Di dunia esports, ada satu bidang yang perannya cukup krusial menjaga euforia pertandingan, yaitu shoutcaster. Tidak hanya itu, tugas lain yang diemban sebagai seorang caster adalah menganalisa jalannya pertandingan.
Maka dari itu, orang yang terjun menjadi aster tidak hanya dituntut untuk jago bicara, tapi juga diwajibkan memiliki pengetahuan game yang luas.
Mungkin bidang ini tidak terlalu diperhatikan di setiap ajang, pasalnya para penonton akan fokus ke dalam game untuk mengamati tim jagoannya bermain. Namun, adakah dari kalian yang melirik para caster tersebut? Mungkin beberapa dari kalian hanya mengetahui bahwa pekerjaan ini diisi oleh para cowok “bawel” layaknya Tobiwan.
Ternyata, ada beberapa sosok cewek yang ternyata cukup berpengaruh di esports, terutama di bidang caster. Siapa saja kah mereka? Untuk mengetahuinya, KINCIR telah memilah lima shoutcaster cewek paling berpengaruh di skena kompetitif esports yang harus kalian tahu
1. Lauren “Pansy” Scott
Cewek kelahiran 26 Juli 1990 ini ternyata telah menjadi seorang shoutcaster sejak pertengahan 2000. Dia mengawali karier sebagai caster adalah pada turnamen LAN lokal, yaitu iSeries yang mempertandingkan game Call of Duty 4.
Di awal-awal kariernya, kesulitan pun kerap kali dia temui, tidak jarang juga Scott dikucillkan sebagai seorang caster. Namun, kecintaannya terhadap esports membawanya kepada puncak karier yang telah diraih saat ini.
Sejak 2013, ESL mulai melirik talenta Lauren Scott dan akhirnya merekrutnya menjadi seorang caster resmi dari ESL. Sejak saat itu, namanya terus melambung di kancah CS:GO dan tidak pernah absen dari turnamen Major ESL. Sebut saja ESL Pro Series Germany: Summer 2013, hingga ESL One: New York 2018.
Dilansir situs Esports Earnings, total kekayaan yang telah dimiliki oleh Lauren selama kariernya sebagai seorang caster mencapai 1 juta dolar Amerika di tahun 2019. Karier profesional yang telah dijalaninya selama kurang lebih 6 tahun tersebut menjadikan dirinya sebagai salah satu caster cewek paling dipandang saat ini.
2. Jorien “Sheever” Van Der Heijden
Ketika kalian mengetik nama Jorien di laman pencarian Google, yang muncul paling atas adalah nama Jorien “Sheever” Van Der Heijden. Tidak heran jika mbah Google menaruh namanya paling atas, sebab sepak terjangnya di skena kompetitif sebagai seorang shoutaster membuat namanya kian melambung.
Apalagi buat para pencinta Dota 2, pastinya kalian kenal dong dengan Sheever. Selain, rajin muncul sebagai talent di The International, ternyata cewek kelahiran 26 April 1985 ini memulai kariernya sebagai seorang caster sejak The International 2012.
Kualitas analisa yang tajam dan pembawaan komentar yang menarik membuat Valve terus memakai jasanya di ajang tahunan game Dota 2 tersebut.
Sayangnya, 2017 merupakan masa yang berat bagi Sheever. Ditengah gemilang kariernya, dia divonis mengidap kanker payudara. Hal ini pun ditulisnya melalui blog pribadi pada 8 Juli 2017. Pada tulisannya, dia menceritakan pengalamannya selama menjalani masa kemoterapi. Bagaimana sulitnya berjuang sembuh dari kanker yang dideritanya.
Namun, hal tersebut tidak menghalanginya untuk tetap aktif sebagai seorang caster. Pastinya, perjuangan yang kini dijalaninya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
3. Indiana “Froskurinn” Black
Jika CS:GO memiliki Lauren “Pansy” Scott, di ranah League of Legends ada nama Indianna “Froskurinn” Black. Gaya analisa yang unik dan mendetail membuatnya semakin dikenal dan dipercaya untuk menjadi seorang caster di banyak ajang skala internasional game League of Legends.
Tidak hanya itu, komentator cewek paling ikonik di skena kompetitif LoL ini mendapat julukan “Color Commentator” karena sering mengubah gaya dan warna rambut.
Cewek yang bernama asli Indianna Juniper Black ini memulai karier esports-nya menjadi pelatih di tim RMU Esports pada 2014. Froskurinn berfokus untuk mengatur strategi dan membaca permainan musuh.
Seiring dengan hal tersebut, kemampuannya untuk menganalisa pertandingan semakin berkembang. Hingga akhirnya berangkat menjadi seorang caster pada gelaran LPL 2015.
Watch Twitch at Worlds 2015! Day 9 and 10 [Week 3 Day 1 and 2] from TwitchKR on www.twitch.tv
Seperti yang dijelaskannya pada wawancara bersama dengan Twitch pada 2015 silam, awal karier sebagai caster menjadi tantangan tersendiri bagi Froskurinn. Masalahnya, di bidang caster dirinya masih terbilang newbie ditengah-tengah caster cowok ternama lain, seperti Erik “DoA” Lonnquist.
Dalam kurun waktu empat tahun, Indianna “Froskurinn” Black telah dipercaya Riot Games untuk menjadi caster di sepuluh turnamen resmi. Termasuk League of Legends Worlds Finals selama tiga tahun berturut-turut.
4. Kori “Vandie” Bassi
Cewek berkebangsaan Australia ini mulai memiliki ketertarikan pada dunia game sejak masih kecil. Hingga akhirnya sampai pada usia yang tidak lagi muda, Kori Bassi atau yang akrab dipanggil Vandie ini memiliih berkarier sebagai shoutcaster esports.
Berangkat dengan bekal pengetahuan tentang dunia per-MOBA-an, kini Vandie jadi salah satu cewek paling besar namanya di bidang caster untuk game Heroes of the Storm. Sebelum itu, Vandie juga pernah beberapa kali merambah game lain seperti Dota 2 dan Fortnite (Fortnite Summer Smashed: Australia Open).
Vandie mencapai puncak kariernya pada tahun 2017 ketika menjadi shoutcaster turnamen HGC-Australia & Newzealand Season 2. Turnamen internasional pertamanya membuat Vandie mendapat kontrak eksklusif dari Blizzard sebagai satu-satunya cewek yang mendapat kontrak eksklusif dari Blizzard.
5. Clara “Mongstar” Kartika
Dari Indonesia, kita punya salah satu shoutcaster cewek yang tidak kalah berprestasi dengan empat nama di atas. Clara Kartika atau yang kerap disapa Mongstar adalah seorang gamer sekaligus caster yang telah tampil di berbagai ajang internasional.
Ketertarikannya pada dunia game membawanya pada puncak karier yang dijalaninya saat ini. Sebelum menjadi seorang caster, Mongstar pernah menjadi manajer dari tim RRQ divisi Dota 2 pada 2016-2017.
Pengalaman yang cukup banyak di skena kompetitif esports membuatnya mulai menjajaki bidang caster di 2018. Namanya mulai melambung ketika gelaran Mobile Legends Southeast Championship 2018 (MSC).
Sejak saat itu, Clara mulai aktif menjadi shoutcaster di beberapa ajang esports untuk game Dota 2, Mobile Legends, dan PUBG Mobile. Kini, Mongstar telah dipercaya menjadi seorang analisis dan komentator in-game pada gelaran Mobile Legends Premier League Season 4 (MPL S4).
***
Bagaimana pendapat kalian tentang kelima shoutcaster di atas? Apakah kalian memiliki nama lain yang ternyata juga berpengaruh di ranah esports? Kasih tau KINCIR di kolom komentar, ya.