulai dari impian pernikahan ideal sampai hobi buat mengunggah segala momen di media sosial, semuanya layak buat direnungi.
Ini dokumenter yang bisa jadi pedang bermata dua: bikin para lajang lebih berhati-hati saat memilih pasangan, tetapi juga bikin para pasangan muda parno sendiri.
***
Buat kalian yang sudah nonton Film American Murder: The Family Next Door bagaimana pendapat kalian? Bagikan di kolom bawah, ya!