Korea Selatan kini jadi kiblat industri film Asia. Setiap tahun film dan serialnya berhasil diekspor ke banyak negara di seluruh dunia. Menariknya, banyak orang keranjingan dengan film-film dari negeri ginseng tersebut.
Kualitas film-film Korea Selatan yang ternama akhirnya menginspirasi beberapa rumah produksi film Indonesia untuk membuatkan adaptasinya. Setidaknya ada tujuh film Korea Selatan yang dibuatkan versi Indonesianya. Film apa sajakah itu? berikut rangkumannya.
Film Indonesia adaptasi film Korea Selatan
1. Sweet 20 (Miss Granny)
Masa muda memang hanya satu kali. Oleh sebab itu segala keseruan sewaktu belia dulu selalu jadi momen istimewa yang patut dikenang. Tak terkecuali oleh Fatmawati seorang nenek yang mengidamkan masa mudanya kembali.
Tak disangka keajaiban terjadi, nenek berusia 70 tahun itu benar-benar kembali ke usia 20 tahun. Kemudian ceritapun berjalan dengan segala konfliknya.
Barusan adalah premis film Sweet 20 yang tayang tahun 2017 lalu. Ternyata film ini adalah film yang diadaptasi dari film Korea Selatan berjudul Miss Granny.
Di Korea Selatan film ini begitu fenomenal, tak salah jika akhirnya rumah produksi Starvision mengadaptasainya dan membuat ulang versi Indonesia. Pada perilisannya, film ini mendapatkan antusiasme yang cukup besar dari para penonton.
2. Sunyi (Whispering Coridors)
Whispering Coridors adalah salah satu film horor tersukses di Korea Selatan. Cerita utamanya adalah mengupas kejadian-kejadian mistis yang terjadi di gedung sekolah. Film ini juga selalu menyelipkan pesan moral tentang perundungan, kesehatan mental, sampai hal-hal represif yang kerap terjadi di sekolah Korea Selatan.
Sangking berhasilnya, film ini sekarang telah memiliki enam sekuel yang dimulai sejak tahun 1988. Nah, keberhasilan film Whispering Coridors membuat rumah produksi Pichouse mengadaptasinya dan membuat film berjudul Sunyi.
Sunyi juga memiliki cerita yang identik tentang kisah horor yang terjadi di sekolah. Angga Yunanda dan Naomi Paulinda didapuk jadi pemeran utama film horor yang tayang tahun 2019 lalu. Dalam film Indonesia ini juga diselipkan permasalahan pelajar yang telah disesuaikan dengan kondisi di Tanah Air.
3. Bebas (Sunny)
Kisah persahabatan akan selalu menarik perhatian. Sejak film Mengejar Matahari sampai dengan film 5cm penonton Indonesia selalu memberikan tempat istimewa untuk film dengan inti cerita persahabatan.
Sama seperti dalam film Bebas tayang. Film yang bercerita tentang persahabatan geng SMA ini punya kisah yang menarik. Konflik pertemanan yang begitu erat jadi nilai jual utama.
Meski pelik, akhir film ini mampu menghadirkan sisi yang berbeda dari film tentang persahabatan lainnya. Ternyata, ide cerita menarik dari film Bebas ini terinspirasi dari Sunny yang sudah tersohor di Korea Selatan maupun Indonesia.
Secara keseluruhan, Bebas mengadaptasi cerita film Sunny, hanya saja sang sutradara membawa angle yang cukup segar. Jadi, ketika menonton film Bebas, kamu seperti dibawa ke cerita baru dengan formula lama.
4. Tunnel (Tunnel)
Berbeda dengan tiga daftar film sebelumnya. Film Indonesia yang satu ini membubuhkan judul yang sama dengan versi Koreanya. Tunnel adalah sebuah film misteri yang akan membawa penontonnya larut untuk menebak segala teka-teki.
Bercerita tentang seorang detektif yang hendak memecahkan sebuah kasus pembunuhan berantai yang korbannya adalah wanita. Seluruh korban dibunuh dengan cara tidak wajar.
Suatu hari, sang detektif terbangun dimasa depan dengan kasus pembunuhan yang masih terjadi. Pengungkapan kasus ini dan bagaimana cerita detektif tersebut menembus waktu jadi suguhan yang maha apik. Film Tunnel versi Indonesia dengan film Tunnel versi Korea Selatan nyaris memiliki alur cerita yang sama.
5. Hello Ghost (Hello Ghost)
Hello Ghost bukanlah film horor dengan sederet jumpscare yang menegangkan. Sebaliknya Hello Ghost adalah film keluarga yang begitu menyentuh. Bercerita tentang seorang pemuda yang hidup sendirian dan bermaksud untuk bunuh diri.
Hal itu selalu gagal. Bukan hanya gagal, si pemuda itu justru dihantui oleh empat makhluk halus yang terus menerus mengganggu hidupnya. Nah, sosok hantu yang mengganggu hidupnya itu yang jadi poin penting film ini. Hello Ghost versi Indonesia akan tayang 20 Oktober 2022 mendatang.
6. Miracle in Cell Number 7 (Miracle in Cell Number 7)
Proyek film ini sudah dimulai sejak lama. Bahkan sejak tahun 2020 film ini sudah siap tayang. Sayangnya, karena pandemi melanda, semua rencana harus urung diwujudkan.
Tahun ini rencananya film Miracle in Cell Number 7 versi Indonesia akan resmi ditayangkan. Jalan ceritanya tak jauh beda dengan versi Korea Selatan.
Bercerita tentang seorang ayah yang dipenjara atas perbuatan yang tidak ia lakukan. Sang anak yang masih kecil berulang kali berkunjung ke penjara untuk bertemu dengan ayahnya yang dijatuhi hukuman mati.
Mengingat versi Korea Selatan-nya sangat mengiris hati, adaptasi versi Indonesia-nya yang digarap oleh Hanung Bramantyo sangat patut dinantikan. Apakah nantinya bisa sesedih versi aslinya atau justru membawa nuansa baru?
7. My Sassy Girl (My Sassy Girl)
Sepaket dengan Hello Ghost dan Miracle in Cell Number 7, My Sassy Girl juga rencananya akan dirilis tahun ini. Di Korea Selatan, film ini begitu booming dan mendapat perhatian luas sebagai film romantis yang penuh kesan.
My Sassy Girl bercerita tentang sepasang sejoli yang dipertemukan dengan cara yang tak biasa. Mereka menjalani kisah cinta dengan beragam konflik dan pasang surut yang menggemaskan nan romantis. Film My Sassy Girl versi Indonesia rencananya akan tayang pada 23 Juni 2022 mendatang.
***
Itu tadi tujuh film Indonesia yang mengadaptasi cerita film Korea Selatan. Selain tujuh film di atas, Film Korea mana lagi yang menurut kamu gak kalah menarik jika dibuat versi Indonesia-nya?
Silakan tuangkan pendapat kalian di bawah, ya! Jangan lupa juga untuk berkunjung ke artikel film dan serial KINCIR lainnya.