– Drama Korea di bawah ini hadirkan polemik rumah tangga.
– Drakor di bawah ini minim adegan romansa yang indah.
Drama Korea mungkin identik sama kisah percintaan yang penuh bumbu-bumbu manis. Kebanyakan tentu berakhir happy ending dengan pernikahan. Namun, pernikahan sebenarnya adalah awal dari kisah cinta pasangan yang akhirnya saling menjalin komitmen kuat. Setelah menikah, belum tentu kehidupan percintaan bakal lancar-lancar aja kayak waktu pacaran.
Makanya, kali ini KINCIR bakal kasih rekomendasi drakor yang bakal membuka pandangan kalian soal kehidupan pernikahan. Bukan menakut-nakuti. Setidaknya kalian siap dengan realita yang mungkin bisa terjadi. Langsung aja simak di bawah ini!
1. Anak Adalah Korban yang Paling Menderita: A World of Married Couple
Drakor yang satu ini memang belum lama jadi serial paling hit, baik di negara asalnya, Korea Selatan, maupun di Tanah Air. Namun, bukan karena kisah romantisnya, melainkan karena kisah tentang kehidupan pernikahan pasangan Ji Sun-woo dan Lee Tae-oh yang hancur karena perselingkuhan.
Berawal dari sehelai rambut, Sun-woo mencurigai Tae-oh berselingkuh. Sun Woo berusaha menemukan bukti-bukti yang memperkuat kecurigaannya. Meski telah menemukan bukti-bukti soal perselingkuhannya, Tae-oh sama sekali enggak mengaku. Akhirnya Sun-woo membawa Tae-oh ke keluarga cewek yang jadi selingkuhan suaminya itu dan menyatakan bahwa suaminya menghamili putri keluarga tersebut.
Usai membongkar perselingkuhan, keduanya saling menyalahkan dan malah jadi berebut hak asuh anak mereka. Konflik keduanya semakin memanas hingga akhirnya keduanya bercerai.
Pernikahan yang hancur tentu menyakitkan kedua belah pihak. Namun, yang sering dilupakan adalah bahwa anak adalah korban yang paling menderita dari sebuah perceraian. Memang, sih, kalau hubungan udah toxic, jalan terbaik adalah mengakhirinya kayak yang dilakukan oleh Sun-woo. Menjalani hubungan yang udah toxic dan berharap pasangan toxic itu berubah adalah pembohongan terbesar kepada diri sendiri.
Akan tetapi, ego Sun-woo dan Tae-oh yang berebut hak asuh membuat Joon-young, anak semata wayangnya, jadi berada di posisi enggak nyaman dan pada akhirnya memengaruhi mentalnya.
Dia jadi anak pemurung, pemarah, bahkan sampai jadi kleptomania. Jadi, meski berat, perceraian bisa jadi pilihan terbaik karena pada akhirnya Sun-woo bahagia dengan hidupnya. Namun, tetap ada konsekuensi dari setiap keputusan. Dalam A World of Married Couple, konsekuensi itu adalah mental Joon-young.
2. Yang Sudah Retak Enggak Bisa Kembali Seperti Semula: VIP
VIP juga mengangkat kisah kehidupan pernikahan yang kandas akibat selingkuh. Na Jeong-seon awalnya mendapat SMS dari nomor tidak kenal yang berisi tentang perselingkuhan suaminya, Park Seong-joon, dengan cewek lain di divisi tempat keduanya bekerja. Dikira iseng, ternyata SMS tersebut bukan hoax.
Parahnya lagi, saat ditanyai, Seong-joon mengaku, dan kayak enggak ada perasaan bersalah. Saat ditanya siapa selingkuhannya, Seong-joon enggak mau ngasih tahu dan malah minta kesempatan kedua. Duh, kalau ada kesempatan kedua, nanti bisa-bisa ada kesempatan ketiga, keempat, dan seterusnya, nih!
Tayang pada 2019, drakor ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah hal utama dalam sebuah pernikahan. Jangan ada yang disembunyikan dan kalau ada yang mengganjal, ya, langsung tanya dan bicarakan. Kedengarannya memang gampang dilakukan, tapi praktiknya enggak.
Sebenarnya komunikasi Seong-joon dan Jeong-seon mulai renggang saat keduanya bersedih karena kehilangan anak mereka. Kehilangan anak membuat Jeong-seon mengurung diri dan tenggelam dalam kesedihannya tanpa menghiraukan Seong-joon. Sementara itu, Seong-joon sedih namun enggak bisa terlalu larut dalam kesedihan karena tetap harus tegar demi Jeong-seon. Namun, tetap aja hal ini enggak membenarkan perselingkuhan, ya. Apa pun alasannya, perselingkuhan tetap aja menodai komitmen yang udah susah payah dibangun melalui pernikahan.
Makanya, di akhir kisahnya, diperlihatkan bahwa keduanya tetap berpisah. Dan ini jadi akhir yang realistis karena apa yang sudah retak, dalam hal ini pernikahan, enggak bisa kembali lagi seperti semula.
3. Memilih Pasangan yang Satu Sinyal Itu Penting: Matrimonial Chaos
Drama Korea yang tayang pada 2018 ini merupakan adaptasi dari dorama Jepang berjudul Saikou no Rikon yang tayang pada 2013. Kayak judulnya, drama Korea ini menggambarkan kehidupan pernikahan yang berantakan.
Ada dua pasangan dalam drama ini, yaitu Jo Seok-moo dan Kang Hwee-roo serta Jin Yoo-young dan Lee Jang-hyun. Pernikahan Seok-moo dan Hwee-roo selalu penuh dengan keributan yang diakibatkan karena kepribadian keduanya yang bertolak belakang banget. Di mata Hwee-roo, Seok-moo selalu mengeluh, sementara di mata Seok-moo, Hwee-Roo cenderung abai bahkan serampangan.
Akan tetapi, hal yang mengganjal ini malah cuma dipendam sendiri dan enggak pernah diungkapkan. Makanya, mereka malah sering ribut. Belum lagi, saat Seok-moo bertemu cinta pertamanya, Jin Yoo-young, dia jadi membandingkan istrinya dengan Yoo-young. Akhirnya, karena terlalu lama dipendam, semuanya meledak saat itu juga.
Sebenarnya, kalau keduanya saling terbuka pada awal-awal pernikahan, sebetulnya keributan-keributan kecil bisa aja dihindari dan enggak menumpuk sampai jadi keributan besar yang berujung perceraian. Yah, biarpun katanya kalau udah nikah pasti kekurangan pasangan apa pun itu bakal diterima, kalau numpuk dan bikin muak, lama-lama bakal meledak, juga, kan?
Di sisi lain, ada pasangan kedua, Jin Yoo-young dan Lee Jang-hyun, yang punya konflik berbeda. Meski baru menikah, Yoo-young mendapati suaminya selingkuh. Namun, bukannya mengonfrontasi Jang-hyun, Yoo-young malah memilih diam. Jang-hyun yang enggak diprotes akhirnya malah meneruskan kebiasaannya berselingkuh. Untungnya, Yoo-young sadar dirinya bodoh karena membiarkan dirinya terus-terusan disakiti.
Akhirnya, dia memutuskan buat bercerai aja meski Jang Hyun mengaku tobat dan berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Yoo-young. Namun, apa yang bisa diharapkan dari pasangan yang enggak menghargai kita? Jadi, keputusan Yoo-young udah tepat, sih. Dia cuma menunda aja mengambil keputusan tepatnya karena harus menunggu buat disakiti berkali-kali dulu.
Memang, sebagai pasangan baru, buat keluar dari hubungan yang toxic itu sulit, sih. Namun, begitu dapat momennya, yakinlah bahwa mengakhiri hubungan bisa jadi lebih pilihan terbaik daripada bertahan.
4. Enggak Ada Pernikahan Sempurna: Familiar Wife
Tayang pada 2018, Familiar Wife mengisahkan hubungan suami istri Cha Joo-hyuk dan Seo Woo-jin yang enggak harmonis. Joo-hyuk lelah dengan kehidupan pernikahannya bersama dengan Woo-jin yang temperamental (padahal dulunya dia gadis yang ceria). Bahkan, Joo-hyuk sudah memikirkan perceraian. Namun, sebelum itu terjadi, Joo-hyuk mendapat kesempatan kembali ke masa lalu.
Kesempatan itu jelas digunakan oleh Joo-hyuk sebaik-baiknya. Dia memutuskan buat enggak menikah dengan istrinya, Woo-jin, di masa depan. Hal itu terealisasi dan dia merasa bahwa kehidupan pernikahannya setelah kembali ke masa lalu sudah sempurna. Namun, lama kelamaan dia sadar bahwa pernikahannya kini juga enggak sempurna.
Nah, di sinilah dia sadar bahwa di kehidupan pernikahan sebelumnya, Joo-hyuk melihat hubungannya dengan Woo-jin dari sudut pandangnya aja. Ketika ditelisik lagi, sikap Woo-jin yang temperamental juga disebabkan oleh dirinya juga.
Bagaimana pun, Woo-jin jadi sibuk banget karena harus mengurus dua orang anak, suami, rumah, dan juga mencari nafkah untuk membantu kehidupan sehari-hari. Semua dilakukan dengan Joo-hyuk yang kelihatan enggak mau berkontribusi.
Kalau ngomongin peran dalam kehidupan berumah tangga, kedengarannya memang wajar kalau suami bekerja dan istri mengurus rumah. Namun, pernikahan itu misterius kayak takdir. Bisa aja nanti istri yang bekerja, suami yang mengurus rumah. Bisa juga dua-duanya bekerja dan malah kewalahan setelah punya anak. Bisa juga yang bekerja suaminya dan istrinya, tapi istrinya berhenti kerja setelah punya anak kayak si Kim Ji-young. Apa pun kehidupan pernikahan yang bakal kalian jalani nanti, enggak bakal ada yang sempurna.
Yang bikin pernikahan kalian terasa sempurna, ya, kalian sendiri yang menghargai dan memahami pasangan kalian. Kayak yang belakangan disadari sama Joo-hyuk di drama Korea ini.
5. Harta dan Kekuasaan Enggak Bisa Membeli Kebahagiaan: Princess Hours (Goong)
Pernikahan seseorang kadang juga dilatarbelakangi oleh perjodohan. Namun, kalau dijodohkannya sama pangeran, mimpi kali, ya? Itu terjadi dalam drama Korea legendaris Princess Hours, atau dalam bahasa Koreanya adalah Goong. Mengisahkan perjodohan antara Putra Mahkota Korea Selatan, Lee Shin, dengan gadis biasa bernama Shin Chaekyung, drama Korea ini memang kelihatannya cuma menyajikan kisah “cinderella story” banget alias gadis miskin yang menikah sama pangeran terus hidup bahagia selamanya. Kenyataannya enggak selamanya begitu.
Meski perjodohan terjadi, kalau keduanya enggak saling cinta, apa pernikahannya bakal bahagia? Belum lagi, pasangan ini bisa dibilang menikah muda. Jadi, selain belum dewasa, mereka juga matang mengambil sikap dalam pernikahan. Makanya, Lee Shin masih suka ketemu pacarnya, Min-hyorin, meski dia udah nikah sama Chaekyung. Di sisi lain, Chaekyung juga sepolos itu menganggap Yul sebagai teman, tanpa bisa melihat maksud lain dari kebaikannya.
Nah, karena awalnya dijodohkan, pernikahan mereka pun awalnya enggak bisa dibilang harmonis. Meski pada akhirnya mereka saling jatuh cinta, tapi keduanya merasa enggak bakal bisa jujur sama diri mereka sendiri kalau masih berada di istana. Jadi, meski pada akhirnya Chaekyung merasakan cinta Lee-shin dan tentunya punya segalanya, dia malah memilih buat pergi dari istana dan menjalani kehidupannya sendiri. Sementara itu, Lee-shin pada akhirnya luluh juga dan malah menolak kekuasaannya karena dia lebih memilih Chaekyung.
Yah, kisah kayak gini memang enggak bakal kalian temui setiap hari. Namun, Shin dan Chaekyung yang pada akhirnya merasa lebih bahagia setelah melepas pergi dari istana menunjukkan bahwa harta dan kekuasaan enggak bisa membeli kebahagiaan. Jadi, enggak selamanya menikah dengan orang yang sudah bebas finansial bakal bahagia atau menikah dengan orang yang kemampuan finansialnya seadanya bakal enggak bahagia.
***
Meski sekadar romansa, drama Korea di atas bisa menunjukkan kepada kalian berbagai permasalahan dalam pernikahan dan rumitnya kehidupan pernikahan itu. Soalnya, menikah memang bukan perkara gampang. Ada komitmen yang harus dijaga, ada hubungan yang harus dibina, dan ada kebahagiaan yang bisa ditemukan di tempat yang enggak terduga.
Kalau menurut kalian, drama Korea apa lagi, nih, yang bisa dijadikan pelajaran biar melek sama dunia pernikahan yang enggak selamanya indah? Bagikan sama KINCIR di kolom komentar, ya!