5 Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan

Adegan-adegan ini, sih, biasa aja. Namun, kalau dipikir-pikir lagi, adegan film ini udah enggak relevan sama zaman sekarang!


Film drama yang dirilis pada masa tertentu seringkali menampilkan fenomena masyarakat yang terjadi kala itu. Jika kita menonton film-film itu pada waktu yang sama saat mereka dirilis, tentu enggak ada yang aneh. Soalnya, adegan-adegan yang terjadi seringkali bisa kamu temukan di dunia nyata.

Namun, waktu berganti, dan beberapa adegan yang sebetulnya diambil dari dunia nyata, sekarang udah enggak relevan lagi. Anak-anak yang lahir dan besar pada zaman sekarang, tentunya akan bingung dengan beberapa adegan ini.

Nah, adegan mana saja di film yang dulu kelihatannya ‘wajar’, tetapi sekarang udah enggak relevan lagi?

Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan

1. Cerutu Panjang (Breakfast at Tiffany’s)

Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan
Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan Via Istimewa.

Dalam film Breakfast at Tiffany’s (1961), Holly Golightly kerap berpesta dengan merokok menggunakan pipa panjang. Saking panjangnya, pipa itu mungkin bisa mengenai kepala orang pada saat Holly Golightly berdansa. Pada masa itu, perilaku ini merupakan sebuah kewajaran.

Namun, sekarang, orang-orang lebih suka merokok dengan rokok filter biasa atau memakai vaping, supaya enggak ribet. Membawa-bawa pipa panjang saat mendatangi pesta atau ke pub tentunya ribet dan bikin kamu menjadi perhatian banyak orang.

2. Ketagihan Blackberry (The Holiday)

Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan
Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan Via Istimewa.

Dalam opening film The Holiday (2006), diceritakan bahwa Amanda Woods –seorang editor film di Los Angeles– ngamuk berat karena sang kekasih ketahuan berselingkuh. Mencoba buat membela diri, sang kekasih pun berkata bahwa Amanda Woods kebanyakan tidur sama Blackberry-nya!

Ya, pada saat film The Holiday dirilis, Blackberry adalah ponsel tren yang menjadi senjata para pebisnis. Blackberry dianggap sebagai terobosan baru yang mempermudah orang-orang buat mengatur bisnis, berkomunikasi, dan mengakses Internet. Sekarang? Blackberry sudah “mati” lantaran terlambat berinovasi, tergantikan oleh ponsel-ponsel Android dan iPhone.

 

3. Penumpang di Atap Kereta dan di Bagian Luar (Tragedi Bintaro)

Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan
Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan Via Istimewa.

Dalam film yang diambil dari kisah nyata tabrakan kereta di daerah Bintaro pada 1987 ini, ada banyak stockshot orang-orang yang berada di atap kereta dan di bagian luar kereta. Pada masa itu, larangan untuk duduk di atap kereta enggak tegas, sehingga ada banyak orang yang nekat melakukan hal itu supaya bisa naik kereta tepat waktu, bahkan gratis.

Nah, adegan itu udah enggak akan kita temukan pada masa kini. Soalnya, aturan tentang naik kereta udah ketat banget. Penumpang dilarang untuk menaiki atap kereta demi keselamatan, mengingat udah banyak kematian yang terjadi akibat hal ini.

4. Naik Becak di Jalan Utama Jakarta (Bagi-Bagi Dong)

Salah satu film Warkop DKI, Bagi-Bagi Dong (1993), menampilkan adegan Dono, Kasino, dan Indro menaiki becak di jalan utama yang dikayuh oleh Diding Boneng. Selanjutnya, mereka pun ketiban sial lagi, karena kecebur di sungai!

Adegan ini kocak banget, sayangnya, kita enggak akan bisa melihat hal ini terjadi di Jakarta. Soalnya, becak enggak boleh beroperasi di jalan utama. Larangan pengoperasian becak ini timbul tenggelam sejak zaman Ali Sadikin, karena perdebatan timbul antara tukang becak yang kehilangan mata pencaharian dan juga karakteristik kota Jakarta yang memang enggak cocok dengan moda transportasi ini.

 

5. Menonton Band Favorit (Ada Apa dengan Cinta?)

Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan
Adegan Film yang Sekarang Enggak Relevan Via Istimewa.

“Hidup ini hanya kepingan, yang terasing di lautan.

Generasi 80-90an pastinya masih ingat, dong, sama petikan lirik itu? Yap, lagu berjudul “Kesepian Kitaitu dinyanyikan oleh PAS Band dan Tere dalam film Ada Apa dengan Cinta? (2002). Cinta and the genk terlihat asyik menonton musisi kesayangan mereka sambil mengobrol dan sing along.

Sedihnya, adegan itu mungkin enggak bisa kita temukan saat ini entah sampai kapan. Pandemi COVID-19 memaksa kita untuk saling berjarak dan enggak bisa berdesakan nonton konser musisi pujaan.

 

Bonus: Mengirim Telegram ke Kampung (Si Doel Anak Sekolahan)

Mengirim Telegram ke Kampung (Si Doel Anak Sekolahan)
Mengirim Telegram ke Kampung (Si Doel Anak Sekolahan) Via Istimewa.

Si Doel Anak Sekolahan ini serial Indonesia legendaris. Namun, serial ini juga punya adegan yang udah enggak relevan saat ini. Adegannya, setelah Karyo mengirimkan telegram ke kampung, Nunung pun datang ke Jakarta. Namun, alih-alih menyambutnya, Karyo malah menyuruh Nunung untuk pulang, membuatnya kecewa. Soalnya, keadaan di Jakarta udah berubah, lantaran Kredit Usaha Rakyat Karyo ditolak sama bank.

Waktu itu, enggak ada hal yang janggal saat kita menontonnya, karena pada tahun 1990-an awal, orang hanya bisa berkomunikasi via telepon atau telegram. Beberapa yang memiliki telepon genggam hanyalah orang-orang yang sangat kaya.

Nah, kondisi ini tentu enggak mungkin terjadi di zaman sekarang. Pada zaman sekarang, pastinya, Nunung bisa update kabar Mas Karyo 24 jam hanya dengan mengirimkan WhatsApp.

***

Meskipun adegan-adegan di atas udah enggak relevan lagi, tetapi fim-film tersebut mampu menjadi jendela bagi masyarakat masa kini untuk menengok ke masa lalu. Mana yang paling kamu sukai?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.