Pada September 2017 lalu, telah dirilis film horor Indonesia yang menggemparkan bioskop tanah air. Bagaimana tidak, film Pengabdi Setan berhasil menggiring sekitar 665 ribu orang dalam waktu 5 hari saja! Kini, para penikmat film horor juga tengah bersiap untuk Pengabdi Setan 2.
Film garapan Joko Anwar tentunya tidak perlu diragukan lagi, mengingat banyak sekali penghargaan atas film yang disutradarai olehnya. Namun, apakah kamu tahu bahwa sebenarnya film ini merupakan remake dari film Pengabdi Setan versi lama, yakni garapan sutradara Sisworo Gautama Putra. Film rilisan 1980 ini ternyata sempat booming juga pada zamannya.
Bahkan film Pengabdi Setan (2017) juga kian mendapat pujian dari masyarakat, dan dicap sebagai film horor Indonesia terseram. Namun, ada beberapa perbedaan yang ditemukan antara film Pengabdi Setan (2017) dengan versi lamanya (1980). Apa saja?
Simak yuk, guys! Tapi, bacanya jangan lagi pas sendirian di rumah ya!
Perbedaan Pengabdi Setan (2017) dengan versi 1980
1. Perbedaan poster
Perbedaan poster antara kedua film ini tentunya merupakan yang wajar, bahkan perlu dilakukan perubahan. Pada poster Pengabdi Setan (1980), hantu yang ada di dalamnya terpampang nyata, sehingga penonton sudah melihat betapa seramnya wujud dari hantu-hantu tersebut.
Sedangkan poster Pengabdi Setan (2017) sengaja dibuat misterius. Tidak dilihatkan sosok hantu di sana melainkan hanya terlihat sebuah lonceng, dan latar sebuah rumah yang merupakan tempat tinggal keluarga di film tersebut.
2. Nama dan karakter pemeran utama
Pada film Pengabdi Setan (1980), Siska Widowati memainkan karakter pemeran utama yang bernama Rita. Rita sendiri diceritakan sebagai anak gaul pada masanya yang sering clubbing, dan pulang malam.
Sedangkan pada versi 2017, pemeran utama dimainkan oleh Tara Basro, yang memainkan peran Rini. Berbeda dengan versi sebelumnya, pemeran utama di sini diceritakan sebagai gadis dengan kondisi keuangan yang pas-pasan.
Lalu Rini terpaksa harus putus kuliah karena terhalang biaya, dan menggantikan posisi ibunya yang sedang sakit.
Bukan tanpa alasan Joko Anwar mengubah nama dan karakter pemeran utamanya. Ia menjelaskan agar pemain pada film ini tampil dengan lebih fresh.
Tapi tenang saja guys, perubahannya enggak terlalu jauh, kok. Tentunya tidak akan mengurangi keseraman yang kita rasakan ketika menontonnya. Belum lagi, akting Tara Basro yang natural, rasanya tak perlu diragukan lagi, bukan?
3. Kondisi ekonomi keluarga yang berbanding terbalik
Perbedaan selanjutnya adalah mengenai latar belakang dan kondisi keluarga pada film tersebut. Dalam versi lawasnya, keluarga Munarto diceritakan sebagai keluarga yang kaya raya, juga gaya hidup anak-anaknya yang hedonis.
Berbanding terbalik dengan versi terbarunya, keluarga Munarto di film ini digambarkan sebagai keluarga sederhana yang pas-pasan. Bahkan, mereka diceritakan telah mengorbankan seluruh hartanya demi kesehatan Mawarti, sang Ibu.
Latar rumah yang digunakan juga tentunya berbanding terbalik. Pengabdi Setan tahun 1980 memakai rumah mewah, sedangkan versi terbarunya memakai rumah kosong sederhana di tengah hutan.
4. Tidak ada tokoh Darminah dan Pak Karto pada versi terbaru
Jika kamu pernah membaca sekilas cerita atau menonton Pengabdi Setan versi lama, kamu akan menyadari bahwa tokoh Darminah pada film ini merupakan tokoh penting, dan mendukung kengerian pada film ini.
Ia berperan sebagai penyembah setan dan menyamar sebagai pembantu keluarga Munarto. Penjaga rumah alias Pak Karto yang berhasil membongkar penyamarannya itu.
Kedua karakter penting itu dihilangkan oleh Joko Anwar pada Pengabdi Setan versi terbaru. Namun kalian nggak usah khawatir guys, Jokan menghadirkan karakter baru yang tidak kalah ngeri dengan sosok Darminah.
Sosok tersebut diperankan oleh Asmara Abigail dan Fachri Albar. Selain itu, ada juga sosok nenek yang nantinya menggantikan peran Pak Karto, dalam membongkar sebuah misteri.
5. Tidak ada ‘lonceng’ pada versi lawas
Lonceng adalah ciri khas yang paling menonjol pada Pengabdi Setan 2017. Suara lonceng digunakan oleh sosok Ibu, jika ia meminta sebuah pertolongan.
Namun, ciri khas yang menambah nuansa seram ini ternyata tidak dikaitkan dengan sosok Ibu di film versi lawasnya. Jelas, kehadiran lonceng ini improvisasi dari Joko Anwar yang sangat berbuah.
6. Adik laki-laki dengan sifat yang berbeda
Sedikit intermezo, pada ‘Pengabdi Setan’ versi lawas diceritakan bahwa keluarga Munarto hanya memiliki dua anak, Rita dan Tomi. Sedangkan pada versi terbarunya, keluarga Munarto memiliki empat anak yakni Rini, Tony, Bondi, dan Ian.
Selain ada perbedaan jumlah, ada juga perbedaan karakter pada adik laki-lakinya. Versi 1980, Tomi diceritakan sebagai anak yang tempramen, kasar, dan menggemari ilmu hitam.
Sedangkan di versi 2017, karakter adik yang bernama Tony digambarkan sebagai orang yang sabar dan penyayang, terutama dengan ibunya. Berbanding terbalik sekali, ya? Tapi justru keterbalikan itulah yang membuat nuansa seram pada film ini berbeda, namun tetap elegan.
7. Perbedaan peran Herman
Dalam film ‘Pengabdi Setan’ 1980, Rita memiliki kekasih bernama Herman. Mereka berdua memiliki kebiasaan yang sama, yakni pergi ke tempat clubbing.
Sedangkan di film versi terbarunya, Rini memng didekati oleh pria bernama Herman. Herman sendiri merupakan anak Pak Ustadz di wilayah rumahnya. Sangat berbanding terbalik dengan film versi lamanya, Hendra pada film ini digambarkan sebagai karakter yang lembut, juga rajin beribadah.
***
Bagaimana guys, setelah membaca beberapa perbedaan film Pengabdi Setan versi lama dan terbaru di atas, apakah kamu tertarik untuk menonton versi lawasnya?