5 Alasan Jurassic World Dominion Jadi Film Terburuk di Trilogi Jurassic World

Apakah kamu setuju? Atau, menurut kamu Jurassic World Dominion tidak seburuk itu?


Empat tahun setelah perilisan Jurassic World: Fallen Kingdom (2018), Universal Pictures akhirnya merilis sekuelnya yang diberi judul Jurassic World Dominion (2022). Film ketiga Jurassic World ini kembali digarap oleh sutradara film pertama Jurassic World (2015), yaitu Colin Trevorrow. Selain itu, Dominion juga kembali menampilkan tiga karakter utama dari film pertama Jurassic Park (1993), yaitu Ellie Sattler, Ian Malcolm, dan Alan Grant.

Dua film pertama Jurassic World sukses besar bahkan keduanya memperoleh pendapatan hingga lebih dari 1 miliar dolar. Bedanya, film pertama Jurassic World mendapatkan penilaian lebih positif dari Fallen Kingdom. Jurassic World mendapatkan skor 71% di Rotten Tomatoes, sedangkan Fallen Kingdom mendapatkan skor 47%. Sayangnya, Dominion malah enggak lebih baik dari Fallen Kingdom karena mendapatkan skor yang lebih rendah lagi, yaitu 30%!

Lantas, apa yang membuat Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World?

Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World

1. Film tentang dinosaurus atau film tentang belalang dan anak hasil kloning?

Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World
Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World Via Istimewa.

Ada dua permasalahan besar yang terungkap di akhir film Fallen Kingdom. Pertama, Maisie Lockwood ternyata adalah manusia yang dikloning dari DNA anaknya Benjamin Lockwood. Kedua, Maisie membebaskan dinosaurus sehingga hewan-hewan tersebut hidup bebas berdampingan dengan manusia modern.

Kamu mungkin berpikir bahwa Dominion bakal mengangkat cerita tentang bagaimana manusia bisa hidup berdampingan dengan dinosaurus. Kenyataannya, film ini membangun konflik baru yang sama sekali enggak berhubungan dengan dinosaurus! Dominion malah fokus pada kisah tentang Biosyn yang menciptakan wabah belalang raksasa serta terobsesi menangkap Maisie untuk penelitian.

Di antara semua film yang berada di waralaba Jurassic Park, Dominion menampilkan plot dengan unsur dinosaurus yang paling sedikit. Dinosaurus tetap ada, bahkan Dominion menampilkan lebih banyak jenis dinosaurus. Sayangnya, fungsi dinosaurus di Dominion hanya sebagai pembuat ramai film dan tidak punya efek signifikan terhadap jalan cerita filmnya.

2. Jenis dinosaurus sih, makin banyak tapi kehadiran mereka cuma jadi pelengkap

Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World
Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World Via Istimewa.

Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, plot Dominion semakin jauh dari dinosaurus dibandingkan semua film yang berada di waralaba Jurassic Park. Velociraptor bernama Blue, yang menjadi karakter penting di dua film pertama Jurassic World, bahkan tidak terlalu diperlihatkan di Dominion.

Alih-alih film tentang dinosaurus, Dominion lebih tepat disebut sebagai film tentang kejahatan Biosyn yang berlatar di dunia penuh dinosaurus. Dominion memang menampilkan banyak jenis dinosaurus, namun peran mereka di film hanya sebagai pelengkap, pemanis, dan penambah elemen teror di film. Kehadiran dinosaurus hanya untuk mempersulit karakter manusia yang berusaha mengungkapkan kejahatannya Biosyn.

Di film ini, kamu bisa melihat bagaimana Owen kabur dari kejaran Atrociraptor menggunakan motor, Claire yang mengendap-endap supaya enggak diserang oleh Therizinosaurus, semua karakter manusia utama yang dikejar-kejar oleh Gigantosaurus, dan lainnya. Intinya, kehadiran dinosaurus di Dominion cuma buat menakut-nakuti para karakter manusia.

3. Cuma jualan nostalgia

Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World
Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World Via Istimewa.

29 tahun setelah film pertama Jurassic Park; Ellie Sattler, Ian Malcolm, dan Alan Grant akhirnya berkumpul lagi secara lengkap lewat Dominion. Namun yang cukup disayangkan, sutradara Colin Trevorrow jelas sekali membawa ketiga karakter tersebut hanya sebagai fan service untuk para penggemar film lawas Jurassic Park!

Demi menonjolkan ketiga karakter tersebut, Owen Grady (Chris Pratt), yang selama ini menjadi karakter utama di dua film pertama Jurassic World, malah dibuat sebagai karakter pendukung di Dominion. Sebagian dari kamu mungkin berpikir bahwa kehadiran para karakter lama bakal menjadi solusi karena pengalaman mereka yang lebih lama dengan dinosaurus. Kenyataannya, mereka hadir hanya untuk kembali dikejar-kejar dinosaurus di usia mereka yang enggak muda.

Parahnya lagi, sutradara Trevorrow jelas sekali menggunakan tiga karakter lama untuk bisa membuat ulang berbagai adegan ikonis Jurassic Park ke Dominion. Enggak bisa dimungkiri bahwa kehadiran Ellie, Ian, dan Alan berhasil membangkitkan nostalgia para penggemar film lamanya. Sayangnya, kehadiran mereka tidak menjadi solusi untuk jalan cerita Dominion.

4. Formula repetitif yang terasa menjenuhkan

Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World
Alasan Dominion jadi film terburuk di trilogi Jurassic World Via Istimewa.

Fallen Kingdom bukanlah film yang sempurna. Namun, film tersebut memberikan akhir yang cukup menarik untuk diangkat ke Dominion, yaitu tentang bagaimana manusia bisa menemukan solusi untuk hidup berdampingan dengan dinosaurus. Konsep cerita ini harusnya bisa membawa angin segar untuk waralaba Jurassic Park. Kenyataannya, sutradara Colin Trevorrow memilih menggunakan formula cerita yang sama untuk Dominion.

Bagaimana manusia menemukan solusi berdampingan bersama dinosaurus hanya diceritakan begitu singkat di bagian awal film Dominion. Sisanya, Dominion kembali mengangkat konflik tentang kesalahan rekayasa genetik yang sudah digunakan di dua film Jurassic World sebelumnya. Sebagai pengingat, film pertama tentang rekaya genetik Indominus rex dan film kedua tentang rekaya genetik Indoraptor.

Absurdnya, film ketiga malah membahas tentang rekayasa genetik belalang raksasa. Seperti dua film Jurassic World sebelumnya, lagi dan lagi rekayasa genetik tersebut berasal dari eksperimennya Dr. Henry Wu. Selama tiga film, Owen Grady hanya mengurus kekacauan karena hasil eksperimennya Dr. Henry!

5. Villain kurang berkesan dengan motif yang tidak jelas

Via Istimewa

Film pertama Jurassic World menampilkan Indominus rex sebagai villain utamanya. Lalu di film kedua, ada Eli Mills dan Indoraptor yang dibuat sebagai villain. Nah di film ketiganya, sutradara Colin Trevorrow hanya menjadikan manusia sebagai villain utamanya, yaitu Lewis Dodgson. Sebagai informasi, Lewis sendiri sebenarnya sudah pernah tampil secara singkat di film pertama Jurassic Park. Namun di Dominion, karakter ini diperankan oleh aktor yang berbeda.

Dodgson diceritakan sebagai CEO Biosyn yang ingin meneliti DNA Maisie dan juga jadi sosok terjadinya wabah belalang raksasa. Motif dia ingin meneliti DNA Maisie masih bisa dipahami. Namun, apa sebenarnya tujuan dia dan Henry Wu membuat wabah belalang? Lalu, apa keuntungan yang dia ambil dari kacaunya rantai makanan akibat wabah belalang?

Sepanjang penampilannya di Dominion, kehadiran Lewis sama sekali tidak mengintimidasi dan juga tidak berkesan. Entah karena pengembangan karakternya yang kurang maksimal atau karena Campbell Scott yang kurang maksimal dalam memerankan Lewis? Adegan kematian Lewis bahkan sama sekali enggak memberikan kepuasan karena penonton juga enggak dibuat geregetan sama kelakuannya.

***

Itulah deretan alasan yang membuat Dominion patut disebut sebagai film terburuk di trilogi Jurassic World. Apakah kamu setuju dengan alasan di atas? Atau, kamu sebenarnya puas dengan film ini?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.